Popularitas Khofifah Tertinggi di Jatim
A
A
A
SURABAYA - Popularitas Khofifah Indar Parawansa yang sudah resmi mendeklarasikan diri untuk maju dalam Pilgub Jatim 2018 bersama Bupati Trenggalek Emil Dardak mendapatkan respons baik dari para pemilih. Bahkan nama Khofifah menduduki posisi puncak dari hasil survei yang dilakukan Surabaya Survey Centre(SSC).
Menteri Sosial Kabinet Kerja tersebut menggungguli nama-nama seperti Gus Ipul, Anang Hermansyah, Azwar Anas, dan Mahfud MD yang menduduki posisi 5 besar tokoh dengan popularitas tertinggi menurut para responden. Dari hasil survei, Khofifah menjadi sosok yang dikenal 96,8% responden.
Sementara itu secara berurutan Gus Ipul mendapatkan vote dari 94% responden, disusul oleh Anang Hermansyah dengan 77,3%, Azwar Anas yang memperoleh 75,1%, dan ditutup oleh Mahfud MD di posisi kelima dengan 69%. Nama Emil Dardak sendiri menduduki posisi keenam dengan perolehan 66.6%.
Peneliti Senior SSC Viktor Tobing menuturkan, selain menang dalam popularitas, Khofifah juga unggul dalam sisi akseptabilitas. Dia menggungguli Gus Ipul, Anang Hermansyah, Azwar Anas, dan Mahfud MD dengan perolehan sebesar 81,2%. Selanjutnya Gus Ipul memperoleh 80,9%, Anang Hermansyah mendapatkan 35,6%, Azwar Anas dengan 60,9%, sedangkan Mahfud MD mengantongi 65,6%.
“Menariknya dalam hasil survei kali ini nama Yenny Wahid muncul dalam 10 besar hasil survei popularitas dan elektabilitas,” kata Viktor ketika ditemui di sela-sela Rilis Hasil Survei SSC di Hotel Yello Surabaya, Rabu (13/12/2017).
Kalau pun pelaksanaan Pilgub dilakukan bulan ini, hasil survei yang didapat menunjukkan selisih antara perolehan pasangan Gus Ipul-Anas dan Khofifah-Emil bisa dibilang tipis. Rentang perolehan hasil survei keduanya tidak lebih dari 3%. Gus Ipul-Anas memperoleh suara sebanyak 36,2% dari total responden. Sementara Khofifah-Emil mengantongi pilihan dari 33,9% responden.
Pada simulasi ini, justru besarnya jumlah undecided voters yang muncul. Sebanyak 29,9% responden mengaku mereka belum menentukan pilihan final mereka dan masih bisa menjatuhkan pilihan kepada siapa saja kelak.
Peneliti Senior SSC Surokim Abdussalam menambahkan, kedua paslon memang merupakan lawan yang sangat sebanding. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan yang berujung persaingan kompetitif. “Kalau sudah begitu pemanfaatan momentum dan daya jangkau menyapa pemilih di Jatim akan memegang faktor krusial dan sangat menentukan. Karena di sisi lain keduanya juga sama kuat dalam citra dan reputasi,” ujar Surokim.
Data-data tersebut diatas diperoleh melalui survei yang dilakukan oleh SSC di 38 kabupaten/kota di Jatim pada kurun waktu 25 November-8 Desember 2017. Survei tersebut dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan 940 responden. Tingkat kepercayaan dari hasil tersebut sebesar 95% dengan margin of error 3,2%.
Menteri Sosial Kabinet Kerja tersebut menggungguli nama-nama seperti Gus Ipul, Anang Hermansyah, Azwar Anas, dan Mahfud MD yang menduduki posisi 5 besar tokoh dengan popularitas tertinggi menurut para responden. Dari hasil survei, Khofifah menjadi sosok yang dikenal 96,8% responden.
Sementara itu secara berurutan Gus Ipul mendapatkan vote dari 94% responden, disusul oleh Anang Hermansyah dengan 77,3%, Azwar Anas yang memperoleh 75,1%, dan ditutup oleh Mahfud MD di posisi kelima dengan 69%. Nama Emil Dardak sendiri menduduki posisi keenam dengan perolehan 66.6%.
Peneliti Senior SSC Viktor Tobing menuturkan, selain menang dalam popularitas, Khofifah juga unggul dalam sisi akseptabilitas. Dia menggungguli Gus Ipul, Anang Hermansyah, Azwar Anas, dan Mahfud MD dengan perolehan sebesar 81,2%. Selanjutnya Gus Ipul memperoleh 80,9%, Anang Hermansyah mendapatkan 35,6%, Azwar Anas dengan 60,9%, sedangkan Mahfud MD mengantongi 65,6%.
“Menariknya dalam hasil survei kali ini nama Yenny Wahid muncul dalam 10 besar hasil survei popularitas dan elektabilitas,” kata Viktor ketika ditemui di sela-sela Rilis Hasil Survei SSC di Hotel Yello Surabaya, Rabu (13/12/2017).
Kalau pun pelaksanaan Pilgub dilakukan bulan ini, hasil survei yang didapat menunjukkan selisih antara perolehan pasangan Gus Ipul-Anas dan Khofifah-Emil bisa dibilang tipis. Rentang perolehan hasil survei keduanya tidak lebih dari 3%. Gus Ipul-Anas memperoleh suara sebanyak 36,2% dari total responden. Sementara Khofifah-Emil mengantongi pilihan dari 33,9% responden.
Pada simulasi ini, justru besarnya jumlah undecided voters yang muncul. Sebanyak 29,9% responden mengaku mereka belum menentukan pilihan final mereka dan masih bisa menjatuhkan pilihan kepada siapa saja kelak.
Peneliti Senior SSC Surokim Abdussalam menambahkan, kedua paslon memang merupakan lawan yang sangat sebanding. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan yang berujung persaingan kompetitif. “Kalau sudah begitu pemanfaatan momentum dan daya jangkau menyapa pemilih di Jatim akan memegang faktor krusial dan sangat menentukan. Karena di sisi lain keduanya juga sama kuat dalam citra dan reputasi,” ujar Surokim.
Data-data tersebut diatas diperoleh melalui survei yang dilakukan oleh SSC di 38 kabupaten/kota di Jatim pada kurun waktu 25 November-8 Desember 2017. Survei tersebut dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan 940 responden. Tingkat kepercayaan dari hasil tersebut sebesar 95% dengan margin of error 3,2%.
(wib)