Kader Harus Tampil di Pilgub Jabar? PKS: Tentu Dong, 10 Tahun Masa Ditinggal
A
A
A
BANDUNG - Konstelasi politik jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018 yang dinamis membuat partai politik (parpol) terus menguatkan posisinya masing-masing. Tak terkecuali Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mematok target kader terbaiknya harus tampil di ajang pesta demokrasi terbesar di Jabar itu.
Ketua DPW PKS Jabar Nur Supriyanto menegaskan, PKS tidak mungkin melewatkan begitu saja momentum Pilgub Jabar 2018 tanpa menempatkan kader terbaiknya. Terlebih, selama 10 tahun terakhir, Provinsi Jabar dipimpin kader terbaik PKS, Ahmad Heryawan. "Tentu dong, kita sudah 10 tahun ada kader PKS, masa akan ditinggal begitu saja," tegas Supriyanto di Bandung, Senin (11/12/2017).
Supriyanto menegaskan, partainya sampai saat ini masih pada ketetapan semula, yakni mengusung pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu bersama Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN). "Kita masih berpegang pada MoU dengan tiga partai untuk mengusung Demiz-Syaikhu di Jabar sampai ada perintah berikutnya. Kita belum ada perintah baru sampai hari ini," tuturnya.
Soal deklarasi pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu yang belum dilakukan PKS, Supriyanto menjelaskan, deklarasi masih dalam proses. Pasalnya, DPP PKS masih memproses rekomendasi pengusungan calon kepala daerah di seluruh Indonesia.
"Kan setiap dapur pasti berbeda-beda, tergantung juru kokinya. Ada yang prosesnya cepat, tengah-tengah, ada juga yang karena bertumpuk. PKS masih bertumpuk karena di seluruh Indonesia belum ada satu pun SK yang keluar dari DPP," jelasnya.
Disinggung manuver Partai Gerindra yang memunculkan sosok Mayjen (Purn) Sudrajat sebagai calon gubernur (cagub) Jabar dan ingin mengajak PKS bergabung mendukung sosok yang diusungnya, Supriyanto menyatakan, PKS sangat menghormati keinginan Partai Gerindra tersebut.
"Tentu PKS juga berkeinginan bahwa Gerindra bergabung dengan koalisi yang ada, wajar-wajar saja. Masing-masing punya keinginan dan masing-masing menghormati keinginan itu karena setiap parpol pasti punya mekanisme masing-masing," tandasnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Pembinaan Wilayah Dakwah Banten, Jakarta, dan Jabar DPP PKS Tate Qomarudin kembali menegaskan, PKS tetap mengusung Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu di Pilgub Jabar 2018. Pihaknya pun belum menerima arahan baru terkait pengusungan pasangan calon di Pilgub Jabar 2018. "Jadi belum ada arahan baru, kita tetap yang sudah disepakati (mengusung Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu)," tegasnya.
Ketua DPW PKS Jabar Nur Supriyanto menegaskan, PKS tidak mungkin melewatkan begitu saja momentum Pilgub Jabar 2018 tanpa menempatkan kader terbaiknya. Terlebih, selama 10 tahun terakhir, Provinsi Jabar dipimpin kader terbaik PKS, Ahmad Heryawan. "Tentu dong, kita sudah 10 tahun ada kader PKS, masa akan ditinggal begitu saja," tegas Supriyanto di Bandung, Senin (11/12/2017).
Supriyanto menegaskan, partainya sampai saat ini masih pada ketetapan semula, yakni mengusung pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu bersama Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN). "Kita masih berpegang pada MoU dengan tiga partai untuk mengusung Demiz-Syaikhu di Jabar sampai ada perintah berikutnya. Kita belum ada perintah baru sampai hari ini," tuturnya.
Soal deklarasi pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu yang belum dilakukan PKS, Supriyanto menjelaskan, deklarasi masih dalam proses. Pasalnya, DPP PKS masih memproses rekomendasi pengusungan calon kepala daerah di seluruh Indonesia.
"Kan setiap dapur pasti berbeda-beda, tergantung juru kokinya. Ada yang prosesnya cepat, tengah-tengah, ada juga yang karena bertumpuk. PKS masih bertumpuk karena di seluruh Indonesia belum ada satu pun SK yang keluar dari DPP," jelasnya.
Disinggung manuver Partai Gerindra yang memunculkan sosok Mayjen (Purn) Sudrajat sebagai calon gubernur (cagub) Jabar dan ingin mengajak PKS bergabung mendukung sosok yang diusungnya, Supriyanto menyatakan, PKS sangat menghormati keinginan Partai Gerindra tersebut.
"Tentu PKS juga berkeinginan bahwa Gerindra bergabung dengan koalisi yang ada, wajar-wajar saja. Masing-masing punya keinginan dan masing-masing menghormati keinginan itu karena setiap parpol pasti punya mekanisme masing-masing," tandasnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Pembinaan Wilayah Dakwah Banten, Jakarta, dan Jabar DPP PKS Tate Qomarudin kembali menegaskan, PKS tetap mengusung Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu di Pilgub Jabar 2018. Pihaknya pun belum menerima arahan baru terkait pengusungan pasangan calon di Pilgub Jabar 2018. "Jadi belum ada arahan baru, kita tetap yang sudah disepakati (mengusung Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu)," tegasnya.
(wib)