Khofifah Prioritaskan Revitalisasi Infrastruktur Pasar Tradisional
A
A
A
SIDOARJO - Pembenahan infrastruktur pasar tradisional masuk daftar teratas program kerja Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Pembangunan infrastruktur dan sistem jual-beli pasar tradisional menjadi fokus perhatian untuk mengentas kemiskinan.
Khofifah menuturkan, pasar tradisional di Jawa Timur memiliki andil besar dalam serapan tenaga kerja. Ekonomi masyarakat terbangun sejak lama di pasar-pasar. "Makanya harus dibenahi dengan baik infrastrukturnya. Biar tambah berkembang dan bisa bermanfaat bagi banyak orang," ujar Khofifah ketika ditemui di sela-sela kunjungannya di Pasar Taman, Sidoarjo, Rabu (28/2/2018).
Ia melanjutkan, blusukan ke pasar adalah cara terbaik mengenal, memetakan, dan mencari solusi masalah yang ada di masyarakat. Melihat kondisi alami pasar juga salah satu cara Khofifah menavigasikan program yang digagas untuk kesejahteraan masyarakat Jawa Timur.
Pembenahan pasar, lanjut Khofifah, sudah direncanakan dan masuk daftar prioritas kerjanya. "Di pasar aspirasinya begitu natural dan mereka itu enggak neko-neko. Mereka hanya ingin dilindungi. Itu sangat yang tidak neko-neko bagi saya, seeing is believing," ungkapnya.
Untuk pasar yang basah, katanya, pihaknya harus memberi prioritas infrastruktur pasar tradisional. Kalau ingin melindungi pasar tradisional salah satunya memang harus nyaman. "Mereka tidak menuntut AC. Mereka hanya minta yang berjualan dan membeli sama-sama nyaman, pasar tradisional tidak becek. Aromanya bisa dikurangi. Karena sama-sama sehat," katanya.
Bersama Emil Dardak, Khofifah menyiapkan program pembenahan infrastruktur yang ditulis dalam Jatim Akses. Khofifah-Emil ingin pembangunan infrastruktur bisa berdampak pada pengembangan wilayah terpadu demi mempermudah mobilitas komoditas sandang hingga pangan ke daerah-daerah wilayah Jawa Timur. Hal itu juga yang Khofifah-Emil fokuskan untuk menurunkan angka ketimpangan kota dan desa.
Ketika masuk ke lorong-lorong pasar, para pedagang dan pembeli langsung menyerbu ke tempat Khofifah berdiri. Khofifah melayani permintaan masyarakat yang meminta swafoto. "Doakan kami biar bisa amanah," katanya.
Khofifah menuturkan, pasar tradisional di Jawa Timur memiliki andil besar dalam serapan tenaga kerja. Ekonomi masyarakat terbangun sejak lama di pasar-pasar. "Makanya harus dibenahi dengan baik infrastrukturnya. Biar tambah berkembang dan bisa bermanfaat bagi banyak orang," ujar Khofifah ketika ditemui di sela-sela kunjungannya di Pasar Taman, Sidoarjo, Rabu (28/2/2018).
Ia melanjutkan, blusukan ke pasar adalah cara terbaik mengenal, memetakan, dan mencari solusi masalah yang ada di masyarakat. Melihat kondisi alami pasar juga salah satu cara Khofifah menavigasikan program yang digagas untuk kesejahteraan masyarakat Jawa Timur.
Pembenahan pasar, lanjut Khofifah, sudah direncanakan dan masuk daftar prioritas kerjanya. "Di pasar aspirasinya begitu natural dan mereka itu enggak neko-neko. Mereka hanya ingin dilindungi. Itu sangat yang tidak neko-neko bagi saya, seeing is believing," ungkapnya.
Untuk pasar yang basah, katanya, pihaknya harus memberi prioritas infrastruktur pasar tradisional. Kalau ingin melindungi pasar tradisional salah satunya memang harus nyaman. "Mereka tidak menuntut AC. Mereka hanya minta yang berjualan dan membeli sama-sama nyaman, pasar tradisional tidak becek. Aromanya bisa dikurangi. Karena sama-sama sehat," katanya.
Bersama Emil Dardak, Khofifah menyiapkan program pembenahan infrastruktur yang ditulis dalam Jatim Akses. Khofifah-Emil ingin pembangunan infrastruktur bisa berdampak pada pengembangan wilayah terpadu demi mempermudah mobilitas komoditas sandang hingga pangan ke daerah-daerah wilayah Jawa Timur. Hal itu juga yang Khofifah-Emil fokuskan untuk menurunkan angka ketimpangan kota dan desa.
Ketika masuk ke lorong-lorong pasar, para pedagang dan pembeli langsung menyerbu ke tempat Khofifah berdiri. Khofifah melayani permintaan masyarakat yang meminta swafoto. "Doakan kami biar bisa amanah," katanya.
(zik)