Aher Kecam Keras Pengakuan Sepihak AS atas Jerusalem Jadi Ibukota Israel
A
A
A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengecam keras pengakuan sepihak Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang menjadikan Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
"Kami pun meminta AS mempertimbangkan kembali keputusan tersebut. Selain melukai masyarakat muslim dunia, juga jelas telah melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB yang Amerika Serikat malah menjadi anggota tetapnya," ungkapnya di Bandung, Jumat (8/12/2017).
Menurut Gubernur yang akrab disapa Aher itu, pernyataan sepihak AS tersebut dapat mengguncang stabilitas keamanan dunia, terutama di Timur Tengah yang tanpa kejadian ini pun, kata Aher, sudah cenderung panas.
"Dari Bandung, Ibu Kota Provinsi Jawa Barat, kota pengusung kemerdekaan Asia Afrika, Kita menolak keras keputusan AS tersebut," tegas Aher.
Aher menyatakan, pihaknya konsisten terus bersama dengan rakyat Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaan dan hak-haknya sesuai amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Aher pun percaya dengan upaya dan langkah diplomasi yang sudah dan terus dilakukan pemerintah pusat, seperti komunikasi yang dibangun Pemerintah Indonesia dengan organisasi negara-negara Islam dunia (OKI) dan PBB untuk menggelar sidang khusus terkait pengakuan sepihak AS tersebut.
"Kami mendukung upaya Presiden Jokowi terkait hal ini, yang antara lain telah memerintahkan Menlu memanggil Dubes AS guna langsung menyampaikan sikap Pemerintah Indonesia. Semoga tercapai kondisi damai ke depannya," timpal Aher.
Diketahui, Presiden Joko Widodo menyatakan Indonesia mengecam keras keputusan Pemerintah AS yang mengakui secara sepihak Jerusalem sebagai ibu kota negara Israel.
"Indonesia mengecam keras pengakuan sepihak Amerika Serikat terhadap Jerusalem sebagai ibu kota Israel dan meminta Amerika Serikat mempertimbangkan kembali keputusan tersebut," ujar Presiden di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (7/12/2017).
"Kami pun meminta AS mempertimbangkan kembali keputusan tersebut. Selain melukai masyarakat muslim dunia, juga jelas telah melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB yang Amerika Serikat malah menjadi anggota tetapnya," ungkapnya di Bandung, Jumat (8/12/2017).
Menurut Gubernur yang akrab disapa Aher itu, pernyataan sepihak AS tersebut dapat mengguncang stabilitas keamanan dunia, terutama di Timur Tengah yang tanpa kejadian ini pun, kata Aher, sudah cenderung panas.
"Dari Bandung, Ibu Kota Provinsi Jawa Barat, kota pengusung kemerdekaan Asia Afrika, Kita menolak keras keputusan AS tersebut," tegas Aher.
Aher menyatakan, pihaknya konsisten terus bersama dengan rakyat Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaan dan hak-haknya sesuai amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Aher pun percaya dengan upaya dan langkah diplomasi yang sudah dan terus dilakukan pemerintah pusat, seperti komunikasi yang dibangun Pemerintah Indonesia dengan organisasi negara-negara Islam dunia (OKI) dan PBB untuk menggelar sidang khusus terkait pengakuan sepihak AS tersebut.
"Kami mendukung upaya Presiden Jokowi terkait hal ini, yang antara lain telah memerintahkan Menlu memanggil Dubes AS guna langsung menyampaikan sikap Pemerintah Indonesia. Semoga tercapai kondisi damai ke depannya," timpal Aher.
Diketahui, Presiden Joko Widodo menyatakan Indonesia mengecam keras keputusan Pemerintah AS yang mengakui secara sepihak Jerusalem sebagai ibu kota negara Israel.
"Indonesia mengecam keras pengakuan sepihak Amerika Serikat terhadap Jerusalem sebagai ibu kota Israel dan meminta Amerika Serikat mempertimbangkan kembali keputusan tersebut," ujar Presiden di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (7/12/2017).
(sms)