10 Ribu Relawan Siap Terjun ke Lokasi Bencana

Rabu, 06 Desember 2017 - 17:24 WIB
10 Ribu Relawan Siap...
10 Ribu Relawan Siap Terjun ke Lokasi Bencana
A A A
SEMARANG - Meski Siklon Tropis Cempaka sudah berlalu, intensitas hujan khususnya di Kota Semarang, Jawa Tengah, masih tinggi. Terlebih Kota Semarang yang memiliki kontur wilayah dataran tinggi dan rendah, cukup rawan terjadinya tanah longsor maupun banjir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang Agus Harmunanto mengatakan, untuk kesiapsiagaan bencana, BPBD telah berkoordinasi dengan stakeholder di antaranya Basarnas, TNI, Polri, hingga relawan. Sekitar 10.000 personel telah siap terjun ke lapangan jika terjadi bercana banjir maupun longsor.

Pihaknya juga telah memetakan daerah yang rawan terjadi bencana banjir dan longsor. Daerah rawan bencana banjir di Kota Semarang meliputi Mangkang Wetan dan Mangkang Kulon yang berdekatan dengan Sungai Beringin. Kemudian, daerah di sekitar banjir kanal timur (BKT) meliputi Sawah Besar, Rowosari, Kaligawe, Perumahan Dinar Mas, dan Pucanggading.

Sedangkan, daerah yang rawan bencana tanah longsor ada di Candisari, Lempongsari, Tembalang, dan Gunungpati. "Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu ini kami sudah melakukan langkah antisipasi, dengan memberikan imbauan kepada masyarakat melalui camat, lurah, sampai RT dan RW untuk meningkatkan kewaspadaan," katanya seusai Gelar Pasukan dan Uji Lapang Bencana Banjir Kota Semarang di Lapangan Kelurahan Ngemplak Simongan, Kecamatan Semarang Barat, Rabu (6/12/2017).

Selain itu, lanjut dia, Pemerintah Kota Semarang juga telah membentuk kelurahan siaga bencana (KSB). Kini, sudah ada 35 KSB. "KSB ini dibentuk untuk penanganan dini apabila terjadi bencana. Selain itu untuk mengantisipasi apabila terjadi kebencanaan sehingga sesegera mungkin dengan melapor ke BPBD untuk ditindaklanjuti," jelasnya.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta BPBD untuk meningkatkan kewaspadaan. "Dengan mewaspadai daerah rawan, diharapkan bila terjadi bencana BPBD sudah siap melakukan penanganan," katanya.

Terkait penanganan dan rehabilitasi bencana, Pemkot Semarang telah menyiapkan anggaran tidak terduga sebesar Rp10 miliar. "Selain itu, stok beras juga masih tersedia 20 ton yang bisa dipakai sewaktu-waktu kalau ada bencana," tandasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5366 seconds (0.1#10.140)