BNPB: Belum Ada Laporan Korban dan Kerusakan Gempa Papua
A
A
A
JAKARTA - Hingga Senin (26/2/2018) pagi ini, belum ada laporan tentang korban maupun kerusakan akibat gempa berkekuatan 7,6 Skala Richter (SR) yang mengguncang Papua, Senin (26/2/2018) pukul 00.44 WIB.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, berdasarkan laporan masyarakat, gempa dirasakan cukup kuat di Tanah Merah, Wamena, dan Merauke dan dirasakan sedang di Jayapura.
"Gempa sempat menimbulkan kepanikan dan belum ada laporan dampak. Gempa tidak berpotensi tsunami. BPBD bersama aparat lain masih melakukan pemantauan dan pendataan di lapangan," jelas Sutopo dalam rilisnya.
Diberitakan sebelumnya, gempa bumi berkekuatan besar mengguncang wilayah Papua, Senin (26/2/2018) dini hari WIB.
Berdasarkan data situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa pertama terjadi pukul 00.44 WIB, dengan kekuatan 7,6 Skala Richter (SR). Gempa bumi itu berlokasi di 6.09 LS,142.72 BT (266 km Tenggara Bovendigoel-Papua). Gempa tersebut berkedalaman 96 km. Gempa tidak berpotensi tsunami.
Sementara, BMKG dalam keterangan persnya menyebut, gempa bumi tektonik itu terjadi di Papua Nugini.
"Hari Senin, 26 Februari 2018, 00.44.46 WIB telah terjadi gempabumi dengan kekuatan Magnitude 7.6, kedalaman 96 km. Namun demikian telah dilakukan pemutakhiran Parameter gempa bumi menjadi hari Senin, 26 Februari 2018, 00.44.45 WIB, dengan kekuatan Magnitude 7.4, kedalaman 17 km," jelas Deputi Bidang Geofisika BMKG Muhammad Sadly dalam rilis yang dimuat laman www.bmkg.go.id.
Gempa bumi ini tidak menimbulkan tsunami, karena berpusat di darat. (Baca Juga: Gempa 7,6 SR dan 5,9 SR Guncang Papua
Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan berpotensi dirasakan kuat dalam skala intensitas III SIG-BMKG (VII MMI) di sekitar episenter gempa yaitu Kota Dofasi, Mogulu, dan Koroba, Papua Nugini.
Berdasarkan laporan dari masyarakat, guncangan gempa dirasakan cukup kuat di Tanah Merah, Wamena dan Merauke dengan intensitas II SIG-BMKG (IV-V MMI) dan dirasakan sedang di Jayapura dengan intensitas II SIG-BMKG (II-III MMI).
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, berdasarkan laporan masyarakat, gempa dirasakan cukup kuat di Tanah Merah, Wamena, dan Merauke dan dirasakan sedang di Jayapura.
"Gempa sempat menimbulkan kepanikan dan belum ada laporan dampak. Gempa tidak berpotensi tsunami. BPBD bersama aparat lain masih melakukan pemantauan dan pendataan di lapangan," jelas Sutopo dalam rilisnya.
Diberitakan sebelumnya, gempa bumi berkekuatan besar mengguncang wilayah Papua, Senin (26/2/2018) dini hari WIB.
Berdasarkan data situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa pertama terjadi pukul 00.44 WIB, dengan kekuatan 7,6 Skala Richter (SR). Gempa bumi itu berlokasi di 6.09 LS,142.72 BT (266 km Tenggara Bovendigoel-Papua). Gempa tersebut berkedalaman 96 km. Gempa tidak berpotensi tsunami.
Sementara, BMKG dalam keterangan persnya menyebut, gempa bumi tektonik itu terjadi di Papua Nugini.
"Hari Senin, 26 Februari 2018, 00.44.46 WIB telah terjadi gempabumi dengan kekuatan Magnitude 7.6, kedalaman 96 km. Namun demikian telah dilakukan pemutakhiran Parameter gempa bumi menjadi hari Senin, 26 Februari 2018, 00.44.45 WIB, dengan kekuatan Magnitude 7.4, kedalaman 17 km," jelas Deputi Bidang Geofisika BMKG Muhammad Sadly dalam rilis yang dimuat laman www.bmkg.go.id.
Gempa bumi ini tidak menimbulkan tsunami, karena berpusat di darat. (Baca Juga: Gempa 7,6 SR dan 5,9 SR Guncang Papua
Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan berpotensi dirasakan kuat dalam skala intensitas III SIG-BMKG (VII MMI) di sekitar episenter gempa yaitu Kota Dofasi, Mogulu, dan Koroba, Papua Nugini.
Berdasarkan laporan dari masyarakat, guncangan gempa dirasakan cukup kuat di Tanah Merah, Wamena dan Merauke dengan intensitas II SIG-BMKG (IV-V MMI) dan dirasakan sedang di Jayapura dengan intensitas II SIG-BMKG (II-III MMI).
(zik)