Cari Warga Hilang di Kebun Sawit, Prajurit Kodim Gelar Yasinan
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Memasuki hari ke-8, pencarian seorang kakek bernama Rusli (60) yang hilang di kebun sawit oleh tim gabungan belum membuahkan hasil.
Untuk memperlancar proses pencarian, hari ini puluhan prajurit TNI Kodim 1014 Pangkalan Bun menggelar doa bersama dan yasinan di posko pencarian sekitar lokasi hilangnya Rusli, warga Jalan Mak Jambek RT 4, Kelurahan Mendawai Seberang, Kecamatan Arut Selatan.
"Sejak hilang pada Rabu (17/1/2018) hingga hari ini belum ditemukan. Hari ini sebelum melaksanakan proses pencarian kami melakukan yasinan dulu bersama 50 prajurit TNI dan 20 orang dari polisi, BPBD dan warga," ujar Kasdim 1014 Pangkalan Bun, Mayor M Muchlis sebelum melakukan pencarian, di posko, Rabu (24/1/2018).
Dari 70 orang tersebut dibagi menjadi 7 tim untuk proses pencarian di radius 500 meter sampai 700 meter dari titik hilangnya korban. "Tim kita bagi 7 untuk menyebar ke sejumlah lokasi seperti di pinggiran sungai dan area kebun," sebutnya.
Belum ditemukannya Rusli, menimbulkan spekulasi, hingga muncul anggapan bahwa Rusli menjadi korban ular Sawa (Phyton) besar yang menurut informasi sering terlihat di kawasan itu dan menjadi korban keganasan buaya di Sungai Arut, namun jejak-jejak yang menunjukan kearah hal itu tidak terbukti.
Rencananya, tim SAR akan meminta bantuan dari Brimob untuk diturunkan anjing pelacak yang berfungsi menelusuri keberadaan Rusli.
Untuk memperlancar proses pencarian, hari ini puluhan prajurit TNI Kodim 1014 Pangkalan Bun menggelar doa bersama dan yasinan di posko pencarian sekitar lokasi hilangnya Rusli, warga Jalan Mak Jambek RT 4, Kelurahan Mendawai Seberang, Kecamatan Arut Selatan.
"Sejak hilang pada Rabu (17/1/2018) hingga hari ini belum ditemukan. Hari ini sebelum melaksanakan proses pencarian kami melakukan yasinan dulu bersama 50 prajurit TNI dan 20 orang dari polisi, BPBD dan warga," ujar Kasdim 1014 Pangkalan Bun, Mayor M Muchlis sebelum melakukan pencarian, di posko, Rabu (24/1/2018).
Dari 70 orang tersebut dibagi menjadi 7 tim untuk proses pencarian di radius 500 meter sampai 700 meter dari titik hilangnya korban. "Tim kita bagi 7 untuk menyebar ke sejumlah lokasi seperti di pinggiran sungai dan area kebun," sebutnya.
Belum ditemukannya Rusli, menimbulkan spekulasi, hingga muncul anggapan bahwa Rusli menjadi korban ular Sawa (Phyton) besar yang menurut informasi sering terlihat di kawasan itu dan menjadi korban keganasan buaya di Sungai Arut, namun jejak-jejak yang menunjukan kearah hal itu tidak terbukti.
Rencananya, tim SAR akan meminta bantuan dari Brimob untuk diturunkan anjing pelacak yang berfungsi menelusuri keberadaan Rusli.
(nag)