Karaoke 888 KTV Bantah Digerebek Polisi dan Sediakan BO
A
A
A
DENPASAR - Tempat hiburan karaoke 888 KTV membantah telah digerebek personel Satuan Reskrim Polresta Denpasar. Kuasa hukum pihak karaoke 888 KTV, Hamzah Adi Raharjo menyatakan, bahwa yang digerebek tersebut bukan karaoke 888 KTV, melainkan Hotel Berry Glee.
“Yang lokasi penggerebakan itu bukan di tempat kami. Tapi di hotel Berry Glee,” katanya saat dihubungi via telepon, Selasa (10/4/2018).
Dikabarkan sebelumnya, Satuan Reskrim Polresta Denpasar menggerebek tempat hiburan tersebut dan mengamankan dua pemandu lagu dan satu orang yang menjadi mucikari pada Sabtu 7 April 2018 pukul 00.30 Wita.
Hamzah menjelaskan, bahwa 888 KTV ini merupakan lini usaha dari PT Haina Baichuan Indonesia yang bergerak di bidang karaoke keluarga. Posisinya terletak di Lantai 1-3 Hotel Berry Glee di Jalan Raya Kuta, Badung.
“Klien kami (888 KTV) tersebut bukan merupakan bagian dari manajemen Hotel Berry Glee, tetapi kami hanya menyewa tempat untuk usaha karaoke dari Hotel Berry Glee,” jelasnya.
Hamzah mengakui, beberapa pemandu lagu serta karyawan dan karyawati yang dibawa Satuan Reskrim Polresta Denpasar pada Sabtu 7 April 2018 pukul 00.30 Wita adalah pegawainya.
“Memang yang LC yang digerebek di hotel itu pegawai klien kami, tapi itu di luar manajemen. Dan yang dibawa itu cuma 2 LC bukan 12 orang,” katanya.
Hamzah pun menegaskan, bahwa 888 KTV tidak pernah ada booking order (BO). “Kami tidak bertanggung jawab terhadap kegiatan atau transaksi asusila dari para pemandu lagu, baik di dalam maupun di luar wilayah usaha klien kami,” ujarnya.
Namun, Hamzah mengakui, bahwa yang berperan sebagai papi yang saat ini ditahan polisi adalah koordinator pemandu lagu dari 888 KTV. “Tapi kami tegaskan di sini, karaoke 888 KTV tidak pernah menyediakan BO,” katanya.
Hamzah menjelaskan, bahwa koordinator tersebut memang memaksa kepada LC untuk melayani tamu-tamunya bila ada yang meminta BO. “Koordinator pemandu lagu ini memaksa LC dan ini diluar dari managemen kami. Dia masuk manajemen tapi kebijakan dari KTV tidak melayani BO,” tegasnya.
Dia menambahkan, manajemen 888 KTV itu berdiri sendiri di luar dari managemen hotel tersebut. “Kami di sini murni tempat karaoke keluarga. Kami tidak ada menyediakan room. Bahkan toilet pun tidak ada. Toiletnya gabung dengan hotel,” tegasnya.
“Yang lokasi penggerebakan itu bukan di tempat kami. Tapi di hotel Berry Glee,” katanya saat dihubungi via telepon, Selasa (10/4/2018).
Dikabarkan sebelumnya, Satuan Reskrim Polresta Denpasar menggerebek tempat hiburan tersebut dan mengamankan dua pemandu lagu dan satu orang yang menjadi mucikari pada Sabtu 7 April 2018 pukul 00.30 Wita.
Hamzah menjelaskan, bahwa 888 KTV ini merupakan lini usaha dari PT Haina Baichuan Indonesia yang bergerak di bidang karaoke keluarga. Posisinya terletak di Lantai 1-3 Hotel Berry Glee di Jalan Raya Kuta, Badung.
“Klien kami (888 KTV) tersebut bukan merupakan bagian dari manajemen Hotel Berry Glee, tetapi kami hanya menyewa tempat untuk usaha karaoke dari Hotel Berry Glee,” jelasnya.
Hamzah mengakui, beberapa pemandu lagu serta karyawan dan karyawati yang dibawa Satuan Reskrim Polresta Denpasar pada Sabtu 7 April 2018 pukul 00.30 Wita adalah pegawainya.
“Memang yang LC yang digerebek di hotel itu pegawai klien kami, tapi itu di luar manajemen. Dan yang dibawa itu cuma 2 LC bukan 12 orang,” katanya.
Hamzah pun menegaskan, bahwa 888 KTV tidak pernah ada booking order (BO). “Kami tidak bertanggung jawab terhadap kegiatan atau transaksi asusila dari para pemandu lagu, baik di dalam maupun di luar wilayah usaha klien kami,” ujarnya.
Namun, Hamzah mengakui, bahwa yang berperan sebagai papi yang saat ini ditahan polisi adalah koordinator pemandu lagu dari 888 KTV. “Tapi kami tegaskan di sini, karaoke 888 KTV tidak pernah menyediakan BO,” katanya.
Hamzah menjelaskan, bahwa koordinator tersebut memang memaksa kepada LC untuk melayani tamu-tamunya bila ada yang meminta BO. “Koordinator pemandu lagu ini memaksa LC dan ini diluar dari managemen kami. Dia masuk manajemen tapi kebijakan dari KTV tidak melayani BO,” tegasnya.
Dia menambahkan, manajemen 888 KTV itu berdiri sendiri di luar dari managemen hotel tersebut. “Kami di sini murni tempat karaoke keluarga. Kami tidak ada menyediakan room. Bahkan toilet pun tidak ada. Toiletnya gabung dengan hotel,” tegasnya.
(wib)