Kapal Nelayan Pecah Dihantam Ombak, Dua Nelayan Hilang
A
A
A
PEMALANG - Kapal nelayan jenis cantrang pecah berkeping- keping dan karam setelah dihantam ombak besar di pantai Asemdoyong, Pemalang, Jawa Tengah, Kamis (11/1/2018). Seorang nakhoda dan seorang anak buah kapal (abk) dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian Tim SAR dibantu nelayan sekitar. Dua nelayan yang hilang, adalah Rafi'i (60), dan Dulraip (47), mereka warga dukuh Pejarakan, RT 20/RW 08, Desa Danasari, Pemalang JawaTengah.
“Awalnya ada dua kapal yakni kapal Puji Barokah dan satu kapal tanpa nama berangkat melaut beriringan. Setelah berlayar sekitar jarak 500 meter dari bibir pantai kedua kapal diterjang ombak setinggi 4 meter dan kemudian kedua kapal mengalami kebocoran,” jelas Kepala BPBD Pemalang Wismo .
Kedua kapal ini kemudian berniat untuk berbelok kembali menuju daratan, satu kapal berhasil selamat. Namun nahas, saat hendak putar haluan kapal milik Rapi'i tersebut kembali diterjang ombak, kapal tersebut akhirnya terbalik dan pecah. Warga yang mengetahui kejadian berusaha menolong, namun tak bisa ke tengah karena kondisi ombak membahayakan.
“Upaya pencarian nelayan yang tenggelam, hingga kini masih terus dilakukan. Tim SAR dan relawan dibantu warga juga kesulitan melakukan pencarian karena cuaca buruk tidak memungkinkan menggunakan kapal atau alat selam,“ jelas Oeoek G Tim Relawan SAR Kanzus Sholawat yang membantu mencari.
Untuk saat ini tinggi gelombang masih setinggi 2-3 meter, sehingga menyulitkan petugas untuk mencari korban dan kapal yang tenggelam. Namun, upaya pencarian tetap dilakukan sekuat tenaga dengan menyisir pantai.
“Awalnya ada dua kapal yakni kapal Puji Barokah dan satu kapal tanpa nama berangkat melaut beriringan. Setelah berlayar sekitar jarak 500 meter dari bibir pantai kedua kapal diterjang ombak setinggi 4 meter dan kemudian kedua kapal mengalami kebocoran,” jelas Kepala BPBD Pemalang Wismo .
Kedua kapal ini kemudian berniat untuk berbelok kembali menuju daratan, satu kapal berhasil selamat. Namun nahas, saat hendak putar haluan kapal milik Rapi'i tersebut kembali diterjang ombak, kapal tersebut akhirnya terbalik dan pecah. Warga yang mengetahui kejadian berusaha menolong, namun tak bisa ke tengah karena kondisi ombak membahayakan.
“Upaya pencarian nelayan yang tenggelam, hingga kini masih terus dilakukan. Tim SAR dan relawan dibantu warga juga kesulitan melakukan pencarian karena cuaca buruk tidak memungkinkan menggunakan kapal atau alat selam,“ jelas Oeoek G Tim Relawan SAR Kanzus Sholawat yang membantu mencari.
Untuk saat ini tinggi gelombang masih setinggi 2-3 meter, sehingga menyulitkan petugas untuk mencari korban dan kapal yang tenggelam. Namun, upaya pencarian tetap dilakukan sekuat tenaga dengan menyisir pantai.
(wib)