Elektabilitas Khofifah-Emil Terus Melejit

Rabu, 04 April 2018 - 03:01 WIB
Elektabilitas Khofifah-Emil Terus Melejit
Elektabilitas Khofifah-Emil Terus Melejit
A A A
SURABAYA - Dua bulan jelang pencoblosan, pasangan calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistanto Dardak terus menguatkan. Dari berbagai survei terbaru, elektabilitasnya pasangan nomor urut satu ini berada di urutan teratas.

Dari survei terbaru yang dilakukan Poltracking pada 6-11 Maret 2018, pasangan Khofifah-Emil berada di atas angin dengan dukungan 42,4%. Sementara rival utamanya yakni pasangan Saifullah Yusuf –Puti Guntur berada di angka 35,8%, dengan undecided voters sebesar 21,8%.

Survei Poltracking Indonesia menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan 1.200 responden dan margin of error 2,83% serta tingkat kepercayaan 95%. Hasil itu semakin dikuatkan dengan popularitas Khofifah yang tetap berada di atas semua kandidat.

Ditambah survei yang baru dirilis Indo Barometer yang menunjukan elektabilitas Khofifah per September 2017-Februari 2018 naik 13,5%. Sebaliknya, Saifullah Yusuf turun 12,6%. Jumlah sampel survei Indo Barometer sebanyak 800 responden, dengan margin of error sebesar ± 3,46% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Peneliti Poltracking Hendra Yasin menjelaskan, dari hasil analisisnya menunjukan kalau masyarakat berpotensi untuk terus memilih pasangan Khofifah-Emil. Sehingga elektabilitas Khofifah-Emil akan terus naik menjelang 27 Juni 2018.

"Tren Khofifah-Emil terus menaik, sementara tren Gus Ipul yang petahana terus disalip dan terkejar. Sampai yang terbaru Khofifah tetap di atas Gus Ipul baik elektabilitas maupun popularitasnya," ujar Hendra, Selasa (3/4/2018).

Tren kenaikan elektabilitas, katanya, dikarenakan pasangan Khofifah-Emil paduan dua figur yang mewakili dua pemilih. Sehingga suara pemilih pemula maupun pemilih lanjutan akan tertuju pada pasangan Khofifah-Emil.

"Kandidat ini dianggap reperesentasi dari kelompok lintas generasi. Hasil survei menunjukan pasangan Khofifah-Emil unggul disemua kelompok Generasi baik Z, Y, X, hingga Baby Boomer," ucapnya.

Pengamat Politik Universitas Jember (Unej) Rachmat Hidayat mengatakan, pengalaman dan prestasi selama tiga tahun menjabat Menteri Sosial menjadikan Khofifah punya modal kuat untuk menjadi pemimpin di level Provinsi. Kapasitas itu dianggap sebagai pangkal untuk mengatasi problem terutama masalah kemiskinan masyarakat Jawa Timur.

Pengalaman tersebut menjadi tolak ukur seorang pemimpin plus implementasi pengentasan kemiskinan masyarakat. "Saya berpendapat bahwa dengan pengalaman bu Khofifah sebagai politisi atau birokrat yang sudah teruji kapasitasnya di Kementerian Sosial dan Pemberdayaan Perempuan," kata Hidayat.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9487 seconds (0.1#10.140)