Sepanjang 2017, Rumah Sakit di Batam Terima 113 Pasien Penderita DBD

Kamis, 14 Desember 2017 - 14:58 WIB
Sepanjang 2017, Rumah Sakit di Batam Terima 113 Pasien Penderita DBD
Sepanjang 2017, Rumah Sakit di Batam Terima 113 Pasien Penderita DBD
A A A
BATAM - Sepanjang Tahun 2017, Rumah Sakit Umum Daerah Embung (RSUD) Embung Fatimah melayani 113 pasien penderita demam berdarah dangue (DBD). Dimana empat diantaranya anak di bawah umur harus meregang nyawa akbiat penyakit mematikan ini.

Meski demikian, jumlah tersebut menurun jauh dari total berbanding dengan total pasien yang dirawat di RSUD sepanjang tahun 2016 lalu, yakni sebanyak 259 pasien. "Memang menurun lebih dari 100 persen," kata Ellin Sumarni, Kepala bidang hukum dan Humas RSUD EF Batam, Kamis (14/12/2017).

Dari data rekaman medik yang didapat di RSUD, pada bulan Januari ada 13 kasus DBD, kemudian Februari delapan kasus, dan Maret hingga Juni mencapai 17 kasus. Sementara bulan Juli hingga November meningkat drastis, dimana mencapai 76 kasus.

"Peningkatan penyakit tersebut terjadi saat memasuki musim hujan. Paling banyak kasus DBD berada di Kecamatan Sagulung, dan Batuaji. Penderita DBD meninggal ada empat orang, diantaranya satu bulan Maret dan tiga bulan November lalu," katanya.

Ellin mengatakan, potensi DBD masih tinggi, karena saat ini cuaca yang tidak jelas, mengingat musim hujan tidak menentu kerap terjadi di wilayah Batam. Kondisi tersebutlah yang memudahkan nyamuk aedes aegepti berkembang biak dan menyerang manusia dengan gigitannya.

"Jangan anggap spele penyakit ini, karena ini bisa menyerang siapa saja. Bahkan bisa menghilangkan nyawa seseorang jika tidak segera ditangani medis," sebutnya.

Menurut dia, masayarakat juga harus mengetahui ciri-ciri dan gejala penderita penyakit DBD. Dimana gejala awal seperti demam disertai batuk yang biasa menjadi gejala awal harus diperhatikan, apalagi kondisi tersebut terjadi pada anak-anak.

"Segera periksakan ke rumah sakit terdekat. Biasanya empat sampai lima hari pascagejala awal adalah masa-masa kritis. Karena itu, penderita harus dirawat intensif di rumah sakit," pungkasnya.

Meski jumlah penderita lumayan banyak, pemerintah belum menetapkan status kejadian luar biasa. Hanya saja, pemerintah kini sedang menggalakkan gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan fogging.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6510 seconds (0.1#10.140)