Ikut Rombongan RAT, Nengsih Cemas Tunggu Kabar Anggota Keluarga
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Nengsih (25) deru napasnya terlihat tersengau saat tiba di Kelurahan Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel) pada Sabtu 10 Februari 2018 malam. Ia yang mengenakan jaket tebal nampak terlihat cemas menanti kabar terbaru sang kakak yang ikut dalam rombongan bus maut ke Subang, Jawa Barat, sore kemarin.
Pantauan di kantor Kelurahan Pisangan hingga Minggu (11/2/2018) dini hari, kerumunan warga terus memenuhi halaman luar dan dalam gedung. Umumnya mereka adalah pihak sanak saudara yang keluarganya ikut dalam rombongan bus nahas tersebut.
"Saya cemas, masih menunggu informasi," ujar Nengsih di lokasi dengan wajah resahnya.
Dijelaskan Nengsih, kakaknya yang ikut dalam rombongan merupakan anggota Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Permata. Rombongan itu berangkat pagi kemarin mengenakan tiga bus, dengan jumlah seluruhnya mencapai sekira 159 penumpang.
"Saya bingung, tadi juga sudah nanya-nanya, tapi memang masih belum ada yang tahu. Handphonenya sulit dihubungi, saya telepon berkali-kali juga enggak diangkat," ucap Nengsih dengan mata berkaca-kaca.
Sementara dihubungi terpisah, Lurah Pisangan, Idrus Asenih, yang juga berada dalam rombongan bus berbeda, mengaku masih menunggu kabar lebih lanjut dari Rumah Sakit di Subang mengenai data lengkap siapa saja yang menjadi korban.
"Laporan rincinya masih belum dapat, karena korban yang meninggal masih belum semua teridentifikasi," ungkap Idrus. (Baca Juga: Kecelakaan Maut di Tanjakan Emen, Rombongan Akan RAT di Ciater
Sekadar diketahui, total rombongan bus yang berangkat dari Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel) ada tiga bus. Di dalamnya turut hadir Lurah Pisangan, ibu-ibu PKK dan warga yang tergabung dalam anggota Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Permata.
"Mereka akan Rapat Akhir Tahun (RAT) anggota KSP Permata di daerah Ciater, Subang. Berangkatnya tadi pagi, ini kecelakaan saat mau jalan pulang," tutur Khodijah, salah seorang anggota PKK Kelurahan Pisangan di Kantor Kelurahan. (Baca Juga: Korban Tewas di Tanjakan Emen Akan Dibawa ke RSUD Tangsel(mhd)
Pantauan di kantor Kelurahan Pisangan hingga Minggu (11/2/2018) dini hari, kerumunan warga terus memenuhi halaman luar dan dalam gedung. Umumnya mereka adalah pihak sanak saudara yang keluarganya ikut dalam rombongan bus nahas tersebut.
"Saya cemas, masih menunggu informasi," ujar Nengsih di lokasi dengan wajah resahnya.
Dijelaskan Nengsih, kakaknya yang ikut dalam rombongan merupakan anggota Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Permata. Rombongan itu berangkat pagi kemarin mengenakan tiga bus, dengan jumlah seluruhnya mencapai sekira 159 penumpang.
"Saya bingung, tadi juga sudah nanya-nanya, tapi memang masih belum ada yang tahu. Handphonenya sulit dihubungi, saya telepon berkali-kali juga enggak diangkat," ucap Nengsih dengan mata berkaca-kaca.
Sementara dihubungi terpisah, Lurah Pisangan, Idrus Asenih, yang juga berada dalam rombongan bus berbeda, mengaku masih menunggu kabar lebih lanjut dari Rumah Sakit di Subang mengenai data lengkap siapa saja yang menjadi korban.
"Laporan rincinya masih belum dapat, karena korban yang meninggal masih belum semua teridentifikasi," ungkap Idrus. (Baca Juga: Kecelakaan Maut di Tanjakan Emen, Rombongan Akan RAT di Ciater
Sekadar diketahui, total rombongan bus yang berangkat dari Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel) ada tiga bus. Di dalamnya turut hadir Lurah Pisangan, ibu-ibu PKK dan warga yang tergabung dalam anggota Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Permata.
"Mereka akan Rapat Akhir Tahun (RAT) anggota KSP Permata di daerah Ciater, Subang. Berangkatnya tadi pagi, ini kecelakaan saat mau jalan pulang," tutur Khodijah, salah seorang anggota PKK Kelurahan Pisangan di Kantor Kelurahan. (Baca Juga: Korban Tewas di Tanjakan Emen Akan Dibawa ke RSUD Tangsel(mhd)