Benahi Citarum, Ini Strategi yang Akan Dilakukan Sudrajat
A
A
A
BANDUNG - Penanganan Sungai Citarum akan menjadi fokus perhatian calon gubernur (cagub) Jawa Barat yang diusung Gerindra, PKS, dan PAN, Sudrajat jika terpilih sebagai Gubernur Jabar periode 2018-2023.
Cagub Jabar nomor urut 3 itu menilai, Sungai Citarum harus dinormalisasi, agar tidak menimbulkan bencana bagi masyarakat. Terlebih, terdapat sekitar 26 juta jiwa yang menggantungkan hidupnya kepada sungai terpanjang di Jabar itu.
"Saya tadi lihat Citarum sangat kotor dan dipenuhi sampah. Belum lagi banyak sedimentasi yang disebabkan longsoran di bibir sungai," ungkap Sudrajat seusai meninjau Sungai Citarum di kawasan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jumat (16/3/2018).
Menurut dia, menyelesaikan persoalan Sungai Citarum bukan hanya tanggung jawab Pemprov Jabar, melainkan juga tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota, pusat, hingga seluruh masyarakat Jabar.
"Harus ada koordinasi antara para wali kota, bupati, Pemprov Jabar, dan pemerintah pusat untuk menangani dan mengeluarkan uang ramai-ramai. Anggarannya harus dinaikkan, sehingga bantaran sungai bisa rapi," jelasnya.
Sudrajat yang berpasangan dengan kader PKS Ahmad Syaikhu di Pilfub Jabar 2018 itu menyebut, menaikkan anggaran penanganan Sungai Citarum merupakan sebuah keniscayaan. Bila tidak, penanganan Sungai Citarum akan berjalan lambat dan hasilnya jauh dari yang diharapkan.
Saat ini, anggaran untuk menangani Sungai Citarum masih kurang dari Rp1 triliun. Sudrajat mengatakan, anggaran tersebut masih jauh dari kebutuhan untuk menangani Sungai Citarum yang sudah sangat tercemar.
"Nanti ke depan anggarannya harus dinaikkan menjadi Rp5-6 triliun, baru beres. Selain anggarannya harus naik, menangani Citarum ini harus bersama-sama dan tidak boleh berhenti, harus dilakukan sepanjang tahun," paparnya.
Cagub Jabar nomor urut 3 itu menilai, Sungai Citarum harus dinormalisasi, agar tidak menimbulkan bencana bagi masyarakat. Terlebih, terdapat sekitar 26 juta jiwa yang menggantungkan hidupnya kepada sungai terpanjang di Jabar itu.
"Saya tadi lihat Citarum sangat kotor dan dipenuhi sampah. Belum lagi banyak sedimentasi yang disebabkan longsoran di bibir sungai," ungkap Sudrajat seusai meninjau Sungai Citarum di kawasan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jumat (16/3/2018).
Menurut dia, menyelesaikan persoalan Sungai Citarum bukan hanya tanggung jawab Pemprov Jabar, melainkan juga tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota, pusat, hingga seluruh masyarakat Jabar.
"Harus ada koordinasi antara para wali kota, bupati, Pemprov Jabar, dan pemerintah pusat untuk menangani dan mengeluarkan uang ramai-ramai. Anggarannya harus dinaikkan, sehingga bantaran sungai bisa rapi," jelasnya.
Sudrajat yang berpasangan dengan kader PKS Ahmad Syaikhu di Pilfub Jabar 2018 itu menyebut, menaikkan anggaran penanganan Sungai Citarum merupakan sebuah keniscayaan. Bila tidak, penanganan Sungai Citarum akan berjalan lambat dan hasilnya jauh dari yang diharapkan.
Saat ini, anggaran untuk menangani Sungai Citarum masih kurang dari Rp1 triliun. Sudrajat mengatakan, anggaran tersebut masih jauh dari kebutuhan untuk menangani Sungai Citarum yang sudah sangat tercemar.
"Nanti ke depan anggarannya harus dinaikkan menjadi Rp5-6 triliun, baru beres. Selain anggarannya harus naik, menangani Citarum ini harus bersama-sama dan tidak boleh berhenti, harus dilakukan sepanjang tahun," paparnya.
(wib)