Bayi 6 Bulan Ditikam Pria Tetangganya Hingga Tewas dalam Ayunan

Kamis, 15 Februari 2018 - 15:49 WIB
Bayi 6 Bulan Ditikam Pria Tetangganya Hingga Tewas dalam Ayunan
Bayi 6 Bulan Ditikam Pria Tetangganya Hingga Tewas dalam Ayunan
A A A
BOMBANA - Herianti, seorang bayi berusia 6 bulan di Dusun Mattirowalie, Desa Teppo, Kecamatan Poleang Timur, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra), tewas ditikam tetangganya sendiri, Awaluddin (28), Rabu 14 Februari 2018 kemarin.

Awal, juga menikam kakak Herianti, bernama Asrul (15 tahun), namun dia selamat, dan saat ini dirawat di Rumah Sakit (RS) Bahteramas Kendari.

Peristiwa tragis ini bermula, saat itu ibu korban, pergi ke pasar, menitipkan anaknya kepada tetangganya, ibu pelaku. Saat itu, pelaku Awal, meminta tolong kepada ibunya, yang sedang menjaga korban, untuk membeli rokok.

Kesempatan itu tak disia-siakan Awal, dia langsung menikam Herianti, bayi 6 bulan tak berdaya, menggunakan pisau dapur, hingga tewas.

“Tetangga yang menjaga balita ini, ibunya pelaku. Itu pelaku mencari ibunya, meminta tolong untuk dibelikan rokok, itu ibunya pergi belikan rokok anaknya, sehingga bayi ini sendiri di rumah. Nah, pelaku masuk ke dalam rumah dia habisi itu anak bayi di dalam ayunan,” jelas Kapolres Bombana AKBP Andi Adnan Syafrudin, Kamis (15/2/2018).

Setelah itu, pelaku menuju sekolah Madrasah Tsanawiah, tempat kakak korban Herianti, Asrul, dan menikamnya.

Mengetahui hal ini, warga sekitar menolong Asrul, yang terluka pada bagian kanan perutnya. Warga, juga menghubungi aparat kepolisian.

Saat itu pelaku, sempat merampas motor siswa di sekolah itu, untuk melarikan diri setelah menikam Asrul, namun berhasil dicegat warga.

Penangkapan pelaku berlangsung tegang, sebab dia melakukan perlawanan menggunakan senjata tajam, hingga akhirnya, dilumpuhkan polisi, dengan tembakan pada bagian paha. Awal tersungkur tak berdaya.

“Polisi datang anggota Polsek Poleang Timur, mau diamankan tapi pelaku melawan, jadi diberikan tindakan tegas, paha sebelah kanannya ditembak” kata Kapolres Bombana, AKBP Andi Adnan Syafrudin.

Pelaku dibawa ke rumah sakit, untuk mendapat perawatan luka tembak pada bagian paha kanan. Pelaku mengaku, kedua korban adalah keponakan iparnya. Dia tega menikam kedua korban karena sakit hati.

“Iya, kemenakannya iparku. Saya mendatangi Asrul (15) di sekolah, karena tidak puas. Dia (Asrul) sering dikirimkan uang sama kakakku. Saya nggak pernah walaupun sekali, dan tidak pernah dipinjami motor juga, motornya kakaku juga,” jelas pelaku Awaluddin.

Sementara, alasan pelaku menikam balita adik Asrul, Herniati, karena orang tuanya jahat dan pelit. “Karena mamanya jahat, seimbang. Jahat banget dan pelit, kasih ikan, ikan bau,” kata Awal.

Saat ini, korban Asrul, masih dirawat di RS Bahteramas Kendari, sementara pelaku Awal, masih dirawat di RS Bombana, menunggu proses hukum selanjutnya.

(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5776 seconds (0.1#10.140)