Didorong Pacar dari Atas Jembatan, Mahasiswi UNS Selamat dari Pembunuhan
A
A
A
BANTUL - Nasib tragis menimpa Sep (20) dara cantik yang masih tercatat Mahasiswa UNS tersebut ditemukan lemas di bawah Jembatan Kretek Bantul Minggu dini hari 28 Januari 2018. Diduga kuat, Sep didorong paksa pacarnya hingga tersebur ke bawah jembatan dengan ketinggian sekitar 10 meter tersebut. Beruntung korban tersangkut tumpukan sampah sungai sehingga menyelamatkan nyawa perempuan tersebut.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, korban pertama kali diketahui oleh Sumber Widodo (42) dan Wisni (29) warga Kretek yang kebetulan melewati jembatan.
Sesampainya di atas jembatan mereka mendengar ada suara teriakan meminta pertolongan. Suara tersebut datang persis di bawah Jembatan Kretek. Setelah dilihat ternyata sumber teriakannya berasal dari korban.
"Keduanya kemudian melapor ke Mapolsek, dan Koramil, kemudian dilakukan evakuasi dan korban langsung dilarikan ke Puskesmas Kretek," ungkap Kapolsek Kretek Kompol Leo Fasak kepada wartawan, Senin (29/1/2018).
Dijelaskannya, dari pemeriksaan awal, diketahui korban membawa kendaran Honda Supra AD 3389 ES. Sesampai di Jembatan Kretek dia dipepet pacarnya yang datang bersama satu temannya.
"Nah terjadi cekcok antara pelaku dan korban, akhirnya korban didorong dari atas jembatan," lanjutnya.
Saat ini, pelaku masih dalam pengejaran, korbanpun dan pihak keluarganyapun masih bungkam dengan peristiwa yang menggegerkan warga di sekitar jembatan yang di bawahnya mengalir aliran Sungai Opak dengan kedalaman air sekitar 3 meter tersebut. "Nama terduga pelaku sudah ditangan petugas, sekarang kita lakukan pengejaran," timpalnya.
Ketika disinggung mengenai penyebab pertengkaran, Leo masih enggan memberikan keterangan. Ini lantaran petugas masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap lebih jauh motif pelaku nekat mau menghabisi pacarnya dengan mendorong korban di jembatan tersebut.
Sementara salah satu teman korban Winda mengaku Sep, masih tercatat sebagai mahasiswa Semester V di UNS Surakarta.
Dia adalah teman seangkatan sewaktu di bangku SMK di Klaten. Namun saat lulus dari SMK mereka kuliah di tempat berbeda. " Saya kuliah di Yogyakarta sementara Sep kuliah di UNS Solo," tuturnya.
Dia mengaku kaget dengan informasi tersebut. Sebelum kejadian, Winda mengaku masih berkomunikasi dengan korban. Akan tetapi, korban tidak pernah bercerita mengenai masalah sedang dihadapi temannya tersebut.
"Dia tidak pernah cerita. Memang Minggu sore 28 Januari 2018, dia sempat ketemu dengan saya, tapi tidak cerita," ungkapnya.
Zainudin, salah satu teman korban mengaku dalam beberapa minggu terakhir, korban memiliki perilaku yang berubah. Sebelumnya Sep dikenal supel dan cerdas." Namun akhir akhir ini memang berubah jadi pendiam dan tertutup," ucapnya.
Diapun kaget dengan ditemukannya Sep di bawah jembatan dalam keadaan lemas karen dilempar dari atas Jembatan Kretek tersebut.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, korban pertama kali diketahui oleh Sumber Widodo (42) dan Wisni (29) warga Kretek yang kebetulan melewati jembatan.
Sesampainya di atas jembatan mereka mendengar ada suara teriakan meminta pertolongan. Suara tersebut datang persis di bawah Jembatan Kretek. Setelah dilihat ternyata sumber teriakannya berasal dari korban.
"Keduanya kemudian melapor ke Mapolsek, dan Koramil, kemudian dilakukan evakuasi dan korban langsung dilarikan ke Puskesmas Kretek," ungkap Kapolsek Kretek Kompol Leo Fasak kepada wartawan, Senin (29/1/2018).
Dijelaskannya, dari pemeriksaan awal, diketahui korban membawa kendaran Honda Supra AD 3389 ES. Sesampai di Jembatan Kretek dia dipepet pacarnya yang datang bersama satu temannya.
"Nah terjadi cekcok antara pelaku dan korban, akhirnya korban didorong dari atas jembatan," lanjutnya.
Saat ini, pelaku masih dalam pengejaran, korbanpun dan pihak keluarganyapun masih bungkam dengan peristiwa yang menggegerkan warga di sekitar jembatan yang di bawahnya mengalir aliran Sungai Opak dengan kedalaman air sekitar 3 meter tersebut. "Nama terduga pelaku sudah ditangan petugas, sekarang kita lakukan pengejaran," timpalnya.
Ketika disinggung mengenai penyebab pertengkaran, Leo masih enggan memberikan keterangan. Ini lantaran petugas masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap lebih jauh motif pelaku nekat mau menghabisi pacarnya dengan mendorong korban di jembatan tersebut.
Sementara salah satu teman korban Winda mengaku Sep, masih tercatat sebagai mahasiswa Semester V di UNS Surakarta.
Dia adalah teman seangkatan sewaktu di bangku SMK di Klaten. Namun saat lulus dari SMK mereka kuliah di tempat berbeda. " Saya kuliah di Yogyakarta sementara Sep kuliah di UNS Solo," tuturnya.
Dia mengaku kaget dengan informasi tersebut. Sebelum kejadian, Winda mengaku masih berkomunikasi dengan korban. Akan tetapi, korban tidak pernah bercerita mengenai masalah sedang dihadapi temannya tersebut.
"Dia tidak pernah cerita. Memang Minggu sore 28 Januari 2018, dia sempat ketemu dengan saya, tapi tidak cerita," ungkapnya.
Zainudin, salah satu teman korban mengaku dalam beberapa minggu terakhir, korban memiliki perilaku yang berubah. Sebelumnya Sep dikenal supel dan cerdas." Namun akhir akhir ini memang berubah jadi pendiam dan tertutup," ucapnya.
Diapun kaget dengan ditemukannya Sep di bawah jembatan dalam keadaan lemas karen dilempar dari atas Jembatan Kretek tersebut.
(sms)