Tim Penggerak Desa Terbaik di Jabar Bisa Diusulkan Diangkat Menjadi ASN

Selasa, 26 Desember 2017 - 08:25 WIB
Tim Penggerak Desa Terbaik di Jabar Bisa Diusulkan Diangkat Menjadi ASN
Tim Penggerak Desa Terbaik di Jabar Bisa Diusulkan Diangkat Menjadi ASN
A A A
BANDUNG - Pemprov Jawa Barat akan meningkatkan kesejahteraan Tim Penggerak Desa (TPD) di provinsi tersebut. Karena Kinerja TPD ini menurut Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan sungguh luar biasa dan sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk melalui sosialisasi 8 Fungsi Keluarga. Bahkan, kata gubernur, jika perlu akan diusulkan agar TPD yang terbaik, bisa diangkat menjadi ASN (Aparatur Sipil Negara).

"Tim inilah yang bertugas menjadi garda terdepan Pemerintah, dalam menyukseskan Program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK)," kata Heryawan, saat membuka Kegiatan Temu Kerja TPD Kelurahan-Desa yang dihadiri oleh Kepala BKKBN Jawa Barat, Bandung, beberapa waktu lalu, di GOR Arcamanik, Bandung.

Dalam kesempatan tersebut Motivator Hamry Gusman Zakaria, memberikan pembekalan semangat juang kepada 2.000 orang Tim Penggerak Desa (TPD) se Provinsi Jawa Barat. Kegiatan Temu Kerja TPD Kelurahan-Desa yang dibuka Gubernur Jawa Barat, H Ahmad Heryawan, bertujuan untuk meningkatkan sinergitas dan kemandirian tenaga lapangan Keluarga Berencana pada Tahun 2018 yang akan datang.

"Untuk tercapainya tujuan yang dimaksud, maka melalui motivasi yang akan disampaikan motivator hebat, saudara Hamri, bisa menjadi daya pacu bagi TPD," ungkap Heryawan dalam keterangan tertulis yang dikirimkan ke SINDOnews, Selasa (26/12/2017).

Melalui motivasi yang menyentuh hati, Hamry yang juga penulis Buku 5 Pilar Revolusi Mental ini, sempat membuat 2.000 peserta menitikkan air mata harunya, saat memandu sesi renungan, dan mengucapkan "Deklarasi Pejuang Keluarga" yang diikuti secara serentak oleh seluruh peserta.

Ketua Panitia Penyelenggara acara, Teguh Santoso yang merupakan Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat mengatakan bahwa jumlah TPD di Jawa Barat yang berjumlah 2.100 orang, adalah yang terbesar dari 34 Provinsi, dan terbukti sejak TPD terbentuk pada 2010, sangat efektif untuk mensosialisasikan seluruh Program Keluarga Berencana pada masyarakat hingga ke akar rumput, sehingga kini rata-rata usia menikah wanita di Jawa Barat menjadi usia 20 tahun, dari sebelumnya usia 18 tahun.

"Fertility Rate (angka rata-rata jumlah anak dalam sebuah keluarga) menurun dari sebelumnya 2,6 menjadi 2,4. Jika statistik di Jawa Barat baik, maka sangat berpengaruh pada statistik Nasional, dan Indonesia membutuhkan lebih banyak lagi pejuang-pejuang keluarga tangguh seperti anggota TPD Jawa Barat ini," kata Teguh Santoso.

Teguh Santoso yang sebelumnya bertugas sebagai Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur, yang juga berhasil menyukseskan program KB di Kalimantan Timur, merasa optimistis jika kedepan Jawa Barat juga bisa berhasil.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1687 seconds (0.1#10.140)