Semalaman Diguyur Hujan, Karhutla di Kotawaringin Barat Berkurang
A
A
A
PANGKALAN BUN - Sejak kemarin, wilayah Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, terus diguyur hujan ringan. Kondisi ini sangat membantu pemadaman secara alami di lokasi kebakaran di Jalan Pangkalan Bun menuju Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam) tepatnya di kilometer 12-18.
"Alhamdulillah ternyata doa para warga yang menggelar salat istiska pada Selasa (20/2/2108) diijabah sama Allah dan dua hari ini diguyur hujan meski tidak deras. Ini sangat membantu pemadaman api yang lokasinya tak bisa dijangkau petugas," ujar Kepala BPBP Kobar Hermon F Lion saat dikonfirmasi MNC Media, Kamis (22/2/2018).
Ia menjelaskan, meski sudah mulai padam, tim satgas karhutla masih bersiaga di lokasi kebakaran. Sebab, lahan bergambut itu sulit padam apinya meski susah diguyur hujan.
"Apalagi hujannya tidan deras. Di lokasi kebakaran kedalaman gambutnya mencapai 1 meter. Kalau cuka diguyur bagian atasnya belum tentu di bawahnya juga padam. Jadi tim kasih terus siaga di TKP."
Kepala BMKG Bandara Iskandar Pangkalan Bun Lukman Soleh mengatakan, hari ini hotspot yang terpantau satelit Terra Aqua ada di Kecamatan Arut Selatan dan di Kecamatan Kolam.
"Dua hari diguyur hujan mengurangi hotspot. Saat ini berdasarkan data satelit tidak ditemukan hotspot. Namun ini belum tentu di lapangan. Sebab satelit hanya bisa merekam hotspot jika luasan lebih dari satu hektare dan apinya cukup besar. Asap hilang secara signifikan tunggu hujan besar. Kalau cuma api api kecil tidak bisa dipantau. Jadi harus tetap waspada," ujar Lukman saat dikonfirmasi MNC Media.
"Alhamdulillah ternyata doa para warga yang menggelar salat istiska pada Selasa (20/2/2108) diijabah sama Allah dan dua hari ini diguyur hujan meski tidak deras. Ini sangat membantu pemadaman api yang lokasinya tak bisa dijangkau petugas," ujar Kepala BPBP Kobar Hermon F Lion saat dikonfirmasi MNC Media, Kamis (22/2/2018).
Ia menjelaskan, meski sudah mulai padam, tim satgas karhutla masih bersiaga di lokasi kebakaran. Sebab, lahan bergambut itu sulit padam apinya meski susah diguyur hujan.
"Apalagi hujannya tidan deras. Di lokasi kebakaran kedalaman gambutnya mencapai 1 meter. Kalau cuka diguyur bagian atasnya belum tentu di bawahnya juga padam. Jadi tim kasih terus siaga di TKP."
Kepala BMKG Bandara Iskandar Pangkalan Bun Lukman Soleh mengatakan, hari ini hotspot yang terpantau satelit Terra Aqua ada di Kecamatan Arut Selatan dan di Kecamatan Kolam.
"Dua hari diguyur hujan mengurangi hotspot. Saat ini berdasarkan data satelit tidak ditemukan hotspot. Namun ini belum tentu di lapangan. Sebab satelit hanya bisa merekam hotspot jika luasan lebih dari satu hektare dan apinya cukup besar. Asap hilang secara signifikan tunggu hujan besar. Kalau cuma api api kecil tidak bisa dipantau. Jadi harus tetap waspada," ujar Lukman saat dikonfirmasi MNC Media.
(zik)