Ajak Nonton Film Porno, Kakek 60 Tahun Cabuli 10 Bocah
A
A
A
PALEMBANG - Aksi bejat yang dilakukan, Azhari (60), warga yang tinggal di Kawasan Pakjo, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Kakek paruh baya yang rambutnya telah memutih ini tega mencabuli sedikitnya 10 orang anak laki-laki dan perempuan yang tak lain adalah tetangganya sendiri.
Perbuatan tak senonoh pelaku akhirnya terungkap, setelah dua korban yang masih bersaudara berinisial D (8) anak perempuan dan R (6) seorang anak laki-laki menceritakan kejadian itu kepada orangtuanya.
Dari cerita RN (28), orang tua D dan R, semula dirinya melihat gelagat aneh dari D, putrinya. Dimana D, beberapa kali mengeluh sakit di bagian kemaluannya ketika buang air kecil.
Saat itu, RN pun berupaya mengajak D bicara hingga akhirnya korban menceritakan jika sudah dicabuli pelaku.
Tidak hanya itu, RN pun makin dibuat terpukul lantaran R putranya juga mengaku mengalami hal yang sama. RN yang tidak terima akhirnya membuat laporan ke Polda Sumsel.
"Dua anak saya mengaku begitu (dicabuli). Yang perempuan mengaku kemaluannya dipegang. Yang laki-laki juga seperti itu," kata RN, saat diruang penyidik Polda Sumsel.
RN mengungkapkan, bukan hanya dua anaknya saja yang menjadi korban aksi bejat pelaku, melainkan sejumlah anak yang tak jauh dari kediamannya turut digerayangi pelaku.
Menurut informasi, modus yang digunakan pelaku yakni terlebih dulu mencekoki korban dengan film porno melalui ponselnya.
Setelah itu, pelaku langsung membawa korban ke dalam kamar. Disanalah kakek empat cucu tersebut melancarkan aksi bejatnya.
"Banyak anak tetangga yang lain jadi korban. Totalnya ada 10 orang laki-laki dan perempuan. Termasuk anak saya," terangnya.
Sementara itu, saat ditemui di ruang Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel, pelaku Azhari mengelak tuduhan tersebut.
Menurutnya, korban sendiri sering bermain di rumahnya dan diajak untuk menonton film melalui layar komputer. "Cuma nonton perang-perangan bukan film porno," kilahnya.
Namun, dia tak menampik jika beberapa kali sempat meraba kemaluan para korbannya.
"Memang pernah, kadang dipangku dan dielus-elus saja (kemaluan korban). Tidak pernah sampai disetubuhi. Saya sayang sama mereka," ujarnya.
Kanit IV Jatanras Polda Sumsel, Kompol Zainuri membenarkan penangkapan tersebut dan saat pelaku sedang menjalani proses pemeriksaan di Unit Remaja anak-anak dan Wanita (Ranakta).
"Masih didalami. Mengenai berapa jumlah korbannya, kita belum tahu. Sekarang masih diperiksa," pungkasnya.
Perbuatan tak senonoh pelaku akhirnya terungkap, setelah dua korban yang masih bersaudara berinisial D (8) anak perempuan dan R (6) seorang anak laki-laki menceritakan kejadian itu kepada orangtuanya.
Dari cerita RN (28), orang tua D dan R, semula dirinya melihat gelagat aneh dari D, putrinya. Dimana D, beberapa kali mengeluh sakit di bagian kemaluannya ketika buang air kecil.
Saat itu, RN pun berupaya mengajak D bicara hingga akhirnya korban menceritakan jika sudah dicabuli pelaku.
Tidak hanya itu, RN pun makin dibuat terpukul lantaran R putranya juga mengaku mengalami hal yang sama. RN yang tidak terima akhirnya membuat laporan ke Polda Sumsel.
"Dua anak saya mengaku begitu (dicabuli). Yang perempuan mengaku kemaluannya dipegang. Yang laki-laki juga seperti itu," kata RN, saat diruang penyidik Polda Sumsel.
RN mengungkapkan, bukan hanya dua anaknya saja yang menjadi korban aksi bejat pelaku, melainkan sejumlah anak yang tak jauh dari kediamannya turut digerayangi pelaku.
Menurut informasi, modus yang digunakan pelaku yakni terlebih dulu mencekoki korban dengan film porno melalui ponselnya.
Setelah itu, pelaku langsung membawa korban ke dalam kamar. Disanalah kakek empat cucu tersebut melancarkan aksi bejatnya.
"Banyak anak tetangga yang lain jadi korban. Totalnya ada 10 orang laki-laki dan perempuan. Termasuk anak saya," terangnya.
Sementara itu, saat ditemui di ruang Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel, pelaku Azhari mengelak tuduhan tersebut.
Menurutnya, korban sendiri sering bermain di rumahnya dan diajak untuk menonton film melalui layar komputer. "Cuma nonton perang-perangan bukan film porno," kilahnya.
Namun, dia tak menampik jika beberapa kali sempat meraba kemaluan para korbannya.
"Memang pernah, kadang dipangku dan dielus-elus saja (kemaluan korban). Tidak pernah sampai disetubuhi. Saya sayang sama mereka," ujarnya.
Kanit IV Jatanras Polda Sumsel, Kompol Zainuri membenarkan penangkapan tersebut dan saat pelaku sedang menjalani proses pemeriksaan di Unit Remaja anak-anak dan Wanita (Ranakta).
"Masih didalami. Mengenai berapa jumlah korbannya, kita belum tahu. Sekarang masih diperiksa," pungkasnya.
(sms)