Dalam 2 Bulan, 19 Warga Blitar Tertular HIV/Aids
A
A
A
BLITAR - Dalam dua bulan (Januari-Februari) sebanyak 19 orang warga Kabupaten Blitar, Jawa Timur teridentifikasi mengidap HIV/Aids. Sebagian besar penderita diketahui berusia produktif, yakni 15-45 tahun.
"Ada 19 penderita baru pada dua bulan," ujar Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Krisna Yekti kepada wartawan.
Seks bebas masih menjadi penyebab utama penularan. Termasuk juga penggunaan narkoba, yakni khususnya jarum suntik. Selama tahun 2017 jumlah penderita HIV/Aids di Kabupaten Blitar sebanyak 115 orang. Pada tahun 2015 jumlah penderita 158 orang, dan 160 orang pada tahun 2016.
Sejak tahun 2005 jumlah penderita HIV/Aids di Kabupaten Blitar mencapai 1.236 penderita. "Dibanding tahun sebelumnya memang ada kecenderungan menurun," ungkapnya.
Yang masih menjadi persoalan, kata Krisna stigma terhadap penderita HIV/Aids masih melekat kuat. Pengucilan terhadap penderita HIV/Aids faktanya masih terjadi di masyarakat. Menurut dia, sosialisasi untuk menghapus stigma terus digencarkan.
"Sosialisasi terutama pada bagaimana virus menular. Sebab masih banyak yang belum memahami penularan HIV/Aids," jelasnya.
Anggota DPRD Kabupaten Blitar Abdul Munib sebelumnya mengatakan tingkat penularan HIV/Aids di Kabupaten Blitar dalam kategori mencemaskan. Karenanya dia meminta pemerintah melakukan upaya sungguh sungguh menekan angka kasus. "Sebab melihat jumlah angkanya, kasus HIV/Aids di Kabupaten Blitar dalam kategori mencemaskan," ujarnya.
"Ada 19 penderita baru pada dua bulan," ujar Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Krisna Yekti kepada wartawan.
Seks bebas masih menjadi penyebab utama penularan. Termasuk juga penggunaan narkoba, yakni khususnya jarum suntik. Selama tahun 2017 jumlah penderita HIV/Aids di Kabupaten Blitar sebanyak 115 orang. Pada tahun 2015 jumlah penderita 158 orang, dan 160 orang pada tahun 2016.
Sejak tahun 2005 jumlah penderita HIV/Aids di Kabupaten Blitar mencapai 1.236 penderita. "Dibanding tahun sebelumnya memang ada kecenderungan menurun," ungkapnya.
Yang masih menjadi persoalan, kata Krisna stigma terhadap penderita HIV/Aids masih melekat kuat. Pengucilan terhadap penderita HIV/Aids faktanya masih terjadi di masyarakat. Menurut dia, sosialisasi untuk menghapus stigma terus digencarkan.
"Sosialisasi terutama pada bagaimana virus menular. Sebab masih banyak yang belum memahami penularan HIV/Aids," jelasnya.
Anggota DPRD Kabupaten Blitar Abdul Munib sebelumnya mengatakan tingkat penularan HIV/Aids di Kabupaten Blitar dalam kategori mencemaskan. Karenanya dia meminta pemerintah melakukan upaya sungguh sungguh menekan angka kasus. "Sebab melihat jumlah angkanya, kasus HIV/Aids di Kabupaten Blitar dalam kategori mencemaskan," ujarnya.
(rhs)