Calon Wali Kota Makassar Danny Pomanto Nyaman Kunjungi Lorong
A
A
A
MAKASSAR - Calon Wali Kota Makassar Moh Ramdhan "Danny" Pomanto mengaku merasa sangat senang dan nyaman berkunjung di lorong RW 5 Kelurahan Jongaya, Kecamatan Tamalate.
"Saya merasa terhormat bisa bersilaturahim di lorong. Kenapa saya nyaman, karena tetap jadi Anak Lorong," katanya di hadapan masyarakat Kelurahan Jongaya, Rabu (28/2/2018).
Danny menjelaskan, dirinya punya waktu empat bulan untuk memperjuangkan nasib masyarakat di Pilwali Makassar 2018. "Makanya kenapa saya sampaikan, jika Makassar jangan mundur lagi. Kalau pemerintah tak becus, kota ini akan mundur," terangnya.
Calon Wali Kota dengan nomor urut 2 ini menambahkan, dulunya lorong tak punya lampu dan sampah banyak berserahkan. Namun setelah Danny Pomanto menjabat Wali Kota Makassar, dia menerapkan program-program andalannya dalam membenahi lingkungan di lorong.
"Dulu masyarakat cuek dengan kebersihan, namun sekarang telah peduli. Saya berterima kasih atas kepedulian masyarakat. Artinya itu, namanya kemajuan dalam pemerintahan Kota Makassar. Akan tetapi saya punya kekurangan. Jadi itu saya maju berpasangan dengan Indira Mulyasari sebagai Calon Wakil Wali Kota Makassar (DIAmi). Ke depannya kita harus berjuang lagi menjadi dua kali tambah baik," tukasnya.
Sementara itu, Tokoh Masyarakat RW 5, Kelurahan Jongaya, Kecamatan Tamalate, M Yahya NS, mengatakan, jika Danny Pomanto merupakan salah satu wali kota yang dinilai sangat sukses bisa membawa Makassar tiga kali berturut-turut merebut Piala Adipura dan satu Piala Adipura ASEAN.
"Danny Pomanto seorang wali kota inovatif dan kreatif menghadapi tantangan lebih keras, yang dapat diselesaikan secara santun," kata Yahya yang juga pensiunan dosen ini.
Dia menyukai program Danny Pomanto sebagai Wali Kota Makassar non aktif. Lantaran hampir semua wilayah telah dibenahi, mulai dari kawasan lorong-lorong. "Semua sudah dikerjakan dari pembenahan Lorong garden (Longgar), Badan Usaha Lorong (BULo) dan Makassar Tidak Rantasa (MTR)," ujarnya.
"Saya merasa terhormat bisa bersilaturahim di lorong. Kenapa saya nyaman, karena tetap jadi Anak Lorong," katanya di hadapan masyarakat Kelurahan Jongaya, Rabu (28/2/2018).
Danny menjelaskan, dirinya punya waktu empat bulan untuk memperjuangkan nasib masyarakat di Pilwali Makassar 2018. "Makanya kenapa saya sampaikan, jika Makassar jangan mundur lagi. Kalau pemerintah tak becus, kota ini akan mundur," terangnya.
Calon Wali Kota dengan nomor urut 2 ini menambahkan, dulunya lorong tak punya lampu dan sampah banyak berserahkan. Namun setelah Danny Pomanto menjabat Wali Kota Makassar, dia menerapkan program-program andalannya dalam membenahi lingkungan di lorong.
"Dulu masyarakat cuek dengan kebersihan, namun sekarang telah peduli. Saya berterima kasih atas kepedulian masyarakat. Artinya itu, namanya kemajuan dalam pemerintahan Kota Makassar. Akan tetapi saya punya kekurangan. Jadi itu saya maju berpasangan dengan Indira Mulyasari sebagai Calon Wakil Wali Kota Makassar (DIAmi). Ke depannya kita harus berjuang lagi menjadi dua kali tambah baik," tukasnya.
Sementara itu, Tokoh Masyarakat RW 5, Kelurahan Jongaya, Kecamatan Tamalate, M Yahya NS, mengatakan, jika Danny Pomanto merupakan salah satu wali kota yang dinilai sangat sukses bisa membawa Makassar tiga kali berturut-turut merebut Piala Adipura dan satu Piala Adipura ASEAN.
"Danny Pomanto seorang wali kota inovatif dan kreatif menghadapi tantangan lebih keras, yang dapat diselesaikan secara santun," kata Yahya yang juga pensiunan dosen ini.
Dia menyukai program Danny Pomanto sebagai Wali Kota Makassar non aktif. Lantaran hampir semua wilayah telah dibenahi, mulai dari kawasan lorong-lorong. "Semua sudah dikerjakan dari pembenahan Lorong garden (Longgar), Badan Usaha Lorong (BULo) dan Makassar Tidak Rantasa (MTR)," ujarnya.
(wib)