Pelawak Yudho yang Ditahan di Hong Kong Akhirnya Tiba di Kampung Halamannya
Pelawak Yudho yang Ditahan di Hong Kong Akhirnya Tiba di Kampung Halamannya
A
A
A
NGAWI - Yudho, pelawak Indonesia asal Ngawi yang terjerat kasus penyalahgunaan visa kunjungan di Hong Kong beberapa waktu yang lalu, Kamis malam 8 Maret 2018 tiba di tanah air. Yudho tiba di Indonesia dengan menggunakan pesawat dari Hong Kong dan mendarat di Bandara Juanda, Surabaya disambut istrinya Wariani dan beberapa kerabat
Ditemui di rumahnya di Desa Dumplengan, Ngawi, Jawa Timur dia mengisahkan awal mula kedatangan ke Hong kong hingga ditahan oleh pihak kepolisian setempat dan mendekam dipenjara selama 6 minggu.
Begitu tiba di rumahnya hal yang pertama dilakukan ialah bermain bersama anak bungsunya bermain wayang kulit karena selama di tahanan Hong Kong anaknya tersebutlah yang paling dipikirkan.
Selain anak istrinya yang menanti kedatangan komedian itu nampak beberapa penggemar memberikan sambutan selamat datang dan bahkan beberapa diantaranya rela menginap di kediamannya.
Sebelumnya Yudho ditangkap otoritas Keimigrasian Hong Kong karena menyalahgunakan visa kunjungan yang seharusnya untuk berwisata. Namun digunakan untuk mengisi acara sebuah komunitas warga Indonesia di Hong Kong .
Dia ditangkap saat acara tengah berlangsung hingga kemudian dibawa kantor kepolisian setempat untuk dimintai keterangan dan dilakukan penahanan hingga proses sidang.
Dalam sidang Yudho dinyatakan bersalah dan dituntut 2 tahun penjara serta denda sebesar Rp78 juta.
Namun karena bantuan dari Konjen RI dan Kementerian Luar Negeri akhirnya Yudho divonis 18 bulan hukuman percobaan berupa tidak boleh melakukan pelanggaran apapun di negeri itu dan boleh meninggalkan Hong Kong.
Hingga setelah 6 minggu mendekam di sel tahanan Hong Kong, Yudho dan rekannya Cak Percil akhirnya bisa kembali ke tanah air dan berkumpul bersama keluarga.
Dalam keterangannya dia mengucapkan terimaksih kepada KJRI di Hong Kong dan Kemlu serta Persatuan Artis Seniman Komedi Indonesia yang sejak penangkapanya memberikan bantuan pendampingan hingga Kamis Malam kembali ke tanah air.
Kini Yudho mengaku akan lebih berhati hati dalam menerima undangan pentas di luar negeri dan akan memastikan mengikuti aturan aturan Keimigrasian yang berlaku.
Ditemui di rumahnya di Desa Dumplengan, Ngawi, Jawa Timur dia mengisahkan awal mula kedatangan ke Hong kong hingga ditahan oleh pihak kepolisian setempat dan mendekam dipenjara selama 6 minggu.
Begitu tiba di rumahnya hal yang pertama dilakukan ialah bermain bersama anak bungsunya bermain wayang kulit karena selama di tahanan Hong Kong anaknya tersebutlah yang paling dipikirkan.
Selain anak istrinya yang menanti kedatangan komedian itu nampak beberapa penggemar memberikan sambutan selamat datang dan bahkan beberapa diantaranya rela menginap di kediamannya.
Sebelumnya Yudho ditangkap otoritas Keimigrasian Hong Kong karena menyalahgunakan visa kunjungan yang seharusnya untuk berwisata. Namun digunakan untuk mengisi acara sebuah komunitas warga Indonesia di Hong Kong .
Dia ditangkap saat acara tengah berlangsung hingga kemudian dibawa kantor kepolisian setempat untuk dimintai keterangan dan dilakukan penahanan hingga proses sidang.
Dalam sidang Yudho dinyatakan bersalah dan dituntut 2 tahun penjara serta denda sebesar Rp78 juta.
Namun karena bantuan dari Konjen RI dan Kementerian Luar Negeri akhirnya Yudho divonis 18 bulan hukuman percobaan berupa tidak boleh melakukan pelanggaran apapun di negeri itu dan boleh meninggalkan Hong Kong.
Hingga setelah 6 minggu mendekam di sel tahanan Hong Kong, Yudho dan rekannya Cak Percil akhirnya bisa kembali ke tanah air dan berkumpul bersama keluarga.
Dalam keterangannya dia mengucapkan terimaksih kepada KJRI di Hong Kong dan Kemlu serta Persatuan Artis Seniman Komedi Indonesia yang sejak penangkapanya memberikan bantuan pendampingan hingga Kamis Malam kembali ke tanah air.
Kini Yudho mengaku akan lebih berhati hati dalam menerima undangan pentas di luar negeri dan akan memastikan mengikuti aturan aturan Keimigrasian yang berlaku.
(sms)
Explore More