Tebing Longsor, 2 Rumah Warga Pluwang Terancam Ambles
A
A
A
SEMARANG - Tebing setinggi 4 meter dan lebar 50 meter di Dusun Pluwang RT 21 RW 07 Desa Pasekan, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada Rabu (28/2/2018) sekitar pukul 04.30 Wib longsor. Material longsoran tanah menutup sebagian medan jalan penghubung Kecamatan Ambarawa-Bandungan.
Akibatnya, arus lalulintas di jalan tersebut terganggu. Tak hanya itu, bencana alam itu juga mengancam keselamatan sejumlah warga yang bermukim di rumah yang berada di atas tebing. Apabila terjadi longsor susulan, maka tiga rumah tersebut diperkirakan akan ambles lantaran sebagian pondasi pagar rumah sudah ambrol.
Rumah warga yang terancam longsor, yakni milik Mujiono (56) dan Rupi (50). Namun hingga saat ini, para penghuni rumah belum bersedia mengungsi. Apabila terjadi longsor susulan, perangkat Desa Pasekan akan mengungsikan para penghuni kedua rumah tersebut ke rumah Kepala Dusun Pluwang.
"Untuk mengantisipasi terjadinya longsor susulan, warga bergotong-royong membuat talud untuk menahan tanah agar tidak longsor. Selain itu, warga juga membuat saluran air di sekitar tebing untuk mengalihkan aliran air hujan agar tidak mengalir ke tebing," kata Sekretaris Desa Pasekan Fajar Ardanta (26).
Dia menuturkan, tebing tersebut longsor lantaran tergerus derasnya arus air hujan. Disampaing itu, kondisi tanah juga labil sehingga saat curah hujan tinggi rawan longsor. "Kondisi tanahnya gembur dan labil. Jadi saat hujan deras rawan longsor," ujarnya.
Lebih jauh Fajar menyatakan, pihak desa telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang terkait penanganan dua rumah warga yang terancam longsor. "Kami sudah meminta bantuan BPBD untuk membangunkan talud permanen guna menyangga tanah dan bangunan di atasnya agar tidak longsor. BPBD juga akan mendatangkan alat berat untuk membersihkan meterial tanah dan membuat saluran air," tandasnya.
Sementara itu, salah seorang penghuni rumah yang rawan longsor, Aris Setiyono (23) mengaku kawatir dengan kondisi rumah orang tuanya yang rawan longsor. Sebab jika turun hujan deras, kemungkinan besar tebing akan longsor lagi dan bangunan rumah yang di sekitar tebing akan amblas.
"Kalau terjadi hujan deras yang cukup lama lagi, tebing bisa longsor. Mungkin rumah ini, akan ikut amblas karena jarak dengan tebing tidak ada tiga meter," ucapnya.
Menurut dia, tebing yang ada di depan rumahnya dua hari lalu sudah longsor. Hanya tidak parah dan belum membahayakan rumah. Kemudian Selasa (27/2/2018) malam hujan deras dan tadi pagi (Rabu 28/2/2018) longsor lagi," pungkasnya.
Akibatnya, arus lalulintas di jalan tersebut terganggu. Tak hanya itu, bencana alam itu juga mengancam keselamatan sejumlah warga yang bermukim di rumah yang berada di atas tebing. Apabila terjadi longsor susulan, maka tiga rumah tersebut diperkirakan akan ambles lantaran sebagian pondasi pagar rumah sudah ambrol.
Rumah warga yang terancam longsor, yakni milik Mujiono (56) dan Rupi (50). Namun hingga saat ini, para penghuni rumah belum bersedia mengungsi. Apabila terjadi longsor susulan, perangkat Desa Pasekan akan mengungsikan para penghuni kedua rumah tersebut ke rumah Kepala Dusun Pluwang.
"Untuk mengantisipasi terjadinya longsor susulan, warga bergotong-royong membuat talud untuk menahan tanah agar tidak longsor. Selain itu, warga juga membuat saluran air di sekitar tebing untuk mengalihkan aliran air hujan agar tidak mengalir ke tebing," kata Sekretaris Desa Pasekan Fajar Ardanta (26).
Dia menuturkan, tebing tersebut longsor lantaran tergerus derasnya arus air hujan. Disampaing itu, kondisi tanah juga labil sehingga saat curah hujan tinggi rawan longsor. "Kondisi tanahnya gembur dan labil. Jadi saat hujan deras rawan longsor," ujarnya.
Lebih jauh Fajar menyatakan, pihak desa telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang terkait penanganan dua rumah warga yang terancam longsor. "Kami sudah meminta bantuan BPBD untuk membangunkan talud permanen guna menyangga tanah dan bangunan di atasnya agar tidak longsor. BPBD juga akan mendatangkan alat berat untuk membersihkan meterial tanah dan membuat saluran air," tandasnya.
Sementara itu, salah seorang penghuni rumah yang rawan longsor, Aris Setiyono (23) mengaku kawatir dengan kondisi rumah orang tuanya yang rawan longsor. Sebab jika turun hujan deras, kemungkinan besar tebing akan longsor lagi dan bangunan rumah yang di sekitar tebing akan amblas.
"Kalau terjadi hujan deras yang cukup lama lagi, tebing bisa longsor. Mungkin rumah ini, akan ikut amblas karena jarak dengan tebing tidak ada tiga meter," ucapnya.
Menurut dia, tebing yang ada di depan rumahnya dua hari lalu sudah longsor. Hanya tidak parah dan belum membahayakan rumah. Kemudian Selasa (27/2/2018) malam hujan deras dan tadi pagi (Rabu 28/2/2018) longsor lagi," pungkasnya.
(rhs)