Ribuan Mahasiswa Paksa Masuk Gedung DPRD, Minta Turunkan Harga Pertalite
A
A
A
PEKANBARU - Ribuan mahasiswa mengadakan aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Riau. Para aktivis ini protes atas tingginya harga BBM (bahan bakar minyak) jenis pertalite yang ditetapkan pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.
Ribuan mahasiswa ini demo di depan Kantor DPRD Riau Jalan Jendral Sudirman Pekanbaru sejak Senin (5/3/2018) sore. Awalnya mereka memblokade jalan tersebut sehingga memacetkan arus lalu lintas di jalan yang berada di jantung Kota Pekanbaru.
Setelah itu, mereka masuk dengan membuka paksa pintu gerbang Gedung DPRD Riau dan terlibat aksi saling dorong dengan petugas. Para mahasiswa yang berasal dari berbagai BEM (Badan Eksekutive Mahasiswa) se Riau ini.
Namun mahasiswa tidak menemukan anggota dewan. Merekapun menggelar aksi di gedung Paripurna DPRD Riau. Dalam aksinya mereka mengelar 'aksi sidang' dengan cara menurunkan harga pertalite dengan merevis Perda
"Kita minta dewan menggelar Pansus tentang harga pertalite yang harganya paling tinggi se Indonesia. Kita minta pajak diturunkan," ucap Alvian salah satu koordinator mahasiswa.
Jelang petang, mahasiswa membubarkan diri dan berjanji akan turun ke jalan lagi sampai harga pertalite turun. Aksi mahasiswa se Riau ini sudah beberapa kali dilakukan, namun sampai saat ini kebijakan dari Pemprov Riau yang menerapkan pajak daereh tinggi belum terpenuhi.
Seperti diketahui pada beberapa waktu lalu Pemprov Riau mengeluarkan kebijakan penerapan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-KB) tertinggi yakni 10% sehingga harga BBM jenis khusus ini di Riau menjadi Rp8.000 perliter. Harga ini menjadi yang tertinggi se Indonesia.
Ribuan mahasiswa ini demo di depan Kantor DPRD Riau Jalan Jendral Sudirman Pekanbaru sejak Senin (5/3/2018) sore. Awalnya mereka memblokade jalan tersebut sehingga memacetkan arus lalu lintas di jalan yang berada di jantung Kota Pekanbaru.
Setelah itu, mereka masuk dengan membuka paksa pintu gerbang Gedung DPRD Riau dan terlibat aksi saling dorong dengan petugas. Para mahasiswa yang berasal dari berbagai BEM (Badan Eksekutive Mahasiswa) se Riau ini.
Namun mahasiswa tidak menemukan anggota dewan. Merekapun menggelar aksi di gedung Paripurna DPRD Riau. Dalam aksinya mereka mengelar 'aksi sidang' dengan cara menurunkan harga pertalite dengan merevis Perda
"Kita minta dewan menggelar Pansus tentang harga pertalite yang harganya paling tinggi se Indonesia. Kita minta pajak diturunkan," ucap Alvian salah satu koordinator mahasiswa.
Jelang petang, mahasiswa membubarkan diri dan berjanji akan turun ke jalan lagi sampai harga pertalite turun. Aksi mahasiswa se Riau ini sudah beberapa kali dilakukan, namun sampai saat ini kebijakan dari Pemprov Riau yang menerapkan pajak daereh tinggi belum terpenuhi.
Seperti diketahui pada beberapa waktu lalu Pemprov Riau mengeluarkan kebijakan penerapan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-KB) tertinggi yakni 10% sehingga harga BBM jenis khusus ini di Riau menjadi Rp8.000 perliter. Harga ini menjadi yang tertinggi se Indonesia.
(sms)