Pemkot Bandung Luncurkan 12 Bus Bandros

Jum'at, 19 Januari 2018 - 17:20 WIB
Pemkot Bandung Luncurkan 12 Bus Bandros
Pemkot Bandung Luncurkan 12 Bus Bandros
A A A
BANDUNG - Pemkot Bandung kembali meluncurkan 12 armada Bandung Tour on Bus (Bandros) untuk melayani angkutan wisata di Kota Kembang. Dengan penambahan 12 Bandros baru, total armada yang dimiliki Bandung menjadi 18 bus. Belasan bus itu akan melayani lima rute wisata di Kota Bandung.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan, desain armada baru sama dengan model enam Bandros sebelumnya. Namun untuk armada saat ini, dibuat dengan warna cerah, seperti merah, biru, pink, ungu, dan lainnya.

"Bus-bus Bandros akan melayani perjalanan wisata lima rute. Rute kami tetapkan berdasarkan warna bus," kata Didi pada acara launching 12 armada Bandros baru di Balai Kota Bandung, Jumat (19/1/2018).

Warna biru akan melayani rute Alun-alun Bandung, Cibaduyut, Regol, dan Buahbatu. Warna kuning akan melintas ke Gasibu, Ciebunying, Gedung Merdeka, Alun-alun Bandung. Warna ungu ke Gasibu, Cibiru, Alun-alun Ujungberung, sementara warna hijau melayani rute Alun-alun Bandung, Cinatown, Karangsetra, GOR Padjajaran, dan UPI.

Menurut Didi, penambahan armada Bandros untuk menjawab keinginan masyarakat terhadap transportasi pariwisata. Hasil survei terhadap warga Bandung mengatakan, 80% warga setuju ada bus wisata yang melayani rute-rute tertentu. Di sisi lain, kemacetan yang terjadi di Bandung disebabkan kendaraan komuter dan wisata. Jawaban atas kendaraan wisata, yaitu Bandros.

Wali Kota Bandung Ridwan Kami (Emil) mengatakan, dengan penambahan 12 bus baru, rute wisata yang dilayani Bandros kini sudah tetap, lima rute. Kendati demikian, agar semua wilayah terjangkau, Emil meminta ada peninjauan ulang bila ada daerah yang tidak terlalui.

"Bus ini harus jadi pilihan warga nomor satu, terutama untuk perjalanan wisata. Silakan dilengkapi dengan jualan produk khusus Bandung, kalau perlu ada pramugarinya," jelas dia.

Emil meminta agar pihak ketiga yang mengelola Bandros dapat melakukan manajerial secara profesional. Jangan sampai operasional Bandros menggunakan dana APBD. Menurut dia, masyarakat tidak keberatan membayar. Dana dari masyarakat mestinya bisa dipakai untuk membayar sopir, bensin, dan lainnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6924 seconds (0.1#10.140)