Kecil Kemungkinan Gerindra Duetkan Deddy Mizwar-Sudrajat

Rabu, 13 Desember 2017 - 10:45 WIB
Kecil Kemungkinan Gerindra...
Kecil Kemungkinan Gerindra Duetkan Deddy Mizwar-Sudrajat
A A A
BANDUNG - Partai Gerindra sudah memutuskan akan mengusung Mayjen TNI (Purn) Sudrajat di Pilgub Jawa Barat 2018. Lalu dengan siapa Gerindra akan berkoalisi?

Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Muradi menyarankan Gerindra untuk berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sebab, PKS punya mesin politik yang efektif dan berjalan kuat.

Menurutnya, Gerindra kecil kemungkinan memaksakan diri mengusung Deddy Mizwar di posisi cagub dan Sudrajat sebagai cawagubnya. Sebab, Demiz sudah mengecewakan Gerindra.

Di awal-awal saat akan diusung Gerindra-PKS, Demiz sendiri menyatakan kesiapannya menjadi kader Gerindra. Tapi hal itu tidak dilakukan hingga akhirnya Gerindra mencabut dukungan. Tak lama kemudian, Demiz justru menjadi kader Demokrat.

Jika berkaca dari hal itu, peluang Gerindra berkoalisi dengan Demokrat dan mengusung Demiz akan cukup berat. Langkah Gerindra memunculkan nama Sudrajat pun dinilai tepat ketimbang memaksakan mengusung Demiz-Syaikhu.

"Politik itu masalah konsistensi. Dengan model Demiz begitu, saya kira Gerindra sudah cukup baik mengajukan nama di luar Demiz. Karena kalau dipaksakan mendukung Demiz-Syaikhu, Gerindra enggak akan dapat apa-apa," kata Muradi, Rabu (13/12/2017).

Kalaupun dipaksakan mengusung Demiz dan menjadikan Sudrajat sebagai cawagub, Gerindra dan Demokrat harus memastikan PKS tidak lari agar kans menang tetap besar. Persoalannya, PKS sejak awal ngotot menginginkan Syaikhu sebagai cawagub.

"Kalau itu yang terjadi (dipaksakan pasangan Demiz-Sudrajat), yang perlu dilakukan adalah memastikan PKS tidak lari. Karena PKS sudah 100 persen akan mengusung kadernya sebagai cawagub. Untuk meyakinkan PKS tidak lari, itu yang perlu didiskusikan (bersama)," jelasnya.

Dengan kondisi yang ada, Gerindra disarankan berkoalisi dengan PKS ketimbang dengan Demokrat. Alasannya, PKS punya mesin partai yang lebih kuat dan efektif ketimbang Demokrat.

"Kalau saya jadi Gerindra, akan lebih baik berkoalisi dengan PKS yang bisa lebih dimanfaatkan untuk pemenangan mereka. Saya kira sampai hari ini yang paling efektif (mesin partainya) ada dua, PDIP dan PKS," kata Muradi.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1044 seconds (0.1#10.140)