Khofifah Sebut Masyarakat Jatim Kurang Bahagia

Selasa, 06 Februari 2018 - 19:26 WIB
Khofifah Sebut Masyarakat...
Khofifah Sebut Masyarakat Jatim Kurang Bahagia
A A A
TULUNGAGUNG - Bakal Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut indeks kebahagiaan masyarakat Provinsi Jawa Timur tergolong rendah. Dibandingkan provinsi lain di Indonesia, kebahagiaan masyarakat Jatim menempati urutan ke-23.

"Ini data terbaru seminggu lalu yang dipublish staf kepresidenan. Intinya banyak masyarakat Jatim yang kurang bahagia," ujar Khofifah dalam acara yang bertajuk Istighosah, Ikrar dan Silaturahmi bersama Ketua PP Muslimat NU di Ponpes Hidayatul Mubtadiin dan Asrama Putri Sunan Pandanaran Ngunut, Kabupaten Tulungagung, Selasa (6/2/2018).

Tingkat perceraian di Jatim, kata Khofifah, juga tertinggi. Bahkan paling tinggi di Indonesia di atas Provinsi Jawa Barat yang menempati urutan kedua. Dia mengambil contoh di pengadilan agama Ketintang, Surabaya, setiap hari banyak pasangan suami istri yang bercerai. Ironisnya, 65-70% gugat cerai, yakni pihak perempuan yang meminta berpisah.

Sebagai Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah didorong Muslimat segera menyiapkan lembaga advokasi perkawinan. "Hal itu melihat tingginya kasus perceraian," terangnya.

Kepada jamaah Muslimat NU dan santriwati, Khofifah berpesan, boleh boleh saja perempuan aktif di organisasi. Namun tanggung jawab keluarga tetap yang utama. "Dan membangun keluarga yang sakinah, mawadah dan warohmah butuh pengorbanan kedua belah pihak," pesannya.

Mantan Menteri Sosial RI RI itu juga menyinggung soal kekayaan alam Jawa Timur. Selama ini kata dia orang tahunya penghasil minyak terbesar di Indonesia ada di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Padahal Jawa Timur merupakan produsen minyak terbesar nomor dua di Indonesia. "Selama ini ke mana uangnya?" tanya Khofifah.

Ekspor Industri Jatim menurut dia juga nomor satu di Indonesia. Hanya saja yang terbesar menikmati devisa masih masyarakat perkotaan. Mayoritas masyarakat pedesaan, kata dia masih berada di garis kemiskinan. "Dan mereka (yang miskin) rata-rata NU dan Muslimat. Tapi jangan berkecil hati," katanya.

Menurut Khofifah ke depan harus ada pemerataan kue industri, perdagangan dan ekonomi di Jawa Timur. Khofifah menyebut dua kali pencalonan terdahulu (Gubernur Jawa Timur) yang kandas sebagai ikhtiar. Dan pencalonan kali ini, yakni berpasangan dengan Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak, kata Khofifah sudah waktunya.

"Karenanya kami meminta doa restu, dukungan dan dipilih dalam pilgub ini. Dan semoga pasangan Khofifah-Emil bisa menang dan dilantik," pungkasnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6404 seconds (0.1#10.140)