Deklarasi Anti Hoax Kapolda Papua Barat dan Pangdam Kunjungi Pulau Terluar
A
A
A
WAISAI - Kapolda Papua Barat Brigjend Pol Rudolf A Rodja dan Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Yoppie Onesimus Wayangkau dan para petinggi TNI-Polri melakukan kunjungan kerja sekaligus memantau wilayah pulau-pulau terluar di Provinsi Papua Barat, Kamis (15/3/2018).
Dua wilayah yang masuk dalam pulau terluar yang dikunjungi Kapolda Papua Barat dan Pangdam Kasuari tersebut yakni, Pulau Ayau dan Pulau Kabare.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini juga diadakan pemberian bantuan bagi masyarakat serta deklarasi anti hoax dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Kapolda Papua Barat Brigjend Pol Rudolf A Rodja dihadapan warga masyarakat di dua pulau terluar tersebut mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan ini untuk melihat warga masyarakat Indonesia yang berada di pulau terluar. Dimana pemerintah tidak pernah meninggalkan warga setempat.
"Walau pun merupakan gugusan pulau-pulau terluar namun Pemerintah tidak pernah melupakannya sehingga kita yang datang saat ini untuk meninjau dan melihat keadaan serta situasi di Kampung Kabare serta kampung Ayau," kata Kapolda.
Selain itu, Kapolda juga berpesan kepada warga masyarakat supaya Anggaran Dana Desa harus digunakan untuk pembangun kampung. "Diharapkan semua masyarakat harus ikut mengawasi dan Kepala kampung harus membangun desa sehingga kedepannya kampung-kampung lebih maju dan berkembang. Di dalam penggunaannya warga semua harus mengingatkan bila ada kesalahan, serta semuanya kegiatan atau program harus di rencanakan dan dievaluasi," sebut Rudolf.
Sementara itu, Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Yoppie Onesimus Wayangkau dalam arahannya, memberikan semangat kepada pemuda-pemudi Kampung Ayau dan Kabare, untuk menjadi lebih baik dan memajukan dua kampung tersebut.
"Diharapkan dapat berjuang dan bersaing dengan orang yang berada di kota, para orangtua berilah kesempatan kepada anak-anak untuk menjadi prajurit TNI. Diharapkan pemuda-pemudi dapat menyiapkan diri mereka karena untuk menjadi prajurit memliki kriteria tersendiri," ujar Yoppie.
Menurut Pangdam, masyarakat Papua harus berpikir lebih maju, dapat sekolahkan anak-anaknya menjadi pintar, baik dan dapat berjuang untuk membangun kampung ini.
"Hilangkan kebiasan buruk meminum minuman keras karena dapat merusak mental kepribadian orang Papua. Selalu rajin membaca dan belajar atau menonton berita perkembangan saat ini, jangan percaya dan terpengaruh dengan berita-berita bohong/ hoax yang sengaja untuk memprovokasi masyarakat saling bermusuhan," pungkasnya.
Dua wilayah yang masuk dalam pulau terluar yang dikunjungi Kapolda Papua Barat dan Pangdam Kasuari tersebut yakni, Pulau Ayau dan Pulau Kabare.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini juga diadakan pemberian bantuan bagi masyarakat serta deklarasi anti hoax dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Kapolda Papua Barat Brigjend Pol Rudolf A Rodja dihadapan warga masyarakat di dua pulau terluar tersebut mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan ini untuk melihat warga masyarakat Indonesia yang berada di pulau terluar. Dimana pemerintah tidak pernah meninggalkan warga setempat.
"Walau pun merupakan gugusan pulau-pulau terluar namun Pemerintah tidak pernah melupakannya sehingga kita yang datang saat ini untuk meninjau dan melihat keadaan serta situasi di Kampung Kabare serta kampung Ayau," kata Kapolda.
Selain itu, Kapolda juga berpesan kepada warga masyarakat supaya Anggaran Dana Desa harus digunakan untuk pembangun kampung. "Diharapkan semua masyarakat harus ikut mengawasi dan Kepala kampung harus membangun desa sehingga kedepannya kampung-kampung lebih maju dan berkembang. Di dalam penggunaannya warga semua harus mengingatkan bila ada kesalahan, serta semuanya kegiatan atau program harus di rencanakan dan dievaluasi," sebut Rudolf.
Sementara itu, Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Yoppie Onesimus Wayangkau dalam arahannya, memberikan semangat kepada pemuda-pemudi Kampung Ayau dan Kabare, untuk menjadi lebih baik dan memajukan dua kampung tersebut.
"Diharapkan dapat berjuang dan bersaing dengan orang yang berada di kota, para orangtua berilah kesempatan kepada anak-anak untuk menjadi prajurit TNI. Diharapkan pemuda-pemudi dapat menyiapkan diri mereka karena untuk menjadi prajurit memliki kriteria tersendiri," ujar Yoppie.
Menurut Pangdam, masyarakat Papua harus berpikir lebih maju, dapat sekolahkan anak-anaknya menjadi pintar, baik dan dapat berjuang untuk membangun kampung ini.
"Hilangkan kebiasan buruk meminum minuman keras karena dapat merusak mental kepribadian orang Papua. Selalu rajin membaca dan belajar atau menonton berita perkembangan saat ini, jangan percaya dan terpengaruh dengan berita-berita bohong/ hoax yang sengaja untuk memprovokasi masyarakat saling bermusuhan," pungkasnya.
(nag)