Sadis! Jasad Fitria Anggraeni Dicor Berlapis 40 Cm
A
A
A
KENDAL - Kematian wanita cantik bernama Fitria Anggraeni (24) warga Desa Margosari, Limbangan, Kendal, Jawa Tengah masih meninggalkan duka mendalam bagi keluarga. Apalagi, mayatnya dicor dalam bak mandi di rumah pelaku untuk menghilangkan jejak.
Peristiwa nahas itu bermula saat korban diajak pelaku Didik Ponco (28) ke rumahnya di Desa Puguh, Kecamatan Boja, Kendal, pada Jumat 23 Februari. Perempuan cantik yang tak lain adalah kekasih gelap pelaku itu, sama sekali tak menaruh curiga.
Rumah yang sedang kosong, karena istri pelaku sedang pergi, membuat sejoli itu semakin mabuk kepayang. Usai berhubungan intim, pelaku bermaksud menagih utang Rp500.000 kepada korban.
"Uang itu rencana mau digunakan untuk membayar sewa mobil. Tapi justru korban mengeluarkan kata-kata tak senonoh hingga emosi pelaku meluap," ujar Kasatreskrim Polres Kendal, AKP Aris Munandar, Kamis (1/3/2018).
Pelaku yang kalap langsung mendorong korban hingga terjatuh. Pelaku pun semakin beringas dan menindih tubuh korban yang semakin lemah melakukan perlawanan. Tak puas, pelaku kemudian mengambil selendang untuk menjerat leher korban hingga tewas.
"Pengakuan dia (pelaku) sudah kebingungan juga, kalau dibuang ke mana. Lalu melihat di rumah ada bak mandi yang kosong maka mayat korban dicor itu. Kebetulan di sekitar lokasi ada pasir sisa pembangunan talud rumah, tapi kalau semen dia beli baru di toko," jelasnya.
Sebelum dicor, mayat korban ditimbun dengan pasir terlebih dahulu, baru kemudian dilapisi dengan adukan semen. Setelah dirasa tak ada jejak kejahatannya, pelaku meninggalkan rumah untuk suatu keperluan.
"Dua hari kemudian dia datang lagi ke rumah, dan ternyata masih tercium bau busuk dari bak mandi. Dia lalu mengambil papan triplek untuk menutupnya dan dicor lagi di atasnya. Ketebalan cor sekira 40 sentimeter," lanjutnya.
Meski menggunakan cor berlapis, namun tidak bisa menyembunyikan bau busuk mayat di dalamnya. "Itu kan bak mandi menggunakan cor lama sedangkan yang dilakukan pelaku adalah cor baru, sehingga tidak bisa menyatu sempurna. Di situlah baunya bocor," jelas AKP Aris.
Peristiwa nahas itu bermula saat korban diajak pelaku Didik Ponco (28) ke rumahnya di Desa Puguh, Kecamatan Boja, Kendal, pada Jumat 23 Februari. Perempuan cantik yang tak lain adalah kekasih gelap pelaku itu, sama sekali tak menaruh curiga.
Rumah yang sedang kosong, karena istri pelaku sedang pergi, membuat sejoli itu semakin mabuk kepayang. Usai berhubungan intim, pelaku bermaksud menagih utang Rp500.000 kepada korban.
"Uang itu rencana mau digunakan untuk membayar sewa mobil. Tapi justru korban mengeluarkan kata-kata tak senonoh hingga emosi pelaku meluap," ujar Kasatreskrim Polres Kendal, AKP Aris Munandar, Kamis (1/3/2018).
Pelaku yang kalap langsung mendorong korban hingga terjatuh. Pelaku pun semakin beringas dan menindih tubuh korban yang semakin lemah melakukan perlawanan. Tak puas, pelaku kemudian mengambil selendang untuk menjerat leher korban hingga tewas.
"Pengakuan dia (pelaku) sudah kebingungan juga, kalau dibuang ke mana. Lalu melihat di rumah ada bak mandi yang kosong maka mayat korban dicor itu. Kebetulan di sekitar lokasi ada pasir sisa pembangunan talud rumah, tapi kalau semen dia beli baru di toko," jelasnya.
Sebelum dicor, mayat korban ditimbun dengan pasir terlebih dahulu, baru kemudian dilapisi dengan adukan semen. Setelah dirasa tak ada jejak kejahatannya, pelaku meninggalkan rumah untuk suatu keperluan.
"Dua hari kemudian dia datang lagi ke rumah, dan ternyata masih tercium bau busuk dari bak mandi. Dia lalu mengambil papan triplek untuk menutupnya dan dicor lagi di atasnya. Ketebalan cor sekira 40 sentimeter," lanjutnya.
Meski menggunakan cor berlapis, namun tidak bisa menyembunyikan bau busuk mayat di dalamnya. "Itu kan bak mandi menggunakan cor lama sedangkan yang dilakukan pelaku adalah cor baru, sehingga tidak bisa menyatu sempurna. Di situlah baunya bocor," jelas AKP Aris.
(rhs)