Dukung Palestina, Warga Muhammadiyah Doa Bersama di Jalan Pahlawan
A
A
A
SEMARANG - Ratusan warga Muhammadiyah Kota Semarang menggelar unjuk rasa mengecam keras penyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Mereka melakukan longmarch sejauh 3 KM dari Gedung Muhammadiyah di depan RS Roemani menuju Bundaran Air Mancur, Jalan Pahlawan, Semarang, Minggu (17/12/2017).
Sepanjang aksinya, pengunjuk rasa membentangkan bendera Merah Putih, bendera Palestina, dan bendera Muhammadiyah serta beragam spanduk kecaman terhadap Donald Trump. Selain diisi orasi, warga Muhammadiyah juga melakukan Salat Zuhur berjamaah dan doa bersama untuk Palestina di kawasan Bundaran Air Mancur.
Koordinator aksi AM Jumai mengatakan, selain doa bersama, unjuk rasa juga merupakan kegiatan untuk menyatakan sikap terkait pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
"Kami mengecam keras pernyataan Presiden Amerika yang menyatakan Yerusalem sebagai ibu kota Israel karena hal itu memicu ketegangan antara Israel dan Palestina," tegas Jumai.
Pihaknya mendesak PBB, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), dan Liga Arab untuk segera melakukan sidang khusus membahas langkah-langkah penyelesaian kekerasan di Palestina. "Kami ingin pihak yang bertikai untuk segera melakukan gencatan senjata dan menghentikan segala bentuk konfrontasi."
Sepanjang aksinya, pengunjuk rasa membentangkan bendera Merah Putih, bendera Palestina, dan bendera Muhammadiyah serta beragam spanduk kecaman terhadap Donald Trump. Selain diisi orasi, warga Muhammadiyah juga melakukan Salat Zuhur berjamaah dan doa bersama untuk Palestina di kawasan Bundaran Air Mancur.
Koordinator aksi AM Jumai mengatakan, selain doa bersama, unjuk rasa juga merupakan kegiatan untuk menyatakan sikap terkait pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
"Kami mengecam keras pernyataan Presiden Amerika yang menyatakan Yerusalem sebagai ibu kota Israel karena hal itu memicu ketegangan antara Israel dan Palestina," tegas Jumai.
Pihaknya mendesak PBB, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), dan Liga Arab untuk segera melakukan sidang khusus membahas langkah-langkah penyelesaian kekerasan di Palestina. "Kami ingin pihak yang bertikai untuk segera melakukan gencatan senjata dan menghentikan segala bentuk konfrontasi."
(zik)