Sudirman Said: Pemimpin Harus Mampu Membuat Perubahan Drastis

Jum'at, 23 Februari 2018 - 16:10 WIB
Sudirman Said: Pemimpin...
Sudirman Said: Pemimpin Harus Mampu Membuat Perubahan Drastis
A A A
BANYUMAS - Pemimpin harus mampu membuat perubahan drastis. Karena, pemimpin memiliki segala yang dibutuhkan untuk melakukan itu.

"Kalau pemimpin tidak bisa melakukan perubahan, buat apa memimpin," tegas Calon Gubernur Jateng Sudirman Said saat bersilaturahmi dengan pimpinan dan pengurus partai pengusung Pak Dirman dan Mba Ida di Rawalo, Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (23/2/2018).

Hadir dalam kesempatan itu pimpinan dan pengurus Partai Gerindra, PAN, PKS, dan PKB Banyumas.

Pak Dirman, begitu ia akrab disapa, menyampaikan keyakinannya menanggapi pesimisme sejumlah pihak terhadap janji kerjanya untuk memangkas kemiskinan dari 12,23 persen saat ini menjadi 6 persen dalam jangka lima tahun masa pemerintahannya jika terpilih kelak.

Pak Dirman menyakini bisa menunaikan janji kerjanya itu, meskipun ada yang menganggapnya mustahil. Sebab, dirinya sudah sering menjadi bagian dari perubahan yang mustahil.

Saat di Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias, misalnya, bersama Kuntoro Mangkusubroto berhasil menyelesaikan pembangunan lebih dari 125 ribu rumah penduduk dalam jangka waktu empat tahun.

"Kita berhasil membangun rumah lebih banyak dari rumah yang lenyap akibat tsunami. Membangun puskesmas lebih banyak dari puskesmas yang ada, dan memperbaiki jalan-jalan menjadi lebih baik dari sebelum tsunami," jelasnya.

Kemudian, saat menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dia berhasil membubarkan Petral, perusahaan yang menjadi perantara impor BBM. Dengan pembubaran Petral, negara bisa menghemat Rp12 triliun per tahun.

"Sebelumnya pembubaran Petral dianggap hal yang mustahil. Karena ini merupakan mafia migas yang dibeking orang-orang kuat. Tapi nyatanya saat menjadi Menteri ESDM, saya bisa membubarkannya," kata Pak Dirman.

Menurutnya, perubahan itu tergantung pada pemimpinnya. Jika pemimpinnya bersih, tidak memiliki kepentingan pribadi di belakang, perubahan dengan mudah bisa dilakukan.

Tapi, kalau pemimpinnya memiliki kepentingan pribadi dan kelompok, maka perubahan dan perbaikan menjadi muskil, sulit dilaksanakan. Karenanya bersama pasangannya Ida Fauziyah, Pak Dirman bertekad menciptakan pemerintahan yang bersih, yang bebas korupsi.

Segala janji kerjanya, termasuk membuka lima juta lapangan kerja, dan mencetak satu juta wirausahawan perempuan, hanya bisa dilakukan jika ada pemerintahan yang bersih. "Kami ingin membuat Jateng mukti tanpa korupsi," pungkasnya.
(zik)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7320 seconds (0.1#10.24)