NU Grobogan Ajak Warga Nahdliyin Konsisten Jaga NKRI
A
A
A
GROBOGAN - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Grobogan menggelar harlah NU ke-92 di alun-alun Kota Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (28/2/2018) malam. Melalui acara tersebut, warga NU diajak tetap konsisten menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ketua PCNU Kabupaten Grobogan Abu Mansur mengatakan, NU didirikan oleh KH Hasyim As'ari pada 31 Januari 1926, jauh sebelum Indonesia merdeka. KH Hasyim As'ari memiliki gagasan menyinergikan antara Islam dan Kebangsaan. Oleh karena itu, peringatan harlah bertujuan mengajak seluruh Nahdliyin memegang teguh amanat dari pendiri NU tersebut, yakni amanat Agama (Islamiyah) sebagai Islam Aswaja yang moderat-toleran dan amanat kebangsaan (Wathaniyah) karena NU didirikan sebagai alat perjuangan untuk mewujudkan kemerdekaan RI dan mempertahankan kemerdekaan.
"Maka semua warga NU harus tetap menjaga keutuhan NKRI. NKRI Harga Mati," katanya di sela acara yang diikuti ribuan umat Islam dari Grobogan dan sekitarnya, Bupati Grobogan Sri Sumarni, sejumlah tokoh masyarakat, serta Forkominda Grobogan.
Menurut Abu Mansur, acara ini merupakan peringatan harlah bersama, yakni NU ke-92, Muslimat NU ke-72, Fatayat NU ke-68, IPNU ke-64 dan IPPNU ke-63. Rangkaian acara diawali dengan Khotmil Quran yang dilakukan di kantor PCNU Kabupaten Grobogan. Selanjutnya, digelar kegiatan boyong bedug KH. Hasan Anwar dari Gubug ke alun-alun. Dan puncaknya, digelar kegiatan zikir, istighosah, dan salawat bersama Jamaah Al-Khidmah, Ahbul Mustofa, Gandrung Nabi, dan D'Master.
Selain itu, juga digelar pentas budaya Islam bersama Lesbumi PCNU Grobogan. Peringatan Harlah ini ditutup dengan Ngaji Bareng Gus Muwafiq (pengurus PBNU) serta Doa Bersama untuk keselamatan masyarakat Kabupaten Grobogan.
Abu Mansur berharap NU tetap menjadi payung besar tegaknya toleransi beragama di Indonesia. Bersama-sama badan otonom dan lembaga NU lainnya menangkal dan menolak paham radikalisme, terorisme, dan sentimen SARA yang mengancam keutuhan NKRI, khususnya di wilayah Kabupaten Grobogan.
Ketua PCNU Kabupaten Grobogan Abu Mansur mengatakan, NU didirikan oleh KH Hasyim As'ari pada 31 Januari 1926, jauh sebelum Indonesia merdeka. KH Hasyim As'ari memiliki gagasan menyinergikan antara Islam dan Kebangsaan. Oleh karena itu, peringatan harlah bertujuan mengajak seluruh Nahdliyin memegang teguh amanat dari pendiri NU tersebut, yakni amanat Agama (Islamiyah) sebagai Islam Aswaja yang moderat-toleran dan amanat kebangsaan (Wathaniyah) karena NU didirikan sebagai alat perjuangan untuk mewujudkan kemerdekaan RI dan mempertahankan kemerdekaan.
"Maka semua warga NU harus tetap menjaga keutuhan NKRI. NKRI Harga Mati," katanya di sela acara yang diikuti ribuan umat Islam dari Grobogan dan sekitarnya, Bupati Grobogan Sri Sumarni, sejumlah tokoh masyarakat, serta Forkominda Grobogan.
Menurut Abu Mansur, acara ini merupakan peringatan harlah bersama, yakni NU ke-92, Muslimat NU ke-72, Fatayat NU ke-68, IPNU ke-64 dan IPPNU ke-63. Rangkaian acara diawali dengan Khotmil Quran yang dilakukan di kantor PCNU Kabupaten Grobogan. Selanjutnya, digelar kegiatan boyong bedug KH. Hasan Anwar dari Gubug ke alun-alun. Dan puncaknya, digelar kegiatan zikir, istighosah, dan salawat bersama Jamaah Al-Khidmah, Ahbul Mustofa, Gandrung Nabi, dan D'Master.
Selain itu, juga digelar pentas budaya Islam bersama Lesbumi PCNU Grobogan. Peringatan Harlah ini ditutup dengan Ngaji Bareng Gus Muwafiq (pengurus PBNU) serta Doa Bersama untuk keselamatan masyarakat Kabupaten Grobogan.
Abu Mansur berharap NU tetap menjadi payung besar tegaknya toleransi beragama di Indonesia. Bersama-sama badan otonom dan lembaga NU lainnya menangkal dan menolak paham radikalisme, terorisme, dan sentimen SARA yang mengancam keutuhan NKRI, khususnya di wilayah Kabupaten Grobogan.
(amm)