Banjir di Kotawaringin Barat Meluas, 8.974 Warga Terdampak
loading...
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Banjir yang melanda kawasan Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, kian meluas. Kali ini, air bah hampir menenggelamkan sebuah desa dan kelurahan di pelosok Kecamatan Arut Utara.
Desa yang hampir tenggelam tersebut adalah Desa Nanga Moa dan Kelurahan Pangkut. Ratusan warga di dua wilayah tersebut tak bisa kemana-mana karena terisolasi banjir dengan ketinggian mencapai dua meter.
Pantauan di lapangan, banjir terjadi sejak sepekan terakhir. Kondisi Desa Nanga Moa dan Pangkut nyaris tenggelam. Warga tak bisa banyak berbuat, hanya bertahan di rumah dengan membuat panggung. Mereka berharap bantuan dari semua pihak.
Aparat gabungan bersama BPBD menuju lokasi menggunakan perahu karet untuk membawa bantuan berupa makanan. Bagi warga yang ingin mengungsi langsung dibawa ke lokasi yang aman.
Baca juga: Penampakan 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan Berbaju Oranye Digiring ke Mobil Tahanan
Data dari Kecamatan Arut Utara, jumlah terdampak banjir ada satu kelurahan dan 10 desa dengan total 728 rumah terendam. Masyarakat yang terdampak berjumlah 744 kepala keluarga dengan total 1.980 jiwa.
Kendati demikian, warga pilih bertahan di rumah mereka. Sebagian kecil mengungsi ke tempat lain atau keluarga yang wilayahnya tidak kebanjiran.
BPBD Kobar mencatat, banjir terjadi di lima wilayah kecamatan. Perinciannya, Kecamatan Kotawaringin Lama ada korban 1.028 KK, Kecamatan Arut Selatan 812 KK, Arut Utara 707 KK, Pangkalan Banteng 66 KK, dan Kumai 83 KK.
"Total sebanyak 8.974 orang tercatat sebagai korban banjir. Dari jumlah itu, 30 persen saja warga yang mau mengungsi," kata petugas BPBD.
Desa yang hampir tenggelam tersebut adalah Desa Nanga Moa dan Kelurahan Pangkut. Ratusan warga di dua wilayah tersebut tak bisa kemana-mana karena terisolasi banjir dengan ketinggian mencapai dua meter.
Pantauan di lapangan, banjir terjadi sejak sepekan terakhir. Kondisi Desa Nanga Moa dan Pangkut nyaris tenggelam. Warga tak bisa banyak berbuat, hanya bertahan di rumah dengan membuat panggung. Mereka berharap bantuan dari semua pihak.
Aparat gabungan bersama BPBD menuju lokasi menggunakan perahu karet untuk membawa bantuan berupa makanan. Bagi warga yang ingin mengungsi langsung dibawa ke lokasi yang aman.
Baca juga: Penampakan 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan Berbaju Oranye Digiring ke Mobil Tahanan
Data dari Kecamatan Arut Utara, jumlah terdampak banjir ada satu kelurahan dan 10 desa dengan total 728 rumah terendam. Masyarakat yang terdampak berjumlah 744 kepala keluarga dengan total 1.980 jiwa.
Kendati demikian, warga pilih bertahan di rumah mereka. Sebagian kecil mengungsi ke tempat lain atau keluarga yang wilayahnya tidak kebanjiran.
BPBD Kobar mencatat, banjir terjadi di lima wilayah kecamatan. Perinciannya, Kecamatan Kotawaringin Lama ada korban 1.028 KK, Kecamatan Arut Selatan 812 KK, Arut Utara 707 KK, Pangkalan Banteng 66 KK, dan Kumai 83 KK.
"Total sebanyak 8.974 orang tercatat sebagai korban banjir. Dari jumlah itu, 30 persen saja warga yang mau mengungsi," kata petugas BPBD.
(msd)