Tercebur Septic Tank, Lasidi Tewas Mengenaskan
A
A
A
SALATIGA - Lasidi (56) warga Kampung Canden RT 04/RW 03 Kelurahan Kutowinangun Lor, Kecamatan Tingkir, Salatiga ditemukan tewas di dalam galian septic tank WC umum di Kampung Pancuran, Rabu (20/12/2017). Lelaki paruh baya ini tewas lantaran mengalami luka pada bagian kepala akibat terbentur bangunan septic tank sedalam 2,5 meter saat terjatuh.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban ditemukan dalam kondisi tewas oleh Tumirah (50) warga sekitar lokasi kejadian sekira pukul 05.00 WIB. Saat itu, Tumirah sedang lari pagi keliling kampung.
Saat melintas di dekat galian septic tank WC umum warga itu, saksi melihat ada seonggok tubuh manusia yang tengkurap di kubangan septic tank. Awalnya saksi mengira benda itu patung, namun setelah diamati dengan seksama ternyata tubuh manusia.
Tumirah langsung berlari dan berteriak histeris ketakutan. Teriakan saksi tersebut mengundang warga perhatian warga. Setelah menceritakan apa yang dilihat di septictank, sejumlah warga langsung mendatangi lokasi kejadian dan mengeceknya. Ternyata, benar ada sesosok mayat yang mengapung di dalam septictank.
Selanjutnya, warga melaporkan kejadian ini ke Polsek Tingkir. Tak lama kemudian sejumlah petugas dari Polsek Tingkir dan Polres Salatiga datang ke lokasi kejadian guna mengevakuasi korban dan melakukan olah TKP. Setelah dievakuasi dari dalam septictank, mayat korban langsung dibawa ke RSUD Salatiga untuk visum.
Dari hasil visum tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan pada diri korban. Sedangkan luka di pelipis korban akibat benturan saat kali pertama jatuh ke kubangan septictank.
Kasubbag Humas Polres Salatiga AKP I Nyoman Suasma membenarkan adanya penemuan mayat di dalam septictank WC umum warga di Kampung Pancuran. "Korban meninggal karena jatuh dan dari hasil visum tidak ada tanda-tanda penganiayaan," ucapnya.
Sementara itu, salah seorang warga, Agus (30) menuturkan, pembangunan septic tank itu bagian dari pembangunan WC umum di Kampung Pancuran RT 10 yang dibangun oleh Pemkot Salatiga. Septic tank dibangun dengan menggali jalan di pinggir sungai kecil di kampung itu.
Selama proses pembangunan, warga sudah memberi tanda stop supaya tidak melintas di jalan kampung itu. Bahkan warga sudah memberi palang dari bambu di galian septic tank. "Mungkin korban nekat melintas di pinggir galian selebar 50 cm itu. Kemungkinan saat melintas korban terpeleset karena sekitar lokasi pembangunan licin," pungkasnya.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban ditemukan dalam kondisi tewas oleh Tumirah (50) warga sekitar lokasi kejadian sekira pukul 05.00 WIB. Saat itu, Tumirah sedang lari pagi keliling kampung.
Saat melintas di dekat galian septic tank WC umum warga itu, saksi melihat ada seonggok tubuh manusia yang tengkurap di kubangan septic tank. Awalnya saksi mengira benda itu patung, namun setelah diamati dengan seksama ternyata tubuh manusia.
Tumirah langsung berlari dan berteriak histeris ketakutan. Teriakan saksi tersebut mengundang warga perhatian warga. Setelah menceritakan apa yang dilihat di septictank, sejumlah warga langsung mendatangi lokasi kejadian dan mengeceknya. Ternyata, benar ada sesosok mayat yang mengapung di dalam septictank.
Selanjutnya, warga melaporkan kejadian ini ke Polsek Tingkir. Tak lama kemudian sejumlah petugas dari Polsek Tingkir dan Polres Salatiga datang ke lokasi kejadian guna mengevakuasi korban dan melakukan olah TKP. Setelah dievakuasi dari dalam septictank, mayat korban langsung dibawa ke RSUD Salatiga untuk visum.
Dari hasil visum tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan pada diri korban. Sedangkan luka di pelipis korban akibat benturan saat kali pertama jatuh ke kubangan septictank.
Kasubbag Humas Polres Salatiga AKP I Nyoman Suasma membenarkan adanya penemuan mayat di dalam septictank WC umum warga di Kampung Pancuran. "Korban meninggal karena jatuh dan dari hasil visum tidak ada tanda-tanda penganiayaan," ucapnya.
Sementara itu, salah seorang warga, Agus (30) menuturkan, pembangunan septic tank itu bagian dari pembangunan WC umum di Kampung Pancuran RT 10 yang dibangun oleh Pemkot Salatiga. Septic tank dibangun dengan menggali jalan di pinggir sungai kecil di kampung itu.
Selama proses pembangunan, warga sudah memberi tanda stop supaya tidak melintas di jalan kampung itu. Bahkan warga sudah memberi palang dari bambu di galian septic tank. "Mungkin korban nekat melintas di pinggir galian selebar 50 cm itu. Kemungkinan saat melintas korban terpeleset karena sekitar lokasi pembangunan licin," pungkasnya.
(nag)