Empat Hari Diguyur Hujan, Sulut Dilanda Banjir dan Longsor
A
A
A
MANADO - Hujan yang mengguyur wilayah Sulawesi Utara (Sulut) selama empat hari terakhir menyebabkan banjir dan longsor terjadi di beberapa daerah. Di antaranya, longsor di tiga titik di Desa Wuwuk, Kecamatan Tareran, Kabupaten Minahasa Selatan dan dua tempat di wilayah Kecamatan Bunaken, Kota Manado, Kamis (8/2/2018) dini hari.
Humas SARNAS Manado Feri Ariyanto mengatakan, selang dua hari terakhir sesuai informasi dan pantauan langsung, terjadi bencana tanah longsor di beberapa titik. Salah satunya terjadi tiga titik di Desa Wuwuk, Kecamatan Tareran, Kabupaten Minahasa Selatan. “Tepatnya di Desa Wuwuk, jalan penghubung Rumoong Lansot-Tumaluntung sebanyak dua titik,” ujarnya.
Akibat cuaca yang belum bersahabat tersebut, dia meminta agar setiap pemerintah desa untuk melakukan kerja bakti dan membuat laporan kepada Pemkab Minsel melalui instansi terkait. “Kami imbau kepada masyarakat untuk waspada bencana, mengingat curah hujan dan angin kencang yang hampir 3 hari lebih secara berkelanjutan melanda wilayah Kecamatan Tareran,” ingatnya.
Di daerah tersebut juga terdapat bangunan rumah milik Keluarga Mamesah – South yang ambruk akibat tanah longsor. Rumah bertembok beton yang berdiri di atas dataran tinggi ini tiba-tiba saja roboh dan hancur seiring pergerakan permukaan tanah yang longsor.
Saat terjadi bencana, piket Polres Minsel bersama anggota Polsek Tareran langsung mendatangi lokasi untuk membantu melakukan proses evakuasi terhadap sejumlah barang yang masih bisa diselamatkan dari rumah tersebut. “Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, kerugian materil diperkirakan Rp40 juta,” kata Kapolres Minahasa Selatan AKBP FX Winardi Prabowo melalui Kapolsek Tareran Iptu Petrus Sattu.
Kapolres Minahas Selatan juga mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan dalam menyikapi situasi dan kondisi cuaca ekstrim selang beberapa hari terakhir ini. “Warga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan serta peka terhadap kondisi cuaca yang cenderung ekstrim dengan curah hujan tinggi pada beberapa hari terakhir ini,” tandasnya.
Adapun di Minahasa Selatan, bencana tanah longsor juga terjadi di dua tempat di wilayah Kecamatan Bunaken, Kota Manado. Bencana menimpa Keluarga Tahumil-Sambaiang di Kelurahan Molas lingkungan 5 Kecamatan Bunaken. Rumah keluarga tersebut tertimpa tanah longsor dan ditaksir mengalami kerugian sekitar Rp5 juta.
Tanah longsor juga menimpa rumah milik Keluarga Ferdi-Pailaha di Kelurahan Bailang Lingkungan dua Kecamatan Bunaken, Kota Manado. Rumah tersebut tertimpa tanah longsor dan fondasi dapur milik Keluarga Yadi Halim hancur. Korban mengalami kerugian sekitar Rp60 juta.
Kapolsek Bunaken Iptu Yusak Parinding bersama anggota turun langsung ke tempat kejadian perkara (TKP) saat menerima laporan dari masyarakat. “Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut karena saat kejadian penghuni rumah tidak berada di tempat,” terangnya.
Humas SARNAS Manado Feri Ariyanto mengatakan, selang dua hari terakhir sesuai informasi dan pantauan langsung, terjadi bencana tanah longsor di beberapa titik. Salah satunya terjadi tiga titik di Desa Wuwuk, Kecamatan Tareran, Kabupaten Minahasa Selatan. “Tepatnya di Desa Wuwuk, jalan penghubung Rumoong Lansot-Tumaluntung sebanyak dua titik,” ujarnya.
Akibat cuaca yang belum bersahabat tersebut, dia meminta agar setiap pemerintah desa untuk melakukan kerja bakti dan membuat laporan kepada Pemkab Minsel melalui instansi terkait. “Kami imbau kepada masyarakat untuk waspada bencana, mengingat curah hujan dan angin kencang yang hampir 3 hari lebih secara berkelanjutan melanda wilayah Kecamatan Tareran,” ingatnya.
Di daerah tersebut juga terdapat bangunan rumah milik Keluarga Mamesah – South yang ambruk akibat tanah longsor. Rumah bertembok beton yang berdiri di atas dataran tinggi ini tiba-tiba saja roboh dan hancur seiring pergerakan permukaan tanah yang longsor.
Saat terjadi bencana, piket Polres Minsel bersama anggota Polsek Tareran langsung mendatangi lokasi untuk membantu melakukan proses evakuasi terhadap sejumlah barang yang masih bisa diselamatkan dari rumah tersebut. “Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, kerugian materil diperkirakan Rp40 juta,” kata Kapolres Minahasa Selatan AKBP FX Winardi Prabowo melalui Kapolsek Tareran Iptu Petrus Sattu.
Kapolres Minahas Selatan juga mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan dalam menyikapi situasi dan kondisi cuaca ekstrim selang beberapa hari terakhir ini. “Warga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan serta peka terhadap kondisi cuaca yang cenderung ekstrim dengan curah hujan tinggi pada beberapa hari terakhir ini,” tandasnya.
Adapun di Minahasa Selatan, bencana tanah longsor juga terjadi di dua tempat di wilayah Kecamatan Bunaken, Kota Manado. Bencana menimpa Keluarga Tahumil-Sambaiang di Kelurahan Molas lingkungan 5 Kecamatan Bunaken. Rumah keluarga tersebut tertimpa tanah longsor dan ditaksir mengalami kerugian sekitar Rp5 juta.
Tanah longsor juga menimpa rumah milik Keluarga Ferdi-Pailaha di Kelurahan Bailang Lingkungan dua Kecamatan Bunaken, Kota Manado. Rumah tersebut tertimpa tanah longsor dan fondasi dapur milik Keluarga Yadi Halim hancur. Korban mengalami kerugian sekitar Rp60 juta.
Kapolsek Bunaken Iptu Yusak Parinding bersama anggota turun langsung ke tempat kejadian perkara (TKP) saat menerima laporan dari masyarakat. “Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut karena saat kejadian penghuni rumah tidak berada di tempat,” terangnya.
(wib)