Bocah 12 Tahun Tewas Tenggelam di Kolam Renang Salsabila

Jum'at, 16 Februari 2018 - 23:18 WIB
Bocah 12 Tahun Tewas...
Bocah 12 Tahun Tewas Tenggelam di Kolam Renang Salsabila
A A A
KOTAWARINGIN BARAT - Seorang bocah perempuan bernama Sarasati Febrilia Triharsari (12), warga Jalan Kawitan 2, RT 5, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Arut Selatan (Arsel), Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng tewas tenggelam di Kolam Renang Salsabila di Jalan Bayam, RT 21, Kelurahan Madurejo, Jumat (16/2/2018) sekira pukul 15.00 WIB. Murid kelas 6, SDN 1 Raja, puteri dari Edi Sudarko ini berenang bersama temannya sejak pukul 14.00 WIB.

Berdasarakan keterangan para saksi di TKP, sekira pukul 15.00 WIB mendengar teriakan teman korban bahwa ada yang tenggelam. Kemudian penjaga kolam renang bernama Rohid masuk ke kolam renang dan membantu mengangkat korban.

“Selanjutnya korban dibawa ke rumah sakit Sultan Imanuddin Pangkalan Bun dan beberapa saat kemudian dokter menyatakan korban telah meninggal dunia pukul 16.00 WIB,” ujar Kapolsek Arsel AKP Zanuar Cahyo Wibowo, Jumat (16/2/2018).

Dokter Forensik RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng, dr Herianto mengatakan, tewasnya korban disebabkan asfiksia, yakni denyut yang berhenti, merupakan kondisi kekurangan oksigen pada pernapasan yang bersifat mengancam jiwa.

“Saat tiba di IGD rumah sakit, mulut korban sudah mengeluarkan busa dan mata mengeluarkan darah. Karena paru-paru masuk air dan akhirnya memecahkan pembuluh darah dan keluar lewat mata dan hidung,” ujar Herianto, Jumat malam (16/2/2018).

Ia melanjutkan, saat tiba di IGD rumah sakit, korban dipastikan sudah meninggal dunia. “Mungkin sudah meninggal saat di kolam renang atau perjalanan menuju rumah sakit,” jelasnya.

Menurut seorang anggota TNI, Suwaryo, yang ikut mengunjungi rumah duka, pada tahun 2005, puterinya Hanif Reviola (8) juga tewas di lokasi yang sama. “Tadi saya tanya ke orang tuanya tewas tenggelam di kolam yang untuk dewasa. Itu sama persis dengan lokasi tewasnya anak saya. Memang kolam renang itu berbahaya. Karena kolam yang untuk anak-anak dan dewasa sangat dekat, tanpa ada pagar atau pembatas,” ungkap Suwaryo menceritakan di rumah duka Sarasati, Jumat (16/2/2018) malam.

Ia berharap pihak pengelola kolam renang segera memberi pagar atau pembatas di kolam itu, supaya tidak ada korban lagi.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2258 seconds (0.1#10.140)