Hunting Foto, Wali Kota Liverpool Terpesona Hutan Mangrove
Hunting Foto, Wali Kota Liverpool Terpesona Hutan Mangrove
A
A
A
SURABAYA - Wali Kota Liverpool Joe Anderson bersama dengan Wakilnya Gary Millar menjadikan Surabaya sebagai kota petualangan. Mereka melanjukan kunjungannya dengan hunting foto di kawasan Eco Wisata Mangrove, Wonorejo, Surabaya, Jawa Tmur.
Bersama dengan para komunitas fotografi Surabaya, Joe Anderson terpesona dengan vegetasi dan satwa yang masih alami di kawasan hutan mangrove. Joe Anderson menuturkam, dirinya sangat senang dan kagum bisa melihat hutan mangrove yang ada di Surabaya. Kelestarian alam di kota maju sangat dibutuhkan di masa depan.
"Orang di sini (Surabaya) sangat ramah. Saya janji untuk berkunjung kembali ke Kota Surabaya pada tahun depan," ujar Joe ketika ditemui di Hutan Mangrove Wonorejo, Selasa (20/3/2018).
Sekitar sejam, Joe bersama rombongan berkeliling di area konservasi. Di area jogging track, mereka sempat berhenti beberapa kali untuk melihat ekosistem mangrove yang ada di sana. Terlihat mereka juga begitu antusias terhadap berbagai jenis spesies mangrove. Sambil berjalan-jalan, tidak lupa mereka juga beberapa kali sempat mengambil gambar.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Joestamadji yang hadir mendampingi rombongan dari delegasi Liverpool mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian dari kunjungan Wali Kota Liverpool dan Wakilnya ke Surabaya. “Tempat ini dipilih karena Ibu Wali Kota (Tri Rismaharini) punya rencana mau dijadikan Kebun Raya Mangrove,” ujarnya.
Dia menambahkan melanjutkan, tempat ini dipilih sebagai spot foto karena lokasinya merupakan bagian paling timur dari Kota Surabaya. Selain sebagai lahan konservasi lingkungan, juga merupakan tempat wisata dan sebagai sarana pendidikan dan pelatihan. “Karena di sini juga kita jadikan sebagai pelatihan budidaya mangrove,” ungkapnya.
Joestamadji juga menjelaskan, jika Kota Liverpool tertarik dengan pengembangan mangrove, maka pihaknya akan siap untuk menyiapkan segala kebutuhannya. “Ya nanti kalau mereka memang tertarik, otomatis kami akan menyiapkan,” jelasnya.
Dalam kegiatan ini, diikuti sekitar 100 orang yang terdiri dari berbagai komunitas fotografi Surabaya, seperti The Rings, PSS (Perkumpulan Seni foto Surabaya), SIF (Surabaya in Frame), dan Pocket Graphy. Selain itu, beberapa pelajar sekolah juga turut hadir dalam acara hunting foto bersama tersebut.
Setelah puas berkeliling dan melakukan hunting foto di area seluas 6 hektare tersebut, seluruh rombongan delegasi Liverpool bersama dengan para komunitas fotografi kemudian beristirahat di sentra kuliner MIC (Mangrove Information Centre).
Bersama dengan para komunitas fotografi Surabaya, Joe Anderson terpesona dengan vegetasi dan satwa yang masih alami di kawasan hutan mangrove. Joe Anderson menuturkam, dirinya sangat senang dan kagum bisa melihat hutan mangrove yang ada di Surabaya. Kelestarian alam di kota maju sangat dibutuhkan di masa depan.
"Orang di sini (Surabaya) sangat ramah. Saya janji untuk berkunjung kembali ke Kota Surabaya pada tahun depan," ujar Joe ketika ditemui di Hutan Mangrove Wonorejo, Selasa (20/3/2018).
Sekitar sejam, Joe bersama rombongan berkeliling di area konservasi. Di area jogging track, mereka sempat berhenti beberapa kali untuk melihat ekosistem mangrove yang ada di sana. Terlihat mereka juga begitu antusias terhadap berbagai jenis spesies mangrove. Sambil berjalan-jalan, tidak lupa mereka juga beberapa kali sempat mengambil gambar.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Joestamadji yang hadir mendampingi rombongan dari delegasi Liverpool mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian dari kunjungan Wali Kota Liverpool dan Wakilnya ke Surabaya. “Tempat ini dipilih karena Ibu Wali Kota (Tri Rismaharini) punya rencana mau dijadikan Kebun Raya Mangrove,” ujarnya.
Dia menambahkan melanjutkan, tempat ini dipilih sebagai spot foto karena lokasinya merupakan bagian paling timur dari Kota Surabaya. Selain sebagai lahan konservasi lingkungan, juga merupakan tempat wisata dan sebagai sarana pendidikan dan pelatihan. “Karena di sini juga kita jadikan sebagai pelatihan budidaya mangrove,” ungkapnya.
Joestamadji juga menjelaskan, jika Kota Liverpool tertarik dengan pengembangan mangrove, maka pihaknya akan siap untuk menyiapkan segala kebutuhannya. “Ya nanti kalau mereka memang tertarik, otomatis kami akan menyiapkan,” jelasnya.
Dalam kegiatan ini, diikuti sekitar 100 orang yang terdiri dari berbagai komunitas fotografi Surabaya, seperti The Rings, PSS (Perkumpulan Seni foto Surabaya), SIF (Surabaya in Frame), dan Pocket Graphy. Selain itu, beberapa pelajar sekolah juga turut hadir dalam acara hunting foto bersama tersebut.
Setelah puas berkeliling dan melakukan hunting foto di area seluas 6 hektare tersebut, seluruh rombongan delegasi Liverpool bersama dengan para komunitas fotografi kemudian beristirahat di sentra kuliner MIC (Mangrove Information Centre).
(wib)
Explore More