Terlalu! Poster Kandidat Wali Kota Sidimpuan Sakiti Pohon
A
A
A
PADANGSIDIMPUAN - Komunitas Pecinta Alam (KPA) Mata Alam dan KPA Rata Bumi menyesalkan banyaknya poster dan baliho kandidat balon Wali Kota Padangsidimpuan yang merusak lingkungan dan estitka kota.
Kedua komunitas pecinta lingkungan ini menemukan fakta di lapangan banyak pohon yang dijadikan sarana pemasangan poster kandidat calon wali kota. Mirisnya pohon-pohon itu sengaja dipaku.
Direktur Eksekutif KPA Rata Bumi, Andika mengatakan, keberadaan alat peraga liar terutama poster-poster dari balon wali kota/wakil wali kota sudah memprihatinkan. Hampir setiap sudut Kota Padangsidimpuan ditemukan alat peraga yang merusak estetika kota.
”Demi kepentingan pemenangan, alat peraga dipajang dan merusak lingkungan,” kata Andika di Padangsidimpuan, Sumatera Utara, Jumat (2/2/2018).
Ironisnya, alat peraga itu dipajang hampir di seluruh pohon di pingir jalan yang ada di Kota Padangsidimpuan. ”Para kandidat jangan memikirkan diri sedniri,” imbuhnya.
Dia menilai, pemerintah harus segera melakukan tindakan demi menyelamatkan lingkungan, sehingga tidak menimbulkan citra negatif di tengah masyarakat.
“Sebagai Direktur KPA Rata Bumi, saya mendesak pemerintah dan penyelenggara pemilu segera menertibkan poster-poster di pohon itu,”tandasnya.
Pernyataan senada disampaikan Sekretaris KPA Mata Alam, Edi Lintang. Menurut dia, pohon merupakan makhluk hidup yang harus dipelihara agar dapat memberikan oksigen dan manfaat kepada manusia.
”Jangan main paku saja, tapi pikirkan dampaknya kepada makhluk lainnya kalau pohon itu dirusak,” ujarnya.
Dia mengecam tindakan calon wali kota/wakil wali kota yang nekat memasang alat peragat di setiap pohon. Menurut dia, balon wali kota/wakil wali kota itu yang membiarkan posternya dipajang di pohon berarti tidak perduli dengan lingkungannya.
”Jangan cerita tentang menyelamatkan lingkungan, kalau di awal saja sudah merusak lingkungan,” ujarnya.
Dia mengimbau seluruh masyarakat di Kota Padangsidimpuan agar mendukung kandidat pemimpin yang komitmen menjaga lingkungan.
Kedua komunitas pecinta lingkungan ini menemukan fakta di lapangan banyak pohon yang dijadikan sarana pemasangan poster kandidat calon wali kota. Mirisnya pohon-pohon itu sengaja dipaku.
Direktur Eksekutif KPA Rata Bumi, Andika mengatakan, keberadaan alat peraga liar terutama poster-poster dari balon wali kota/wakil wali kota sudah memprihatinkan. Hampir setiap sudut Kota Padangsidimpuan ditemukan alat peraga yang merusak estetika kota.
”Demi kepentingan pemenangan, alat peraga dipajang dan merusak lingkungan,” kata Andika di Padangsidimpuan, Sumatera Utara, Jumat (2/2/2018).
Ironisnya, alat peraga itu dipajang hampir di seluruh pohon di pingir jalan yang ada di Kota Padangsidimpuan. ”Para kandidat jangan memikirkan diri sedniri,” imbuhnya.
Dia menilai, pemerintah harus segera melakukan tindakan demi menyelamatkan lingkungan, sehingga tidak menimbulkan citra negatif di tengah masyarakat.
“Sebagai Direktur KPA Rata Bumi, saya mendesak pemerintah dan penyelenggara pemilu segera menertibkan poster-poster di pohon itu,”tandasnya.
Pernyataan senada disampaikan Sekretaris KPA Mata Alam, Edi Lintang. Menurut dia, pohon merupakan makhluk hidup yang harus dipelihara agar dapat memberikan oksigen dan manfaat kepada manusia.
”Jangan main paku saja, tapi pikirkan dampaknya kepada makhluk lainnya kalau pohon itu dirusak,” ujarnya.
Dia mengecam tindakan calon wali kota/wakil wali kota yang nekat memasang alat peragat di setiap pohon. Menurut dia, balon wali kota/wakil wali kota itu yang membiarkan posternya dipajang di pohon berarti tidak perduli dengan lingkungannya.
”Jangan cerita tentang menyelamatkan lingkungan, kalau di awal saja sudah merusak lingkungan,” ujarnya.
Dia mengimbau seluruh masyarakat di Kota Padangsidimpuan agar mendukung kandidat pemimpin yang komitmen menjaga lingkungan.
(rhs)