Kampanye Terbuka, Cabup Margiono Bagi-bagi Duit
A
A
A
TULUNGAGUNG - Kampanye bersama pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Tulungagung Margiono-Eko Prisdianto dan Cagub Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di pasar tradisional Ngemplak diwarnai aksi bagi-bagi duit.
Berjoget menikmati hiburan dangdut koplo, dari atas panggung Margiono nyawer uang pecahan Rp 100 ribu. Duit dibagi bagikan kepada warga dan anak anak yang turut bergoyang di bawah panggung.
Aksi Ketua Umum PWI non aktif itu terekam kamera para pemburu warta. Tidak hanya diatas panggung yang juga ada politisi Partai Demokrat Venna Melinda.
Aksi nyawer Margiono juga berlanjut hingga turun panggung. Warga pun riuh berebutan. Sambil menyusul Khofifah yang dulu blusukan ke pasar tradisional Ngemplak, Margiono tidak menghentikan aksi bagi bagi duitnya. Hanya saja dia mensyaratkan kepada yang dapat untuk berbagi dengan yang lain.
Dikonfirmasi soal aksi bagi bagi duitnya, Margiono membantah sebagai politik uang. Duit yang dia sawerkan kata dia hanya pengganti makan dan minum. Dan menurut Margiono sebagai hal yang wajar.
"Ini bukan bagi bagi uang. Cuma uang untuk minum saja. Yang tidak diperbolehkan adalah bagi-bagi duit dalam pengertian money politik, "lanjutnya.
Margiono juga mengatakan uang yang dia berikan tergolong kecil. Nominalnya terlalu kecil untuk disebut money politik. Bahkan dia mengajak warga yang mampu secara ekonomi untuk membiasakan berbagi kepada masyarakat kecil. "Yang begitu (bagi duit Rp 100 ribu) tidak bisa disebut jual beli. Rakyat terlalu mahal harganya untuk dibeli, "paparnya.
Menanggapi hal ini Ketua Panwas Pilkada Kabupaten Tulungagung Endro Sunarko mengaku sudah menerima laporan. Bahkan dirinya dan anggota Panwas lain berada di lokasi.
Namun karena tidak menyaksikan sendiri (aksi bagi uang), Endro berdalih masih akan mempelajari. "Saya juga berencana meminjam rekaman teman-teman media," ujarnya.
Sementara diatas panggung Khofifah dan Margiono yang sama sama diusung Partai Demokrat itu juga sempat berorasi. Keduanya mengajak masyarakat untuk memilih mereka pada 27 Juni 2018. Yang dijanjikan adalah perbaikan ekonomi lebih baik.
Berjoget menikmati hiburan dangdut koplo, dari atas panggung Margiono nyawer uang pecahan Rp 100 ribu. Duit dibagi bagikan kepada warga dan anak anak yang turut bergoyang di bawah panggung.
Aksi Ketua Umum PWI non aktif itu terekam kamera para pemburu warta. Tidak hanya diatas panggung yang juga ada politisi Partai Demokrat Venna Melinda.
Aksi nyawer Margiono juga berlanjut hingga turun panggung. Warga pun riuh berebutan. Sambil menyusul Khofifah yang dulu blusukan ke pasar tradisional Ngemplak, Margiono tidak menghentikan aksi bagi bagi duitnya. Hanya saja dia mensyaratkan kepada yang dapat untuk berbagi dengan yang lain.
Dikonfirmasi soal aksi bagi bagi duitnya, Margiono membantah sebagai politik uang. Duit yang dia sawerkan kata dia hanya pengganti makan dan minum. Dan menurut Margiono sebagai hal yang wajar.
"Ini bukan bagi bagi uang. Cuma uang untuk minum saja. Yang tidak diperbolehkan adalah bagi-bagi duit dalam pengertian money politik, "lanjutnya.
Margiono juga mengatakan uang yang dia berikan tergolong kecil. Nominalnya terlalu kecil untuk disebut money politik. Bahkan dia mengajak warga yang mampu secara ekonomi untuk membiasakan berbagi kepada masyarakat kecil. "Yang begitu (bagi duit Rp 100 ribu) tidak bisa disebut jual beli. Rakyat terlalu mahal harganya untuk dibeli, "paparnya.
Menanggapi hal ini Ketua Panwas Pilkada Kabupaten Tulungagung Endro Sunarko mengaku sudah menerima laporan. Bahkan dirinya dan anggota Panwas lain berada di lokasi.
Namun karena tidak menyaksikan sendiri (aksi bagi uang), Endro berdalih masih akan mempelajari. "Saya juga berencana meminjam rekaman teman-teman media," ujarnya.
Sementara diatas panggung Khofifah dan Margiono yang sama sama diusung Partai Demokrat itu juga sempat berorasi. Keduanya mengajak masyarakat untuk memilih mereka pada 27 Juni 2018. Yang dijanjikan adalah perbaikan ekonomi lebih baik.
(nag)