Survei Pilgub Sumut, Edy-Musa Masih Unggul dari Djarot-Sihar
A
A
A
JAKARTA - Lembaga Survei Stratak Indonesia merilis hasil survei terbaru pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Utara (Sumut). Hasilnya, pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Eramas) masih unggul dari calon lain.
Dari temuan Stratak yang mengajukan pertanyaan tertutup kepada responden, Eramas meraih 36,91 persen disusul pasangan Djarot-Sihar yang mendapat 24,71 persen. Selisih kedua pasangan itu memcapai angka 12,2 persen.
"Selisih itu cukup tinggi karena ada di atas margin error survei ini," ujar Direktur Stratak Indonesia, Oktarina Soebardjo saat rilis survei yang digelar di kawasan Cikini, Jakarta, Selasa (27/3/2018).
Kendati demikian, Stratak Indonesia mengingatkan kemungkinan rendahnya partisipasi masyarakat dalam pilgub Sumut 2018. Hal itu ditandai dengan masih rendahnya tingkat pengenalan para calon dan tingginya angka yang belum memutuskan.
Menurut Oktarina, jika tidak diantisipasi dari kini, bukan tidak mungkin fenomena pilgub Sumut 2013 akan terulang. "Partisipasi pilkada di bawah 50 persen itu memalukan. Kalau itu terjadi lagi, berarti sosialisasi gagal. Pesta demokrasi tidak menarik minat rakyat untuk ikut meramaikan," ungkapnya.
Stratak Indonesia melakukan wawancara tatap muka dengan 820 responden dengan teknik multistage random sampling. Margin of error survei ini sebesar ±3,5% pada tingkat kepercayaan 95%. Yang menarik dari temuan survei ini adalah masih tingginya angka undecided voters, nilainya mencapai 38,38 persen, jauh lebih tinggi dibanding raihan elektabilitas Edy-Musa.
Dalam survei ini pasangan calon yang dinyatakan tidak memenuhi syarat oleh KPU tidak disurvei. Pengukuran hanya dilakukan kepada dua pasangan calon yang head to head.
Dari temuan Stratak yang mengajukan pertanyaan tertutup kepada responden, Eramas meraih 36,91 persen disusul pasangan Djarot-Sihar yang mendapat 24,71 persen. Selisih kedua pasangan itu memcapai angka 12,2 persen.
"Selisih itu cukup tinggi karena ada di atas margin error survei ini," ujar Direktur Stratak Indonesia, Oktarina Soebardjo saat rilis survei yang digelar di kawasan Cikini, Jakarta, Selasa (27/3/2018).
Kendati demikian, Stratak Indonesia mengingatkan kemungkinan rendahnya partisipasi masyarakat dalam pilgub Sumut 2018. Hal itu ditandai dengan masih rendahnya tingkat pengenalan para calon dan tingginya angka yang belum memutuskan.
Menurut Oktarina, jika tidak diantisipasi dari kini, bukan tidak mungkin fenomena pilgub Sumut 2013 akan terulang. "Partisipasi pilkada di bawah 50 persen itu memalukan. Kalau itu terjadi lagi, berarti sosialisasi gagal. Pesta demokrasi tidak menarik minat rakyat untuk ikut meramaikan," ungkapnya.
Stratak Indonesia melakukan wawancara tatap muka dengan 820 responden dengan teknik multistage random sampling. Margin of error survei ini sebesar ±3,5% pada tingkat kepercayaan 95%. Yang menarik dari temuan survei ini adalah masih tingginya angka undecided voters, nilainya mencapai 38,38 persen, jauh lebih tinggi dibanding raihan elektabilitas Edy-Musa.
Dalam survei ini pasangan calon yang dinyatakan tidak memenuhi syarat oleh KPU tidak disurvei. Pengukuran hanya dilakukan kepada dua pasangan calon yang head to head.
(rhs)