Bocah Penderita Gizi Buruk Naik 1 Kg, Kondisi Mulai Membaik

Selasa, 23 Januari 2018 - 10:53 WIB
Bocah Penderita Gizi Buruk Naik 1 Kg, Kondisi Mulai Membaik
Bocah Penderita Gizi Buruk Naik 1 Kg, Kondisi Mulai Membaik
A A A
KOTAWARINGIN BARAT - Kondisi bocah penderita gizi buruk akut, Linda Lestari (10 tahun) warga RT 09 Nanga Bulik, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah (Kalteng), kini mulai membaik.

Kasi Rawat Inap RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Aimandinata mengatakan, sejak awal dirawat di RSUD Sultan Imanuddin dua pekan lalu, berat badannya hanya 9 Kg (kilogram). "Saat ini berat badannya meningkat menjadi 10 Kg. Fokus penanganan pasien saat ini adalah penanganan infeksi dan peningkatan berat badan," jelas Aiman di ruang kerjanya, Selasa (23/1/2018).

Aiman menjelaskan, asupan makanan yang diberikan pada pasien tersebut harus dijaga ketat dan harus 4 sehat 5 sempurna.

"Karena tujuannya adalah peningkatan berat badan, maka pasien diberikan makanan yang tergolong Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP). Contohnya daging dan nasi yang ektra. Selain itu diberikan diet ekstra susu yaitu 160 cc per 3 jam. Selain itu infeksi yang diderita pasien juga saat ini sudah mulai berkurang,” jelasnya.

Sebelumnya, Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Imanuddin (RSSI) Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng kembali menerima pasien rujukan dari Kabupaten Lamandau yang juga penderita gizi buruk serupa.

Bocah itu adalah Linda Lestari (10), awalnya kondisi bocah ini normal saja seperti anak seusianya pada umumnya dengan berat badan 15 Kg. Namun, kini Berat badannya menjadi 9,9 Kg, bermula dari penyakit radang tenggorokan yang dideritanya.

Sucipto (32) ayah angkat korban, berawal dari radang itulah, berkembang menjadi ruam gusi bengkak dan mulut penuh jamur. Apabila dimasukan makanan, maka akan keluar lagi. Hal itu berlangsung hampir selama dua minggu terakhir ini.

“Dia itu makan mau, tapi tidak bisa menelan,” ujar Sucipto, di ruang Lanan Rumah Sakit Sultan Imanuddin, Senin (22/1/2018).

Seharusnya, berat badan seorang anak seusia Linda tersebut 20 Kg ke atas, namun karena perkembangan anaknya tersebut lambat, sehingga berat badannya hanya mencapai 15 Kg.

“Dua hari sebelum sakit itu sudah tidak mau makan, yang total tidak mau makan dan tidak mau minum itu satu mingguan, sehingga bobotnya turun drastis,” tandasnya.

Ditambahkannya, ia merupakan warga RT 09, Nanga Bulik, Kabupaten Lamandau, yang bekerja sebagai sopir perusahaan. Ia bersama istrinya Yuanita mengadopsi Linda saat berumur 4 tahun. Karena belum juga dikaruniai anak dan mengadopsi Linda lantaran kasihan ibu kandungnya sudah meninggal dunia.

“Kalau dilihat dari beratnya termasuk gizi buruk, sementara ini biaya menggunakan BPJS saja,” pungkasnya.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0665 seconds (0.1#10.140)