Pakar: Polemik Pendamping Ridwan Kamil Membingungkan Publik
A
A
A
BANDUNG - Polemik penentuan cawagub Jawa Barat pendamping Ridwan Kamil dinilai telah membingungkan masyarakat. Untuk kepentingan masyarakat, para kandidat cawagub dan diminta mengedepankan etika berpolitik dan menanggalkan egonya masing-masing.
Pakar politik dan pemerintahan dari Universitas Padjadjaran Firman Manan mengatakan, polemik penentuan cawagub pendamping Ridwan Kamil bukan hanya membingungkan publik. Polemik tersebut juga telah merugikan karena publik akhirnya memiliki sedikit waktu untuk mengenal calon pemimpinnya.
"Publik membutuhkan informasi yang jelas dan tidak membingungkan," tegas Firman melalui sambungan telepon selulernya, Kamis (21/12/2017).
Pernyataan Firman sekaligus mengkritisi sikap politik Maman Imanulhaq, salah satu kandidat cawagub pendamping Ridwan Kamil, yang tiba-tiba berbalik memberikan tekanan kepada Ridwan Kamil. Maman memberikan sinyak jika PKB akan mengubah arah dukungan dari Ridwan Kamil kepada Dedi Mulyadi.
"Kalau kandidat memposisikan sebagai partai, tentu ada conflict of interest, ada kepentingan. Nanti pernyataannya berbeda dengan partai. Publik butuh informasi yang jelas dan tidak membingungkan," papar Firman seraya mengatakan, pencabutan dukungan tak semudah membalikan telapak tangan.
Firman melanjutkan, untuk mengakhiri polemik ini, Ridwan Kamil juga harus segera membuka ruang komunikasi dengan seluruh parpol pengusungnya untuk mencari kata sepakat atas polemik tersebut. "Namun, komunikasi juga harus dilakukan dengan orang yang tepat," pungkasnya.
Diketahui, kandidat cawagub Jabar dari PKB Maman Imanulhaq menyatakan, PKB berencana mengalihkan dukungan untuk Pilgub Jabar 2018 dari Ridwan Kamil ke Dedi Mulyadi lantaran Ridwan Kamil tak kunjung menetapkan dukungannya. "Yang paling komunikatif adalah Golkar setelah memberikan rekomendasi kembali kepada Kang Dedi Mulyadi," tuturnya.
Pakar politik dan pemerintahan dari Universitas Padjadjaran Firman Manan mengatakan, polemik penentuan cawagub pendamping Ridwan Kamil bukan hanya membingungkan publik. Polemik tersebut juga telah merugikan karena publik akhirnya memiliki sedikit waktu untuk mengenal calon pemimpinnya.
"Publik membutuhkan informasi yang jelas dan tidak membingungkan," tegas Firman melalui sambungan telepon selulernya, Kamis (21/12/2017).
Pernyataan Firman sekaligus mengkritisi sikap politik Maman Imanulhaq, salah satu kandidat cawagub pendamping Ridwan Kamil, yang tiba-tiba berbalik memberikan tekanan kepada Ridwan Kamil. Maman memberikan sinyak jika PKB akan mengubah arah dukungan dari Ridwan Kamil kepada Dedi Mulyadi.
"Kalau kandidat memposisikan sebagai partai, tentu ada conflict of interest, ada kepentingan. Nanti pernyataannya berbeda dengan partai. Publik butuh informasi yang jelas dan tidak membingungkan," papar Firman seraya mengatakan, pencabutan dukungan tak semudah membalikan telapak tangan.
Firman melanjutkan, untuk mengakhiri polemik ini, Ridwan Kamil juga harus segera membuka ruang komunikasi dengan seluruh parpol pengusungnya untuk mencari kata sepakat atas polemik tersebut. "Namun, komunikasi juga harus dilakukan dengan orang yang tepat," pungkasnya.
Diketahui, kandidat cawagub Jabar dari PKB Maman Imanulhaq menyatakan, PKB berencana mengalihkan dukungan untuk Pilgub Jabar 2018 dari Ridwan Kamil ke Dedi Mulyadi lantaran Ridwan Kamil tak kunjung menetapkan dukungannya. "Yang paling komunikatif adalah Golkar setelah memberikan rekomendasi kembali kepada Kang Dedi Mulyadi," tuturnya.
(wib)