Panen Raya di Wawotobi, Produktivitas Cukup Tinggi hingga 6 Ton/Ha
A
A
A
JAKARTA - Petani di Kecamatan Wawotabi yang menjadi sentra produksi padi di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara sedang melakukan panen raya di lahan seluas 1.349 hektare. Produksi padi kali ini cukup tinggi karena mencapai 6 ton gabah kering panen perhektare.
Seorang petani, Irwan Muis menyatakan bahwa produktivitas panen yang diperoleh petani tahun ini sangat baik, yaitu sekitar 6 ton perhektare. "Ini merupakan produktivitas panen tertinggi yang diperoleh petani selama ini," katanya kepada wartawan, Jumat (12/1/2018).
Sementara itu, Subardin pedagang gabah di keamatan Wawotobi menyatakan bahwa musim ini diperkirakan sekitar 8.000 ton gabah atau setara 4.800 ton beras dapat dipasarkan. Ini untuk memenuhi permintaan daerah lain di Sulawesi Tenggara, maupun wilayah lain, seperti Sulsel dan Jawa Timur.
Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Wawotobi Haris menyatakan bahwa pendampingan penerapan teknologi serta antusiasme petani dalam menerapkan dan mendukung program Upsus padi sawah Kementerian Pertanian sudah memberikan hasil yang menggembirakan.
"Dukungan subsidi benih, pupuk bersubsidi, alsintan, dan pencetakan sawah sudah dirasakan manfaatnya oleh petani," ujarnya.
Sedangkan Kepala BPTP Balitbangtan Sultra, yang diwakili oleh peneliti BPTP Balitbangtan Sultra, Zainal Abidin menyatakan bahwa wilayah Wawotobi memiliki potensi untuk meningkatkan IP dari IP 200 menjadi IP 250 – IP 300 persen melalui pengaturan pola tanam dengan menggunakan beberapa varietas baru yang berumur genjah.
Seorang petani, Irwan Muis menyatakan bahwa produktivitas panen yang diperoleh petani tahun ini sangat baik, yaitu sekitar 6 ton perhektare. "Ini merupakan produktivitas panen tertinggi yang diperoleh petani selama ini," katanya kepada wartawan, Jumat (12/1/2018).
Sementara itu, Subardin pedagang gabah di keamatan Wawotobi menyatakan bahwa musim ini diperkirakan sekitar 8.000 ton gabah atau setara 4.800 ton beras dapat dipasarkan. Ini untuk memenuhi permintaan daerah lain di Sulawesi Tenggara, maupun wilayah lain, seperti Sulsel dan Jawa Timur.
Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Wawotobi Haris menyatakan bahwa pendampingan penerapan teknologi serta antusiasme petani dalam menerapkan dan mendukung program Upsus padi sawah Kementerian Pertanian sudah memberikan hasil yang menggembirakan.
"Dukungan subsidi benih, pupuk bersubsidi, alsintan, dan pencetakan sawah sudah dirasakan manfaatnya oleh petani," ujarnya.
Sedangkan Kepala BPTP Balitbangtan Sultra, yang diwakili oleh peneliti BPTP Balitbangtan Sultra, Zainal Abidin menyatakan bahwa wilayah Wawotobi memiliki potensi untuk meningkatkan IP dari IP 200 menjadi IP 250 – IP 300 persen melalui pengaturan pola tanam dengan menggunakan beberapa varietas baru yang berumur genjah.
(ysw)