Sosialisasi Pilkada di KBB Belum Efektif
A
A
A
BANDUNG BARAT - Sejumlah warga di Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengaku tidak hafal satu per satu calon kepala daerah peserta pemilihan bupati (pilbup) KBB maupun calon di Pilgub Jawa Barat. Bukan hanya itu, mereka pun tidak mengetahui kapan hari pencoblosan Pilkada Serentak 2018 akan dilaksanakan.
"Nggak semua paslon tahu, dan hari pencoblosan juga belum hafal," kata warga Kampung Pojok, Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Inah (55), Selasa (27/3/2018).
Ketika ditanya siapa calon bupati dan wakil bupati di Pilkada KBB, ibu rumah tangga ini juga tidak hafal satu per satu. Yang diingatnya justru Abubakar dan Erni Ernawan, padahal keduanya adalah calon bupati yang bertarung pada Pilkada KBB 5 tahun lalu. Sementara, untuk yang tahun ini dia tidak ingat semua nama-namanya.
Ketua Desk Pilkada Bandung Barat Aseng Junaedi mengaku terkejut karena masih ada warga yang belum tahu pelaksanaan pilkada. Apalagi mereka adalah warga Lembang yang merupakan kawasan perkotaan di KBB. Dirinya enggan menyalahkan pihak penyelenggara pemilu, karena sosialisasi bukan hanya kewajiban KPU tapi kewajiban semua pihak, termasuk pemerintah daerah.
"Selaku Ketua Desk Pilkada, saya merasa prihatin masih ada masyarakat yang belum tahu pilkada. Berarti perlu ada peningkatan sosialisasi karena belum sampai ke tingkat bawah," kata dia.
Menurutnya, ini menjadi pekerjaan serius karena Pemkab Bandung Barat mencanangkan target partisipasi masyarakat dalam pilkada serentak sebesar 97% masyarakat bisa hadir ke TPS. Untuk itu, demi merealisasikan target tersebut, pihaknya akan terus berusaha menyosialisasikan pilkada ke warga.
"Kami sebenarnya khawatir di daerah pelosok yang banyak tidak tahu. Jadi memalukan sekali kalau desa di pinggir kota seperti Wangunsari masih belum tersentuh sosialisasi," tandasnya.
"Nggak semua paslon tahu, dan hari pencoblosan juga belum hafal," kata warga Kampung Pojok, Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Inah (55), Selasa (27/3/2018).
Ketika ditanya siapa calon bupati dan wakil bupati di Pilkada KBB, ibu rumah tangga ini juga tidak hafal satu per satu. Yang diingatnya justru Abubakar dan Erni Ernawan, padahal keduanya adalah calon bupati yang bertarung pada Pilkada KBB 5 tahun lalu. Sementara, untuk yang tahun ini dia tidak ingat semua nama-namanya.
Ketua Desk Pilkada Bandung Barat Aseng Junaedi mengaku terkejut karena masih ada warga yang belum tahu pelaksanaan pilkada. Apalagi mereka adalah warga Lembang yang merupakan kawasan perkotaan di KBB. Dirinya enggan menyalahkan pihak penyelenggara pemilu, karena sosialisasi bukan hanya kewajiban KPU tapi kewajiban semua pihak, termasuk pemerintah daerah.
"Selaku Ketua Desk Pilkada, saya merasa prihatin masih ada masyarakat yang belum tahu pilkada. Berarti perlu ada peningkatan sosialisasi karena belum sampai ke tingkat bawah," kata dia.
Menurutnya, ini menjadi pekerjaan serius karena Pemkab Bandung Barat mencanangkan target partisipasi masyarakat dalam pilkada serentak sebesar 97% masyarakat bisa hadir ke TPS. Untuk itu, demi merealisasikan target tersebut, pihaknya akan terus berusaha menyosialisasikan pilkada ke warga.
"Kami sebenarnya khawatir di daerah pelosok yang banyak tidak tahu. Jadi memalukan sekali kalau desa di pinggir kota seperti Wangunsari masih belum tersentuh sosialisasi," tandasnya.
(zik)