Dua Jambret Pembunuh Guru di Flyover Cikampek Tewas Didor
A
A
A
KARAWANG - Jajaran Polres Karawang menembak mati dua orang jambret yang membunuh seorang guru di wilayah Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (11/4/2018) dinihari. Pelaku, N (29), dan D (19) ditembak polisi karena melawan saat diminta menunjukan rekannya di kawasan Cikampek.
Pelaku tewas dalam perjalanan ke Puskesmas Cikampek setelah ditembak anggota Polsek Cikampek di daerah Kota Baru. Polisi sebelumnya lebih dahulu mengamankan seorang pelaku lainnya, R (18), yang ditangkap di wilayah Kota Baru.
"Anggota kami dari Polsek Cikampek terpaksa melakukan tindakan tegas terukur dengan menembak dua pelaku yaitu D dan N karena sudah membahayakan anggota. Pelaku saat itu diminta menunjukan rekannya di wilayah Cikampek, namun saat sampai di markas mereka pelaku memberikan perlawanan. Anggota kami yang sejak awal sudah waspada dan mencium gelagat tidak baik, sehingga langsung menembak ketika pelaku mencoba untuk beraksi melawan petugas," kata Kapolres Karawang AKBP Hendy F Kurniawan, saat jumpa pers di kamar Jenazah RSUD Karawang, Rabu (11/4/2018).
Hendy mengatakan Jajaran Polsek Cikampek melakukan perburuan terhadap pelaku jambret yang menewaskan Enok Suhaeni (54) seorang guru SMP II Cibungur Kabupaten Purwakarta.
Enok tewas setelah jadi korban penjambretan di Flyover Cikampek, saat akan pergi mengajar diantar oleh suaminya menggunakan sepeda motor, Senin 27 Maret 2018 lalu.
Polisi yang memburu pelaku akhirnya berhasil membekuk R saat beroperasi bersama D di jalan Flyover Cikampek, Selasa 10 April 2018.
"Kami hanya berhasil menangkap R dan temannya D berhasil melarikan diri. Namun berdasarkan hasil pengembangan akhirnya kami berhasil menangkap D dan N, masih di wilayah Cikampek," katanya.
Setelah berhasil menangkap D dan N polisi kemudian melakukan pengembangan karena para pelaku ini memiliki jaringan yang berjumlah lima orang. Dua orang pelaku ini diminta menunjukan temannya yang masih buron di sekitar wilayah Cikampek.
Namun saat sudah dekat dengan markas mereka dua pelaku melakukan perlawanan sehingga polisi menembak keduanya hingga tewas.
"Saya sudah perintahkan kepada seluruh jajaran agar tidak ragu untuk melakukan tindakan tegas terukur dengan cara menembak kaki atau menembak mati pelaku yang membahayakan," katanya.
Menurut Hendy, kompolotan begal ini jaringan yang dikenal sadis karena selalu membuat korbannya terluka bahkan tewas.
Modus operandi yang dilakukan yaitu pada pagi hari saat masyarakat sudah mulai melakukan aktivitas yang melewati Flyover Cikampek. Pelaku selalu menyasar perempuan yang diboncengi motor sebagai korbannya.
"Mereka menjambret tas korbannya yang kebanyakan perempuan yang akan bekerja. Hasil pemeriksaan sementara kompolotan ini sudah beroperasi melakukan kejahatannya sebanyak 13 kali di wilayah Cikampek.
"Mereka banyak beroperasi di wilayah Cikampek dan sudah mengetahui persis aktifitas masyarakat Cikampek setiap pagi di sejumlah titik yang menjadi daerah operasinya," tandasnya.
Pelaku tewas dalam perjalanan ke Puskesmas Cikampek setelah ditembak anggota Polsek Cikampek di daerah Kota Baru. Polisi sebelumnya lebih dahulu mengamankan seorang pelaku lainnya, R (18), yang ditangkap di wilayah Kota Baru.
"Anggota kami dari Polsek Cikampek terpaksa melakukan tindakan tegas terukur dengan menembak dua pelaku yaitu D dan N karena sudah membahayakan anggota. Pelaku saat itu diminta menunjukan rekannya di wilayah Cikampek, namun saat sampai di markas mereka pelaku memberikan perlawanan. Anggota kami yang sejak awal sudah waspada dan mencium gelagat tidak baik, sehingga langsung menembak ketika pelaku mencoba untuk beraksi melawan petugas," kata Kapolres Karawang AKBP Hendy F Kurniawan, saat jumpa pers di kamar Jenazah RSUD Karawang, Rabu (11/4/2018).
Hendy mengatakan Jajaran Polsek Cikampek melakukan perburuan terhadap pelaku jambret yang menewaskan Enok Suhaeni (54) seorang guru SMP II Cibungur Kabupaten Purwakarta.
Enok tewas setelah jadi korban penjambretan di Flyover Cikampek, saat akan pergi mengajar diantar oleh suaminya menggunakan sepeda motor, Senin 27 Maret 2018 lalu.
Polisi yang memburu pelaku akhirnya berhasil membekuk R saat beroperasi bersama D di jalan Flyover Cikampek, Selasa 10 April 2018.
"Kami hanya berhasil menangkap R dan temannya D berhasil melarikan diri. Namun berdasarkan hasil pengembangan akhirnya kami berhasil menangkap D dan N, masih di wilayah Cikampek," katanya.
Setelah berhasil menangkap D dan N polisi kemudian melakukan pengembangan karena para pelaku ini memiliki jaringan yang berjumlah lima orang. Dua orang pelaku ini diminta menunjukan temannya yang masih buron di sekitar wilayah Cikampek.
Namun saat sudah dekat dengan markas mereka dua pelaku melakukan perlawanan sehingga polisi menembak keduanya hingga tewas.
"Saya sudah perintahkan kepada seluruh jajaran agar tidak ragu untuk melakukan tindakan tegas terukur dengan cara menembak kaki atau menembak mati pelaku yang membahayakan," katanya.
Menurut Hendy, kompolotan begal ini jaringan yang dikenal sadis karena selalu membuat korbannya terluka bahkan tewas.
Modus operandi yang dilakukan yaitu pada pagi hari saat masyarakat sudah mulai melakukan aktivitas yang melewati Flyover Cikampek. Pelaku selalu menyasar perempuan yang diboncengi motor sebagai korbannya.
"Mereka menjambret tas korbannya yang kebanyakan perempuan yang akan bekerja. Hasil pemeriksaan sementara kompolotan ini sudah beroperasi melakukan kejahatannya sebanyak 13 kali di wilayah Cikampek.
"Mereka banyak beroperasi di wilayah Cikampek dan sudah mengetahui persis aktifitas masyarakat Cikampek setiap pagi di sejumlah titik yang menjadi daerah operasinya," tandasnya.
(sms)