Alasan Keamanan, Jalan Bendungan PLTA Saguling Ditutup Total

BANDUNG BARAT - PT Indonesia Power (IP) memutuskan menutup jalan yang melintas bendungan inti Saguling penghubungkan antara Rajamandala ke Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Penutupan dilakukan demi keamanan bendungan yang dibangun pada 1981 dari beban statis dan beban dinamis, khususnya kendaraan yang lalu lalang di atas bendungan.

General Manajer (GM) PT Indonesian Power, Buyung Arianto mengatakan, penutupan jalan itu sudah berlangsung lebih dari dua minggu. Pihaknya belum bisa memastikan kapan akses itu akan dibuka lagi, namun yang jelas motor atau mobil warga tidak boleh melintas. Kecuali untuk hal darurat mobil ambulan atau pemadam kebakaran.

"Penutupan ini untuk kelangsungan ketahanan bendungan agar suplai listrik Jawa-Bali bisa tetap terpenuhi," ucapnya, Jumat 23 Februari 2018.

Buyung menjelaskan, pihaknya ingin meluruskan informasi yang beredar di luar bahwa ada retakan di bendungan Saguling sehingga mengharuskan Jalan DAM Saguling ditutup menyusul kejadian gempa di Lebak Banten beberapa waktu lalu. Menurut dia, tidak ada keretakan yang terjadi di bendungan karena pihaknya telah melakukan pengecekan langsung.

"Sesuai SOP secara rutin kami melakukan pengecekan termasuk saat terjadi gempa. Kami pun baru saja sertifikasi bendungan, jadi kami tegaskan kondisi bendungan aman sesuai alat ukur," tuturnya.

Suvervisor Senior Geo Teknik dan Hidrologi waduk, Deni Jamaludin menambahkan inspeksi terus menerus dilakukan dengan melakukan analisa tugu bendungan. Beban dinamis salahs atunya disebabkan masalah lalu lintas, selain dari angin, gelombang air, dan gempa.

"Kalau faktor alam kami gak bisa kendalikan, tapi kalau lalu lintas bisa diatur. Sebab bagaimana pun juga lalu lalang kendaraan ini pengaruh juga," terangnya.