Cek Angkutan Natal-Tahun Baru, Dirut: KAI Daop 2 Paling Rawan

Minggu, 24 Desember 2017 - 06:01 WIB
Cek Angkutan Natal-Tahun Baru, Dirut: KAI Daop 2 Paling Rawan
Cek Angkutan Natal-Tahun Baru, Dirut: KAI Daop 2 Paling Rawan
A A A
BANDUNG - Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro mengecek kesiapan angkutan libur panjang Natal dan Tahun Baru di Stasiun Kiaracondong. Edi ingin memastikan seluruh jajaran PT KAI Daop 2 Bandung siap mengangkut semua penumpang KA.

Edi Sukmoro mengatakan, sebelum Operasi Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2017 digelar, jajaran PT KAI telah melakukan inspeksi atau pengecekan jalur utara dan selatan. Inspeksi dilakukan oleh direksi, komisaris, departemen, dan kementerian. Ini dilakukan untuk mengecek kesiapan jalur dan stasiun-stasiun di dua jalur tersebut dalam menghadapi libur panjang Natal dan Tahun Baru.

Dari inspeksi itu, PT KAI memiliki catatan daerah mana saja yang rawan, baik tanah longsor, pergerakan tanah, ambles, maupun banjir. Dari beberapa daerah operasi, PT KAI Daop 2 yang paling rawan.

"Daop 2 paling rawan. Di daerah ini terdapat 47 titik sangat rawan termasuk kawasan Ciganea yang sedang diperbaiki oleh Direktorat Jendral Pekerjaan Umum di Km 107 Tol Cipularang, kawasan Ciganea, Purwakarta. Jalur KA di Ciganea rawan ambles," kata Edi didampingi Kadaop 2 Bandung Saridal kepada wartawan di Stasiun Kiaracondong, Sabtu 23 Desember 2017.

Selain itu, ujar Edi, di Daop 2 juga terdapat juga kawasan rawan longsor yang tersebar di 11 titik. Salah satunya Malangbong, Garut. Kewaspadaan di kawasan ini ditingkatkan karena curah hujan tinggi dan cuaca ekstrem.

"Titik-titik rawan longsor ini kami pantau terus karena perjalanan harus sukses dan penumpang harus selamat sampai tujuan. Kereta kalau sudah diganjel sama tanah kan udah gak bisa lewat. Sekarang ini kami berdoa agar cuaca ekstrem tidak terjadi lagi ya," ujar Dirut.

Guna menpantisipasi segala kemungkinan, termasuk gangguan keamanan, ungkap Edi, PT KAI menggelar Operasi Nataru yabng berlangsung dari 22 Desember 2017 sampai 7 Januari 2018. Operasi ini mengerahkan 2. 900 personel pengamanan. Dari TNI-Polri sebanyak 954 personel dan tim K9 sebanyak 49 orang.

Tim K9 diterjunkan untuk mengantisipasi barang-barang berbahaya yang dibawa penumpang. Seperti, narkoba dan bahan peledak.

"Kami berharap gak terjadi apa-apa. Petugas sudah disebar, termasuk bantuan penjagaan di perlintasan karan saat liburan seperti ini kan lalu lintas di perlintasan juga padat," tutur Edi.

Disinggung tentang puncak arus penumpang KA, Edi menyatakan, di KAI hitungan puncak arus itu dilihat dari tempat duduk yang terisi. Sebab, saat ini tidak ada lagi penumpang di luar tempat duduk. Maka yang dikatakan puncak itu manakala bangku sudah terjual. Di PT KAI, beberapa hari sebelum 22 Desember 2017, semua bangku sudah habis terjual. Tingkat okupansi penumpang sebesar 74%.

"Jadi kalau dikatakan puncak, untuk kereta api ya penuh itu sudah. Bahkan sekarang ini, sejak 21-22 Desember 2017, penuh. Bahkan jalur Jakarta-Bandung semula delapan trip jadi 12 trip. Itu penuh semua," ungkap dia.

Guna mengantisipasi lonjakan penumpang di seluruh daerah operasi, tandas Edi, PT KAI menambah 40 rangkaian kereta. Untuk Daop 2 Bandung mendapat tiga kereta tambahan.

"Kami memberikan kereta tanbahan itu bukan berarti ga punya yang standbye. Tetap kami punya cadangan kalau-kalau terjadi apa-apa di lapangan, maka KA cadangan bisa menggantikan," ungkap Edi.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6487 seconds (0.1#10.140)