Banjir Bandang dan Longsor Terjang 2 Desa di Pacitan
Banjir Bandang dan Longsor Terjang 2 Desa di Pacitan
A
A
A
PACITAN - Banjir bandang kembali menerjang wilayah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Rabu (7/3/2018) sore. Bercampur material batu dan lumpur, air menerjang sebagian wilayah Desa Karangrejo dan Desa Karanggede, Kecamatan Arjosari.
Banjir tidak hanya melimpah di jalan raya dan membanjiri sawah. Di beberapa titik permukiman warga, air mulai masuk ke rumah.
"Bahkan rumah Mulyono, warga Dusun Krajan, Desa Karanggede, Arjosari nyaris tenggelam," ujar Paijo salah satu warga yang juga aktivis Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Pacitan.
Banjir berlangsung sore ini. Air meluap setelah hujan deras mengguyur lebih dua jam. Kendati terkepung air, kata Paijo belum ada warga yang mengungsi. Mereka masih memilih bertahan di rumah masing masing. "Terhitung sejak akhir bulan Februari 2018 ini banjir yang ketiga kalinya," terangnya.
Komandan Koramil 0801/03 Arjosari Kapten (Arh) Handy Kurniawan mengatakan, banjir terjadi akibat hujan deras yang merata di sejumlah wilayah. Material batu yang terseret arus air menurut dia berasal dari ambrolan tebing gunung Parangan.
Material longsor setebal 2 meter dan panjang 35 meter itu menutup akses jalan penghubung Desa Karangrejo dan Desa Karanggede. "Hujan deras mengguyur sejak pukul 11.00 WIB. Material longsor menutup jalan antar desa (Karangrejo dan Karanggede)," papar Kurniawan.
Sampai saat ini roda empat dan dua belum bisa melintasi jalan penghubung utama Desa Karangrejo dan Desa Karanggede. Bersama petugas BPBD, Babinsa, perangkat Desa Karangrejo, serta sejumlah warga, langsung mendatangi lokasi.
Namun mengingat tebalnya material, Kurniawan juga berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Pacitan. "Untuk membersihkan material kami meminta untuk didatangkan alat berat ke lokasi," ungkapnya.
Banjir tidak hanya melimpah di jalan raya dan membanjiri sawah. Di beberapa titik permukiman warga, air mulai masuk ke rumah.
"Bahkan rumah Mulyono, warga Dusun Krajan, Desa Karanggede, Arjosari nyaris tenggelam," ujar Paijo salah satu warga yang juga aktivis Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Pacitan.
Banjir berlangsung sore ini. Air meluap setelah hujan deras mengguyur lebih dua jam. Kendati terkepung air, kata Paijo belum ada warga yang mengungsi. Mereka masih memilih bertahan di rumah masing masing. "Terhitung sejak akhir bulan Februari 2018 ini banjir yang ketiga kalinya," terangnya.
Komandan Koramil 0801/03 Arjosari Kapten (Arh) Handy Kurniawan mengatakan, banjir terjadi akibat hujan deras yang merata di sejumlah wilayah. Material batu yang terseret arus air menurut dia berasal dari ambrolan tebing gunung Parangan.
Material longsor setebal 2 meter dan panjang 35 meter itu menutup akses jalan penghubung Desa Karangrejo dan Desa Karanggede. "Hujan deras mengguyur sejak pukul 11.00 WIB. Material longsor menutup jalan antar desa (Karangrejo dan Karanggede)," papar Kurniawan.
Sampai saat ini roda empat dan dua belum bisa melintasi jalan penghubung utama Desa Karangrejo dan Desa Karanggede. Bersama petugas BPBD, Babinsa, perangkat Desa Karangrejo, serta sejumlah warga, langsung mendatangi lokasi.
Namun mengingat tebalnya material, Kurniawan juga berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Pacitan. "Untuk membersihkan material kami meminta untuk didatangkan alat berat ke lokasi," ungkapnya.
(wib)
Explore More