Respons Edy Rahmayadi Terkait Wafatnya Ustaz Sofyan Saha
A
A
A
PALUTA - Wafatnya ulama internasional asal Sumatera Utara, Ustadz Dr H Sofyan Saha, menyisakan kesedihan yang mendalam bagi Calon Gubernur (cagub) Sumatera Utara (Sumut) 2018-2023, Edy Rahmayadi.
Edy pun usai Salat Zuhur di Masjid Agung Gunung Tua, sempat hadir ke rumah duka untuk mendoakan almarhum yang disebutnya sebagai ulama besar.
"Tadi sebelum terbang ke Aek Godang saya menyempatkan hadir melihat beliau. Ulama besar itu telah berpulang memenuhi janjinya kembali kepangkuan Allah," ujar Edy, di Padang, Lawas Utara, Selasa (13/3/2018).
Edy menambahkan kepergian almarhum merupakan kehilangan bagi seluruh masyarakat Sumut dan Indonesia. Apalagi dewasa ini peran ulama seperti Sofyan Saha sangat dibutuhkan di tengah tantangan degradasi moral dan ahklak anak bangsa dari ancaman bahaya narkoba dan masalah sosial lainnya.
"Di tengah kondisi di mana akhlak mulai tergerus, peran beliau dan para ulama lainnya sangat dibutuhkan Bangsa ini. Semoga akan muncul ulama - ulama pengganti beliau. Gugur satu, tumbuh seribu. Itu yang akan kita harapkan sepeninggalan beliau," ujar Edy.
Dalam kesempatan tersebut, Edy menceritakan di minggu-minggu sebelum wafatnya almarhum dirinya sering diajak mengikuti sejumlah kegiatan almarhum. Bahkan almarhum menaruh harapan agar kelak dirinya terpilih sebagai Gubernur Sumut pada Pilkada Juni 2018 mendatang.
"Beliau memanggil saya dengan sebutan abang. Beliau sering ucapkan, Bang Edy harus jadi Gubernur. Bang Edy harus jadi Gubernur. Kalimat itu sering kali diucapkan almarhum. Saya tidak pernah menduga beliau telah wafat," ujar Edy dengan mata berkaca-kaca.
Selain rasa duka yang mendalam Edy tetap berharap agar keluarga yang ditinggalkan iklas dan tabah dengan ketentuan Allah. "Setiap manusia kelak akan kembali kepada Allah. Semoga almarhum khusnul khotimah. Aamiin," harapnya.
Edy pun usai Salat Zuhur di Masjid Agung Gunung Tua, sempat hadir ke rumah duka untuk mendoakan almarhum yang disebutnya sebagai ulama besar.
"Tadi sebelum terbang ke Aek Godang saya menyempatkan hadir melihat beliau. Ulama besar itu telah berpulang memenuhi janjinya kembali kepangkuan Allah," ujar Edy, di Padang, Lawas Utara, Selasa (13/3/2018).
Edy menambahkan kepergian almarhum merupakan kehilangan bagi seluruh masyarakat Sumut dan Indonesia. Apalagi dewasa ini peran ulama seperti Sofyan Saha sangat dibutuhkan di tengah tantangan degradasi moral dan ahklak anak bangsa dari ancaman bahaya narkoba dan masalah sosial lainnya.
"Di tengah kondisi di mana akhlak mulai tergerus, peran beliau dan para ulama lainnya sangat dibutuhkan Bangsa ini. Semoga akan muncul ulama - ulama pengganti beliau. Gugur satu, tumbuh seribu. Itu yang akan kita harapkan sepeninggalan beliau," ujar Edy.
Dalam kesempatan tersebut, Edy menceritakan di minggu-minggu sebelum wafatnya almarhum dirinya sering diajak mengikuti sejumlah kegiatan almarhum. Bahkan almarhum menaruh harapan agar kelak dirinya terpilih sebagai Gubernur Sumut pada Pilkada Juni 2018 mendatang.
"Beliau memanggil saya dengan sebutan abang. Beliau sering ucapkan, Bang Edy harus jadi Gubernur. Bang Edy harus jadi Gubernur. Kalimat itu sering kali diucapkan almarhum. Saya tidak pernah menduga beliau telah wafat," ujar Edy dengan mata berkaca-kaca.
Selain rasa duka yang mendalam Edy tetap berharap agar keluarga yang ditinggalkan iklas dan tabah dengan ketentuan Allah. "Setiap manusia kelak akan kembali kepada Allah. Semoga almarhum khusnul khotimah. Aamiin," harapnya.
(maf)