Bias Cahaya Indah dari Pohon Natal Berbahan Mi Telur

Kamis, 21 Desember 2017 - 17:45 WIB
Bias Cahaya Indah dari Pohon Natal Berbahan Mi Telur
Bias Cahaya Indah dari Pohon Natal Berbahan Mi Telur
A A A
SOLO - Perayaan Natal tidak bisa dilepaskan dari pohon cemara. Pohon ini identik dengan peristiwa lahir Yesus, sang Juru Selamat. Tak heran berbagai kreasi unik dilakukan untuk menghadirkan pohon Natal baik dari sisi bahan maupun cara menghiasnya di setiap perayaan hari raya umat kristiani tersebut.

Satu di antara kreasi unik dihadirkan oleh Sunan Hotel Solo. Dalam menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru, para chef di hotel tersebut membuat pohon Natal dari egg noodle atau mi telur. Chef Executive Sunan Hotel Solo Budi Prasetyo mengatakan, ide awal pembuatan pohon Natal dari mi putih karena menginginkan sesuatu yang ramah lingkungan. Muncullah ide memakai mi telur.

Selain berbahan organik, mi telur juga dianggap mampu menghadirkan nilai artistik karena mampu memantulkan cahaya. Soun ini akan terlihat berwarna-warni sesuai dengan pantulan cahaya yang disorotkan. Pohon Natal bisa berubah warna dari hijau, kuning, jingga, hingga merah. "Pakai egg noodle atau biasa disebut soun karena bisa membias cahaya," ujar Budi Prasetyo di Solo, Jawa Tengah, Rabu (20/12/2017).

Sisi artistik soun inilah, kata Budi, yang membedakannya dengan mi kuning dan mi beras. Meskipun sama-sama berbahan organik, dua jenis ter sebut tidak mampu memantulkan cahaya. "Tentu jika pohon Natal hanya satu warna, tidak akan terbilang nilai keindahannya," kata dia.

Budi mengungkapkan, untuk mengerjakan pohon Natal dari soun ini dibutuhkan 40 kg mi kering. Bahan tersebut ditempelkan sedemikian rupa di kerangka besi setinggi 180 sen timeter dan diameter 130 sentimeter. Untuk membuat itu butuh waktu tiga hari ditambah sehari untuk proses pengeringan.

Ketika mulai dipasang, mi disemprot agar basah dan mudah diatur. Setelah ditata setiap trap, mi selanjutnya mulai dirapikan dengan digunting. "Ada 11 trap yang dibuat, ketika digunting juga masih dalam keadaan basah. Setelah kering, selanjutnya dihias dengan nuansa Natal. Termasuk juga lampu warna-warni agar semakin menarik dan bercahaya," kata dia.

Dia berharap kreasi pohon Natal dari soun ini akan semakin menambah semarak perayaan Natal di Kota Solo. Menurut dia, kegembiraan Natal yang dirasakan umat kristiani diharapkan semakin menambah rasa perdamaian dan persaudaraan sebagai sesama makhluk Tuhan.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.3536 seconds (0.1#10.140)