Pemkab Kobar Terus Geber Program Integrasi Sawit-Sapi di Tingkat Petani

Selasa, 27 Maret 2018 - 11:16 WIB
Pemkab Kobar Terus Geber Program Integrasi Sawit-Sapi di Tingkat Petani
Pemkab Kobar Terus Geber Program Integrasi Sawit-Sapi di Tingkat Petani
A A A
KOTAWARINGIN BARAT - Program integrasi sawit-sapi yang sudah dijalankan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng terus digeber pelaksanaannya demi menyejahterakan petani dan peternak di tingkat bawah.

Hal ini disampaikan Bupati Kobar Nurhidayah disela sela kegiatannya di Pangkalan Bun, Selasa (27/3/2018). Menurutnya, integrasi sawit-sapi tidak hanya dilaksanakan oleh perusahaan sawit skala besar, petani sawit kecil pun bisa melakukan program ini dengan didukung pemerintah daerah.

"Beberapa waktu lalu para peternak sapi di Pangkalan Lada saat panen pedet (anak Sapi) dari program aseminasi (kawin suntik) sudah mulai terlihat hasilnya," ujar bupati perempuan pertama di Kalteng ini.

Bahkan, lanjut dia, yang saat itu baru disuntik kini juga sudah bunting lagi, ini sangat bagus dan ke depan Pemkab Kobar akan terus mendampingi para peternak supaya program integrasi sawit-sapi akan berjalan di tingkat bawah.

"Jadi selama ini yang terlihat hanya acara ceremony, akhirnya terwujudkan bahwa program integrasi sawit sapi sangat menguntungkan bagi peternak dan petani kecil," sebutnya.

Sebagaimana diketahui bahwa kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) sejak tahun 2009 telah mengembangkan program Integrasi Sawit-Sapi. Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Kotawaringin Barat Kamaludin mengatakan, dalam dua tahun terakhir program integrasi sawit-sapi di Kobar memang cukup bagus.

Bahkan hal ini juga mulai meluas dan dilirik sejumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kobar. "Integrasi sawit-sapi terus kita lanjutkan hingga saat ini, Ditambah dukungan dari pemerintah pusat untuk program ini membuat kami tambah semangat. Perkebunan sawit kami tidak hanya menghasilkan crude palm oil (CPO) saja. Tapi juga bisa dikembangkan dengan yang lain salah satunya integrasi sawit-sapi," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6533 seconds (0.1#10.140)